Novel : *SHEILA*

By Nayla Nuha - Maret 04, 2009

Dalam waktu empat hari setengah, saya akhirnya menyelesaikan novel tebel itu, saya dapet novel itu dari adek saya, kata beliau siih isinya seru, makanya itu saya tertarik banget buat baca .

Harusnya tuh buku bisa saya selesaaiin dalam waktu dua hari, eh tapi gara-gara banyak waktu deadline tugas sekolah dan rumah, jadi disela-sela waktu luang di sekolah aja saya baca .

Hari pertama saya baca buku ini tanggal 26 Februari 2009 . Dan pada hari itu juga saya inget temen saya Ulang Tahun. dulu teman deket saya, bahkan sangat dekat . tapi sekarang *hiks* sepertinya dia seakan begitu benci terhadap saya . Masih pagi kejadian yang mengejutkan saya, temen-temen pada punya rencana buat ngerjaaiin dia, dan pada akhirnya dia nangis sambil marah, naasnya saya yang jadi korbannya . korban yang nangis hebaat di bawah lantai . semua anak pada menghampiri saya, saya kaget bercampur edih. kenapa harus saya yang digituin sama dia? apakah saya sebegitu buruknya bagi dia? *saya mo nangis lagi* .

tapi buku itulah yang buat saya tenang . hehehehe .

Saya baca awalnya udah menarik, Torey Hadyen menceritakan begitu detail tentang segala hal, apalagi ketika saya baca bab ketika sheila datang di kelasnya. Membaca bagaimana sikap sheila diawal masuk yang membuat kekacauan yang dilakukannya di depan 'kelas anak-anak gila' *begitu kata Sheila*

Yang buat saya senyam-senyum sendiri itu pas saya baca bahwa Sheila sering berbicara pada Torey, menanyakan tentang segala hal yang menurut saya bikin jengkel juga. apalagi ketika Sheila makin menunjukkan kemajuan untu berekspresi dan melaksanakan segala tugas yang di berikan Torey .

Ada juga bacaan yang bikin saya takut, takut sekali . Bab yang judulnya "Paman Jerry" . Sheila pandai sekali menutupi kejadian yang dialaminya sebelum ke sekolah, tapi pada akhirnya Torey menyadari ada yang aneh pada diri Sheila hari itu yang sebentar'' ke kamar mandi . saya bergidik sendiri, tulisan itu saya baca didalam angkot perjalanan pulang . hiiy .. menyeramkan sekali apa yang dialami Sheila. tapi saya tetap nggak habis pikir, Sheila begitu kuat mengalami musibah yang begitu menyeramkan .

Sheila masih berumur 6 tahun, dan sebelum dia mengalami emosional yang begitu parah *dia pernah hampir membakar anak 3 tahun . dan dia hendak dimasukkan ke rumah sakit negara* , dia ditinggal di jalanan oleh ibunya . bapaknya adalah seorang pemabuk yang pernah masiuk rumah sakit negara *semacam penjara* . dia tinggal di tempat kumuh dan sangat-sangat tidak layak -dikawasan imigran- .

Saya sempet nangis ketika baca, kisahnya dan perkataannya :

"Mamaku tidak pernah benar-benar sayang aku, dia meninggalkan aku di jalanan begitu saja. Dia lebih sayang Jimmy daripada aku. Buktinya dia lebih membawa Jimmy dan meninggalkan aku dijalanan,"

"Aku rindu Jimmy, dia anak yang baik. Pasti kamu akan suka jika bertemu dengannya"

Saya sangat-sangat terbawa oleh alur ceritanya, sepanjang saya baca cerita itu, saya seakan melihat sebuah film yang menyentuh perasaan. Dalam novel itu, semua perasaan tercampur. ada saatnya kita tertawa, tersenyum, marah, kesal, takut ataupun sedih *kalau semua diekspresiin serasa orang gila - itu yang saya alami-*

Berkat keikhlasan dan kasih sayang Torey mendidik Sheila, dia berubah drastis. dia menjadi anak yang baik berkat perkataan Torey padanya bahwa semua orang sangat peduli pada Sheila . Jadi apapun yang dilakukan Sheila, mau baik atau buruk semua orang benar-benar peduli .

Sheila sangat suka membaca cerita Pangeran Kecil dan Rubah, yang dalam ceritanya Rubah meminta Pangeran untuk menjinakkannya . Itulah kisah yang Sheila petik untuk berteman dengan Torey . Tapi didalam cerita itu tetaplah terjadi banyak konflik tentang perpisahan .

Sungguh-sungguh menyentuh .

Saya juga suka pas baca ketika Sheila, Torey dan Chad jalan-jalan untuk merayakan kemenangan pengadilannya . Mereka bertiga berpura-pura sebagai satu keluarga. Saya senyam-senyum sendiri ketika Sheila begitu gembira dibelikan sebuah gaun seperti sahabatnya Susannah Joy .

Perubahan Sheila juga mempengaruhi ayahnya . Ayahnya akhirnya menyadari bahwa putrinyaa itu adalah seorang anak yang istimewa . Dia punya IQ diatas rata-rata anak lainnya . 180 -182 dalam usia 6 tahun . Dia menguasai banyak kosakata yang seharusnya belum dikuasai anak-anak seumurannya . Dia alergi kesalahan . Dia tidak mau melakukan sesuatu hal atau pekerjaan yang ditugaskan dengan salah .

Dia begitu menguasai ilmu yang dipelajari anak-anak kelas 3 . Jadi akhir sekolahnya di 'kelas anak-anak gila' yang sekarang anak-anak tersebut sudah berubah perlahan-lahan dan mulai masuk sekolah reguler biasa . Setelah sekolah itu selesai, Sheila masuk sekolah reguler biasa dan berpisah dengan guru dan sahabat terbaiknya -Torey, Andre, Whiteney dan anak'' laiinya- . Tapi tetap dia masih membawa buku favoritnya -tentang menjinakkan teman- . dan Torey masih tetap dan selamanya ada dihatinya, sebagai orang yang terbaik yang dikenalnya untuk membuatnya berubah.

Dalam bab terakhir yang diberi judul EPILOG . saya baca puisi Sheila yang dikirimkan kepada Torey beberapa bulan setelah berpisah dengan Torey . dan nampaknya Sheila begitu berterimakasih kepada semua orang yang menjinakkannya . terutama Pada Torey .


*PADAHAL TUH BUKU UDAH LAMA TERBIT, TAPI SAYA BARU BACA . KATANYA SIH ADA TUH LANJUTAN CERITA SHEILA KETIKA SHEILA REMAJA. SAYA MO BACA . TAPI GA TAU SIAPA YANG PUNYAA*

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar