Morning,
selamat pagi, hari ini paginya cerah
tapi tidak lagi secerah diri.
Setelah semalam gagal kembali menemukan kata-kata yang hilang,
tidak lagi mampu membasuh derai yang jatuh
tidak lagi mampu berkata sejelas-jelasnya
selamat pagi,
banyak sekali waktu yang membuat saya menghela nafas panjang,
apalagi beberapa menit yang lalu, melihat ketidakprofesional seseorang.
Apakah perlu melimpahkan semua kepada 'seseorang' yang hanya sekilas membantu?
Tidakkah setiap orang punya banyak pekerjaan yang lain?
Tidakkah setiap orang punya masalahnya masing-masing?
Ya... ketidaktahuan, apakah saya harus memberitahukan kepada seluruh dunia, bahwa inilah saya dan inilah masalah saya
Sahabat saya bilang, dalam keterpurukan saya yang amat sangat menyakitkan ini,
'masih ada Allah' ya.. Allah tetap masih disini,
dan tidak pernah ada sesuatu yang diberikanNya diluar kemampuan kita.
Tapi, toh kita perlu istirahat sejenak. mungkin dalam sujud atau dalam doa, atau dalam malam-malam yang sunyi.
Selamat pagi,
saya ternyata masih belum bisa mengendalikan sesuatu bernama 'emosi'
saya ternyata masih belum bisa terus berpura-pura tidak terjadi apa-apa, bahkan di ruang jeda yang sunyi yang sesaat memutar pikiran saya, ada tetes yang tidak lagi bisa dibendung.
ketika ingin bercerita, pada siapapun yang ingin mendengarkan... saya tidak mendapati itu,
ketika ingin merangkai kata, sebaris kalimat, buntu.
Selamat pagi,
selamat pagi kekuatan pikiran,
kalimat negatif atau positif, saya tidak tahu,
rasa-rasanya akan kebal juga, apakah iya?
Tiba-tiba ingin menanyakan sebaris kabar, setumpuk pertanyaan, segudang pernyataan. Tapi, lagi-lagi tidak ada 'perantara' atau celah untuk dibalas...
Selamat pagi,
:'(
selamat pagi, hari ini paginya cerah
tapi tidak lagi secerah diri.
Setelah semalam gagal kembali menemukan kata-kata yang hilang,
tidak lagi mampu membasuh derai yang jatuh
tidak lagi mampu berkata sejelas-jelasnya
selamat pagi,
banyak sekali waktu yang membuat saya menghela nafas panjang,
apalagi beberapa menit yang lalu, melihat ketidakprofesional seseorang.
Apakah perlu melimpahkan semua kepada 'seseorang' yang hanya sekilas membantu?
Tidakkah setiap orang punya banyak pekerjaan yang lain?
Tidakkah setiap orang punya masalahnya masing-masing?
Ya... ketidaktahuan, apakah saya harus memberitahukan kepada seluruh dunia, bahwa inilah saya dan inilah masalah saya
Sahabat saya bilang, dalam keterpurukan saya yang amat sangat menyakitkan ini,
'masih ada Allah' ya.. Allah tetap masih disini,
dan tidak pernah ada sesuatu yang diberikanNya diluar kemampuan kita.
Tapi, toh kita perlu istirahat sejenak. mungkin dalam sujud atau dalam doa, atau dalam malam-malam yang sunyi.
Selamat pagi,
saya ternyata masih belum bisa mengendalikan sesuatu bernama 'emosi'
saya ternyata masih belum bisa terus berpura-pura tidak terjadi apa-apa, bahkan di ruang jeda yang sunyi yang sesaat memutar pikiran saya, ada tetes yang tidak lagi bisa dibendung.
ketika ingin bercerita, pada siapapun yang ingin mendengarkan... saya tidak mendapati itu,
ketika ingin merangkai kata, sebaris kalimat, buntu.
Selamat pagi,
selamat pagi kekuatan pikiran,
kalimat negatif atau positif, saya tidak tahu,
rasa-rasanya akan kebal juga, apakah iya?
Tiba-tiba ingin menanyakan sebaris kabar, setumpuk pertanyaan, segudang pernyataan. Tapi, lagi-lagi tidak ada 'perantara' atau celah untuk dibalas...
Selamat pagi,
:'(
0 komentar