Perasaan
By Nayla Nuha - Januari 03, 2014
Saya pernah bertanya pada beberapa teman, tentang sebuah pertanyaan sederhana yang saya pun belum punya jawaban pastinya. Tentang keheranan saya, dan saya juga ndak ngerti kenapa saya harus 'sampai' menanyakan pertanyaan konyol macam itu.
Pertama kali saya lontarkan pertanyaan itu kepada seorang teman yang pada akhirnya saya menyadari saya salah nanya =.= haha. memang ya, kalau nanya kaga dipikir dulu T-T
dan kedua kali, saya bertanya pada seorang teman yang lagi patah hati *osh sama aja~
dan pada akhirnya saya menemukan jawaban pertanyaan konyol itu. Jawabannya, sesuai hati masing-masing. Sesuai prinsip masing-masing, dan mendapat sebuah perhatian yang didasari oleh perasaan kitalah hal besar yang dipengaruhi.
dan tiba-tiba saya menyimpulkan secara sepihak bahwa seseorang yang bisa hanya bisa mencintai seseorang dalam jangka waktu yang lama, dia juga punya potensi membenci seseorang dalam jangka waktu yang lama pula /digampar
Ketika menginjak usia-usia seperti ini, saya meyakinkan diri dengan bertanya kepada seorang teman yang sedang patah hati
"Perasaan dulu sama sekarang beda ya, iya kan? ngerasa nggak?"
dan sejenak dia berpikir, ya. Memang beda, ada perasaan kepada seseorang yang membuat kita 'tidak lagi bermain-main' tidak lagi pernah berpikir hanya hari ini saja. Tapi hari esok esok dan masa depan.
Oke, sepetrinya kalian tidak perlu tahu pertanyaan konyol macam apa yang pernah ada dalam pikiran saya XD
Ohayo!
Pertama kali saya lontarkan pertanyaan itu kepada seorang teman yang pada akhirnya saya menyadari saya salah nanya =.= haha. memang ya, kalau nanya kaga dipikir dulu T-T
dan kedua kali, saya bertanya pada seorang teman yang lagi patah hati *osh sama aja~
dan pada akhirnya saya menemukan jawaban pertanyaan konyol itu. Jawabannya, sesuai hati masing-masing. Sesuai prinsip masing-masing, dan mendapat sebuah perhatian yang didasari oleh perasaan kitalah hal besar yang dipengaruhi.
dan tiba-tiba saya menyimpulkan secara sepihak bahwa seseorang yang bisa hanya bisa mencintai seseorang dalam jangka waktu yang lama, dia juga punya potensi membenci seseorang dalam jangka waktu yang lama pula /digampar
Ketika menginjak usia-usia seperti ini, saya meyakinkan diri dengan bertanya kepada seorang teman yang sedang patah hati
"Perasaan dulu sama sekarang beda ya, iya kan? ngerasa nggak?"
dan sejenak dia berpikir, ya. Memang beda, ada perasaan kepada seseorang yang membuat kita 'tidak lagi bermain-main' tidak lagi pernah berpikir hanya hari ini saja. Tapi hari esok esok dan masa depan.
Oke, sepetrinya kalian tidak perlu tahu pertanyaan konyol macam apa yang pernah ada dalam pikiran saya XD
Ohayo!
0 komentar