Kenapa seseorang bisa begitu egois?

By Nayla Nuha - Juni 02, 2012

Kenapa ada orang yang marah ketika dikatakan egois? atau tidak mau dikatakan egois? dan mengalihkan dengan mengatakan orang lainlah yang egois, bukan dirinya.

Setiap manusia punya sifat egois. Tapi masih ada banyak yang salah memahami keegoisan tersebut. Salah memahami dimana sifat egois itu harus muncul.

Terlalu egois itu tidak baik,
terlalu tidak egois itu tidak baik.

Tapi bukankah dunia ini harus memilih, diantara banyak pilihan. Seperti pilihan kita akan memilih egois atau tidak.

Egois. Memang tidak selamanya menjadi negatif. Yang menjadi negatif adalah ketika egois ditempatkan di tempat yang salah.

Seperti ini, menempatkan egois di tengah-tengah orang yang 'ingin' perduli terhadap diri kita. Di tempatkan di tengah-tengah perkumpulan yang seharusnya menyatu.

Kita tidak pernah bisa hidup sendiri. Disini banyak manusia-manusia yang saling membutuhkan.  Disini banyak karakter-karakter yang berbeda. Dan, hal yang paling tidak bisa dihindari dari seorang manusia adalah, mereka selalu bergabung dengan mereka yang 'searah' dengannya. Tapi bukan berarti memecah belah penyatuan.

Ini yang salah di satu tempat yang saya tempati. Dimana saya menemukan seseorang yang amat egois. Tidak mau menerima kritikan orang, tidak mau disalahkan dan tidak mau mengoreksi diri.

Banyak orang yang mengatakan kepada saya, kenapa dia begitu egois. Kenapa dia tidak sedikit saja mengerti orang lain.

Tidak semua orang sesuai pandangan anda Hey~

Semua orang punya sisi sensitif, semua orang punya caranya sendiri memperlakukan hati mereka. Ya, benar... jika kita mau egois, kita akan mengatakan,
"Kenapa mereka terus yang mau dingertiin?"

Berkacalah! merekalah yang sejak awal memaksakan diri mereka sendiri untuk mengerti anda, bukan mereka yang memaksa anda mengerti mereka.

Mulailah berlapang dada, menghilangkan egois yang kadangkala membuat saya menjadi jengkel juga. Terimalah! terimalah karakter orang-orang disini. Mereka akan menjadi orang yang peduli ketika kita kesusahan.

Coba bayangkan, bagaimana bahagia jika tertawa, bercanda dengan teman-teman disini. Tidak ada yang tersakiti, karena kita semua sudah tau dan sudah mau menerima berbagai macam karakter orang disini. Disini, kita bisa jadi diri kita sendiri, dengan menerima. Tidak ada kecanggungan karena teman selalu memberi kenyamanan. Rasa peduli juga perlahan-lahan akan tumbuh tanpa disadari.

Lalu, ketika kita selalu menjadi seorang yang egois, apakah kepedulian, berbagi kebahagiaan, akan terus melekat? TIDAK!

Saya banyak menarik nafas panjang. Ini soal sederhana yang menjadi rumit, yang mungkin akan menimbulkan penyakit hati. Begitu egois sekali anda, begitu arogannya kehidupan. Tidakkah semua orang dilahirkan punya keahlian, minat dan sesuatu yang berbeda-beda.

Lihatlah diluar sana, masih banyak orang yang lebih beruntung dan lebih besar daripada anda. Kita hanya sekedar mahluk kecil.. kecil sekali dalam jagat luar angkasa yang begitu megah ini. Kenapa masih harus sombong dan egois?

Lihatlah, mereka yang kadangkala tidak merasa lelah berkontribusi untuk masyarakat banyak... Lihatlah mereka yang kurang beruntung sekedar mendapat tempat yang layak untuk berpijak.. Lihatlah..


#hari ini saya egois. hari ini saya disini, dirumah, mengerjakan tugas dan meninggalkan 2 acara yang mungkin penting. Kemarin saya egois, ah begitu egoisnya saya-

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar