#Ramadhan dan Mudik

By Nayla Nuha - Juli 23, 2014

Alhamdulillah, akhirnya sekeluarga memutuskan untuk mudik, setelah pernah ada wacana ndak jadi mudik karena uangnya kurang. Tapi alhamdulillah, ternyata ada rezeki yang lain yang bikin saya beserta adik-adik saya pulang kampung ke kampung orangtua :p
Mudik kali ini beda! Karena kita nggak boleh bawa banyak-banyak barang. Sesuai yang setiap tahun dilakukan, yang pertama adalah membagi-bagi PJ. Dan saya selalu kebagian jatah pj perlengkapan T-T. PJ : Keuangan, konsumsi, perlengkapan, kebersihan dan keamanan.

Yak, selalu harus bikin list dulu, dan saya ndak akan mengulangi kesalahan yang sama pada mudik tahun lalu yang lupa bawa gunting dan sisir >.<
sempurna. Sayalah akhirnya yang pertama dengan rinci menuliskan list perlengkapan dan lengkap :D
Kali ini pulaa penghuni mobil ndak 5 orang, ditambah sepupu saya yang akhirnya pulang membawa kabar kalau dia ndak kuliah di IPB /pukpuk hidup itu memang berat nak :v #eaaa

Kami berangkat hari selasa, pukul 00.30 yang ngaret dari jadwal yang sudah ditentukan berangkat jam 21.00.

Jalanan masih lancar sampai masuk jawa tengah. Setelah sahur di Subang, kayanya kita memang ndak berhenti-berhenti lagi. Karena jembatan di jalur pantura rusak, kita lewatin jalan alternatif. Lewat jalan berliku dan sepi. Dan ditengah siang itu, tibalah saatnya kami bermesra-mesraan dengan macet. Macet dijalan gunung dan siang itu begitu panas dan .....



untungnya kanan kiri bukit lembah yang indah :)

tetiba ingat kamera baru :3 penghuni kursi tengah dan belakang
yang tengah kawasan manusia-manusia tertidur, yang belakang kawasan manusia yang kudu begadang


kawasan barisan depan, ini ngapa diginiin? Soalnya background ayah saya keren, asa dimana gitu XD


Jadilah perjalanan kami ketemu macet juga di perjalanan jawa tengah tanpa akhir. Saya menyempatkan membaca novel; Cinta. (baca dengan titik). Merasa agak salah pilih novel, gegara cuma berpatok sama cerita sebelumnya dan gegara awalannya baca sang tokoh utama penyuka puisi dan buku-buku ketimbang belanja XP 

Tapi, novelnya menarik juga kok. Seperti mengubah cara pandang kita tentang orang ketiga /tapi tentunya saya ndak mau jadi orang ketiga/
dan, ada pula prosa-prosa yang mirip bahasanya Dee, juga kalimat-kalimat yang sering saya temui di blognya Mba Widya. Selidik, akhirnya saya menemukan nama mba Widya sebagai editor bukunya /pantes .-.

Malam itu, kami masih di Semarang T^T 


Perkiraan sampai tujuan sebelum maghrib pun kandas sudah. Dan kita selalu  lupa jalan kalau sudah sampai Solo. Udah sampai Solo dan sudah berbuka puasa, sudah lewat isya pula, okelah.. kita mungkin akan sampai tengah malam.





Belum lagi soal makan dan berhenti dijalan yang tak pernah usai. Ayah saya, mungkin dia selalu pingin cepat sampai, ampe jalan mulu ga berhenti-berhenti. Bahkan ketika kita masuk ke kota Solo, banyak tempat makan yang enak, harapan pun kandas. Di jawa nyari pecel lele, ya.. ga mungkin XD yang ada nasi pecel + lele goreng. Yak, itu yang akhirnya kami temui di sebuah rumah makan di Sragen, pukul 21.00 yang pada akhirnya saya ndak jadi pesan pecel lele karena liat itu adalah nasi pecel + lele /plak/

Setelah makan, masih mencari jalan menuju tempat tujuan, sepupu saya yang tadinya duduk dibelakang sebelah saya, disuruh pindah duduk sebelah ayah saya, nyari jalan. Liatin plang petunjuk jalan dan saya beserta penghuni lainnya sudah hilang ingatan. Sampai sampai pukul 00.30 saya temukan pandangan sudah sampai tempat tujuan. Ah, melewatkan jalanan malam dengan nada-nada yang tidak pernah sinkron.

Sebab saya ndak pernah betah kalau ndak mandi, akhirnya tengah malam itu saya mandi plus bebersih buat ikutan puasa esok hari. Selepas sahur yang menu utamanya : pecel. dan saya makan cuma sama tempe dengan kedele lokal yang enak :3 tetiba hilang ingatan dan tertidur sampai jam 5 pagi. Ah, lelah juga ternyata.

Liburan pun dimulai :D

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar