By Nayla Nuha - Desember 08, 2013

Senang disaat kita senang, ada disaat-saat bahagia dan ada juga disaat-saat bersedih. Ada ketika kita kesulitan dan selalu ada untuk sekedar meminjamkan dirinya untuk menenangkan
Saya masih berusaha untuk menjadi seseorang seperti itu. Meski kadang sulit. Meski kadang begitu sulit untuk memberikan semangat ataupun senyuman atau solusi ketika mereka sedang mumet dan rumit. Ketika mereka butuh seseorang untuk mendengarkan dan ketika mereka butuh bahu untuk bersandar atau tisu untuk menghapus air matanya.

Rasanya, saya tidak pernah punya sesuatu yang menguntungkan dari seorang yang saya sebut 'teman'

Kita cuma ada disaat-saat seneng. Senang bisa diajak jalan, makan, nonton, diskusi atau curhat.
Tapi nggak ada disaat-saat sulit macam frustasi dan depresi. Membantu kesulitan kuliah atau membantu kebingungan kalau nyasar. yah, cuma begitu.

Mungkin yang lain punya.
dan mungkin saya memang harus mengandalkan diri sendiri. Melawan rasa takut, pergi dari keramaian orang-orang yang berpositif dan bercerita di halaman-halaman virtual.

Mereka cuma mau hadir disaat-saat berbahagia. Tidak untuk hal-hal yang mereka pikir tidak bisa diandalkan.

ya, karena mungkin mereka punya banyak permasalahan sendiri. Tentang diri sendiri dan tentang masa yang akan datang untuk dirinya.

Kadang, ada sebersit rasa iri melihat orang-orang lain. Ada hati yang terpaut diantara mereka. Saling melengkapi dan saling mendukung juga saling mengingatkan.

Hah? memang siapa saya?
seseorang yang pantas punya teman? atau sahabat? 
ya, banyak pertanyaan,
mungkin saya yang tidak bisa membuat mereka memahami saya, atau saya yang tidak bisa mengambil hati-hati mereka. Saya yang tidak pantas memilikinya, atau saya memang pantas untuk berdiri sendiri. 

Tapi, saya yakin, mereka memang menyayangi dengan kadar mereka -yang seperti ini
Meski mereka sudah menyimpan dan mengikatkan hatinya untuk teman-teman mereka yang lebih pantas. hahaha

Bersyukurlah, karena masih diberikan hidup, bahkan sampai baris terakhir saya menulis ini. Bahkan ketika kita tidak mendapat sapaan yang hangat dari seorang teman. 
Ada yang lebih berharga dari seorang teman; keluarga -meskipun mereka akan bertanya siapa temanmu.

suatu hari, 
entah di dunia yang mana. kau akan menemukannya... seorang teman yang memahamimu dengan segenap pemahamannya, yang membantumu tanpa kau minta.

Seperti kau selalu berusaha menjadi teman yang seperti itu untuk semua orang ... :')

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar