Sore

By Nayla Nuha - Oktober 17, 2017

[Catatan Ha(t)i seorang Istri]





sore,
bagi seorang istri menunggu kepulangan suami adalah hal yang paling ia benci.
Ketika sore hari tiba, yang mataharinya masih akrab mempersiapkan warna oranye senja, yang ditunggu tak kunjung tiba.

Tak ada pula sepatah dua kata sejak pagi hari seperti biasa.
akan kukatakan 24 jam sudah, ketika pendiam menjadi pemenang setiap detik yang dilalui berdua.
Hanya ada gerakan, isyarat, bahkan sangat pelit mengatakan 'ya' dan 'tidak'
Tidur pun menjadi satu obat yang mutlak untuk menghindarinya.

bosan mulai berevolusi menjadi khawatir dan berbagai cerita karangan yang mulai masuk ke dalam pikiran.
lalu sang istri mulai dipenuhi pertanyaan tanpa jawaban yang pasti : ketika ia pulang, haruskah aku? ku harus apa? bertanya tentang  keterlambatan? atau tersenyum seperti biasa menyambutnya?

Mungkin benar, hati perempuan itu memang harus setegar karang. Yang tetap berdiri tegak ditengah ombak. Ia harus tetap disana. Tidak peduli panas terik, hujan badai, dan angin akan menerpanya. Tidak peduli ia akan terus dipedulikan atau tidak dipedulikan beberapa waktu. Yang penting ia harus tetap disana, ditempat seseorang akan kembali.

ya, hati perempuan kadang serumit itu. bukan hanya harus tegar tapi juga sabar dan menjadi tempat ternyaman untuk orang lain.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar