By Nayla Nuha - Desember 31, 2013

Karena yang diterbangkan, tidak pernah kembali ~

Ini adalah sepenggal curahan hati frustasi saya yang sedang frustasi ketika ulangan terakhir pagi tadi. Saya lupa err.. tepatnya malas untuk menulis kalimat awalnya. 

Tidak perlu membahas lagi, bahkan tentang pagi yang menjadi mengecewakan. Tentang ketakutan dan pada akhirnya saya putus asa. Haha. Begitu egois ya mereka -sudahlah.
Nilai begitu penting ya? Bahkan untuk nilai yang kadarnya membuat orang-orang seperti kita 'melegakan' bagi kalian dianggap buruk. Saya kadang malah ingin melihat jika kalian mendapat nilai C atau D. Bagaimana  perasaan kalian? *yaampun jahatbanget

Ya, sejenak saya menjadi begitu benci. 
Dan pada akhirnya saya tahu orang-orang yang tetap setia pada tempatnya, pada peraduannya, dan pada tempat kembali. Orang-orang yang menerima apapun yang kita punya. Walaupun tidak semua dari kalian menampakkan dengan jelas. Terimakasih (': 

Jelas, mungkin saya sudah salah memilih. Ya, semacam cuma dimanfaatkan saja~ haha

Lalu tentang harapan dan rencana. Saya kemudian membenci diri sendiri, yang punya keadaan selalu mengatur jadwal diluar kepala dan menghitung segala kemungkinan-kemungkinan. Yah, semacam jadwal yang menjadi kacau balau dan menghancurkan jadwal dihari berikutnya. Tapi yah.. sudah terlanjur kan ya -_-
Angkutan terakhir. Saya meredakan hati dengan membaca buku, seraya berdiri, menggantungkan tangan di besi pegangan yang dingin. Penuh sesak, dan dua jam berhasil membuat kaki saya sakit. 

osh~ ternyata tubuh ini amat sangat perhatian ya --, 
karena tidak makan, karena pagi kehujanan sampai jakarta, karena sebelumnya udah ada gejala-gejala. Saya cukup mengabaikan semua ini. Sesampainya ditempat istirahat, yang memaksakan badan tidak banyak memikirkan apapun, dia mulai merintih, manja, membuat kepala sakit, idung meler dan mata perih *yaampun

dan orang-orang ramai membicarakan tahun baru. sibuk mengaduk kantong membeli kembang api yang dibakar lalu habis, sibuk membeli arang dan tusuk sate dan membeli bahan makanan untuk dibakar. Sibuk berdandan, mengendarai motor, membeli baju baru dan siap untuk berteriak-teriak dengan terompet yang bising itu. Saya gak ngerti, kenapa semua orang bahagia sekali menanti tahun yang mengambil umur mereka. Saya malah takut ketika tahun berganti tahun. Tandanya umur kita semakin terus berkurang ._. 

saya benci melihat kembang api ditahun baru. Mereka yang membangunkan orang-orang yang seharusnya terlelap. Lalu, ketia pagi di tahun yang dibedakan angkanya, mereka tidak menyambutnya dengan hangat -_- Kalian manusia macam apa~ 

oke, saya ngantuk. saya mau tidur~

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar