Sebuah pagi yang tidak biasa. Lama tidak khusyuk membaca tulisan-tulisan yang berderet tertera di daftar link dan membuka sedikit jendela persinggahan.
Tidak pernah berbeda, dan pada akhirnya ada kata-kata yang sempat dirangkai.
Ini tentang Dia.
yang matanya tidak pernah bisa dibohongi, yang kadang pelukannya hangat melebihi cahaya matahari pagi. Meskipun malam tengah memeluknya erat, lebih dingin.
Kamu pasti akan selalu rindu; Dia.
dengan pesan-pesan dan sapaan sederhana ketika jarak sedang mengulurkan pertemuan.
dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana yang mampu membuatmu nafsu makan, atau menumbuhkan semangat walau cuma sebentar.
dan, kamu akan meletakkan hatimu; disana
tempat yang bisa kau sebut 'rumah', ada tempat yang bisa kau singgahi, kau tinggali dan punya banyak ruang untuk merapikan kenangan dan membukanya layaknya album-album foto.
Disana, meski waktu kadang menyembunyikan senyuman dibalik ucapan-ucapan yang tidak pernah berhenti, membuatmu geli, membuatmu kesal dan bosan.
Kamu tetap punya tempat untuk pulang. Menghabiskan sisa-sisa bulan dan setengah cita-cita yang belum pasti kamu impikan.
dan selalu ada segelas teh hangat yang mengingatkanmu. diseduh di cangkir yang siap menampung cerita-cerita dibalik tawa dan air mata.
Jadi, kamu tidak tahu bagaimana jadinya jika suatu saat ia menghilang. Suatu saat membuatnya tak lagi meminta duduk disampingmu, tak lagi punya pelukan untuk cerita-cerita yang belum sempat kamu sematkan pada air mata.
Dia; seperti sumber kekuatan dari gemercik api-api yang tengah dinyalakan.
Jadi,
Minta bertanyalah pada Tuhan, bagaimana kamu bisa membuatnya bahagia bersamamu,
kala kamu punya tempat untuk pulang dan mencari-cari senyuman di sela lelahnya.
#01
yang terlambat,
0 komentar