satu hal yang selalu saya pinta dalam do'a adalah ingin senantiasa diberikan keikhlasan yang benar-benar ikhlas didalam hati.
Salah satu kelemahan dan penyakit hati jika tidak ikhlas.
Adalah sebuah peer besar berlatih ikhlas itu.
Alhamdulillah, berbagai pengalaman yang dapat saya kenang, saya pelajari dan terus menerus membuat kagum adalah berada dalam dekapan orangtua yang super sekali sabar dan ikhlas.
Tapi keapa ikhlasnya ibuk abi ga mudah nular ke anak? huhu
Sebagai anak sulung yang lebih tau lika-liku kehidupan keluarga, Allah ngasih banyak banget pelajaran tanpa disadari. Ikhlas, ikhlas, ikhlasnya kedua orangtua dalam menempuh hidupnya sampai saat ini. Kerja keras, bertemu banyak orang maupun kehilangan harta-benda dengan sekejap.
Mereka tahu, segala sesuatu, pun harta itu kembali pada Allah. Sudah Qudratulloh. Kehilangan sesuatu ketika keadaan genting, berhadapan dengan seseorang yang menyebalkan, bikin sakit hati saat masalah sendiri belum banyak ketemu solusi, menjadikan intropeksi diri pengingat utama. Mungkin pernah bikin salah ke orang lain tanpa disadari atau mulai menjadi sombong jika punya keputusan ini dan itu atau kurang sedekah dan infaq.
Ya Allah, bukan penyesalan dan perandaian tak berujung yang mereka ingat,
tapi kekurangan diri dalam beribadah kepada Allah yang jadi tolak ukur :""
Menjadi Ikhlas itu tidak semudah mengatakan 'yasudah' sama seperti menjadi sabar yang tidak ada batasnya. Mungkin pernah suatu saat ada kesedihan hati, amarah hati yang terlampau sulit dikendalikan, sebab manusia tidak ada yang sempurna. Tapi Ikhlas diakhirnya semoga Allah ganti dengan kebaikan-kebaikan yang lain :""
Semoga hati ini bisa ikhlas yaaang melegakan :""
Ibuk abi tersayaaang, orangtua yang membanggakan :D semoga kelak bisa jadi orangtua yang penuh dengan ketaatan, dan akhlak yang baik :""
Salah satu kelemahan dan penyakit hati jika tidak ikhlas.
Adalah sebuah peer besar berlatih ikhlas itu.
Alhamdulillah, berbagai pengalaman yang dapat saya kenang, saya pelajari dan terus menerus membuat kagum adalah berada dalam dekapan orangtua yang super sekali sabar dan ikhlas.
Tapi keapa ikhlasnya ibuk abi ga mudah nular ke anak? huhu
Sebagai anak sulung yang lebih tau lika-liku kehidupan keluarga, Allah ngasih banyak banget pelajaran tanpa disadari. Ikhlas, ikhlas, ikhlasnya kedua orangtua dalam menempuh hidupnya sampai saat ini. Kerja keras, bertemu banyak orang maupun kehilangan harta-benda dengan sekejap.
Mereka tahu, segala sesuatu, pun harta itu kembali pada Allah. Sudah Qudratulloh. Kehilangan sesuatu ketika keadaan genting, berhadapan dengan seseorang yang menyebalkan, bikin sakit hati saat masalah sendiri belum banyak ketemu solusi, menjadikan intropeksi diri pengingat utama. Mungkin pernah bikin salah ke orang lain tanpa disadari atau mulai menjadi sombong jika punya keputusan ini dan itu atau kurang sedekah dan infaq.
Ya Allah, bukan penyesalan dan perandaian tak berujung yang mereka ingat,
tapi kekurangan diri dalam beribadah kepada Allah yang jadi tolak ukur :""
Menjadi Ikhlas itu tidak semudah mengatakan 'yasudah' sama seperti menjadi sabar yang tidak ada batasnya. Mungkin pernah suatu saat ada kesedihan hati, amarah hati yang terlampau sulit dikendalikan, sebab manusia tidak ada yang sempurna. Tapi Ikhlas diakhirnya semoga Allah ganti dengan kebaikan-kebaikan yang lain :""
Semoga hati ini bisa ikhlas yaaang melegakan :""
Ibuk abi tersayaaang, orangtua yang membanggakan :D semoga kelak bisa jadi orangtua yang penuh dengan ketaatan, dan akhlak yang baik :""