5 CM Per second (Byousoku 5 senchimehtoru)

By Nayla Nuha - Januari 15, 2013



Mulai kapan aku mengetik pesan yang tidak pernah terkirim?
: Tohno-kun, 5 cm per second

Sore hari yang masih hujan. Hujan yang terus turun sejak jam 3 pagi. Sejak masih berselimut dan tidur di luar kamar. Sebab tiba-tiba dari dua malam lalu kedatangan rayap yang banyak sekali di kamar, dan itu menyeramkan -_-

Yap. Setelah beres-beres laptop dan mendelete file-file yang dirasa aneh, tidak berguna dan double file. Akhirnya Laptop saya kembali normal dan kapasitas ketiga hardisk gak ada yang over capacity ^^v hehe
Bukannya ngerjain Flash, tapi malah nonton Anime 5cm Per second sampe maghrib tiba #plak

Animenya bagus, tapi alurnya  lambaaat. Gak banyak pertanyaan, tapi banyak dialog sendiri, atau dialog dengan surat -yang part 1, surat Akari dan Tohno

Akarinya cantik :) Tohno-kunnya juga ganteng :3 
Tapi di Part 2 ada orang kedua, namanya Kanae. Kanaenya jelek -.-

Okey, di part 3 ini sebenernya saya rada gak ngerti >.< 
Tapi akhirnya saya tau, Tohno-kun dan Akari yang terpisah jauh, meskipun mereka dulu dekat~ 
Masing-masing telah berubah. Hn, kenapa Akari tega gitu ya? #plak!
Sayangnya Tohno-kun tetap mencintai Akari. Padahal padahal Akari itu udah seperti harapan.. harapan yang jauh banget buat dicapai.. 


Yang saya suka di anime ini adalah.. Jeng jeeng..
Kereta Api. Entahlah, mungkin karena saya suka banget liat jalan kereta api Jepang XD 

Di film anime ini juga diceritain masing-masing karakter tokohnya >.<
Awalnya, saya kira endingnya Tohno sama Akari bakalan bareng-bareng.
Tapi liat update-an temen di FB yang kebetulan update anime ini, jadi curiga akhirnya ga happy ending. Ternyata memang tidak.. 

Tapi nyesek juga ini pilemnyaaa~ 
 
 
Okey, copas dari blog ini, 
Lagu tema film “one more time, one more chance” yang diputar pada babak ketiga benar-benar membuat hati saya meleleh. Pas sekali untuk membuat kesan hidup manusia berjalan lamban tapi tanpa disadari sebenarnya sangat cepat. 

Manusia sering saling berhubungan satu sama lain lalu lambat laun berpisah mengikuti jalan hidup masing-masing, bagaikan bunga sakura jatuh perlahan berguguran berpencar dari pohonnya dengan kecepatan 5 sentimeter per detik.

  • Share:

You Might Also Like

6 komentar