Sebuah siang, di bangku belakang mu

By Nayla Nuha - Januari 09, 2015

Perempuanmu, ia sedang duduk disana
Tepat dibelakangmu. Tapi tidak berani memandang punggungmu.
Cuma menunduk lalu mengutuk diri
membuat hati acuh tak acuh

 Di depan sana. Ada obrolan yang tidak ia mengerti. Lalu sapaan-sapaan yang perlahan mengiris-iris kantung air mata.

Sesakit apapun, ia sudah tidak bisa lagi menangis. Atau malah ia tersenyum penuh paksaan. Menertawai diri sendiri dan hati yang tersayat-sayat.

 Perempuanmu.
Ia semakin menunduk, tapi kadangkala melihatmu menoleh. Pura-pura terhipnotis dengan buku yang cuma dibolak-balik sambil terus mengulurkan dengar yang lama-lama membuatnya tak peduli.

Berkali-kali ia menyakinimu
Berkali-kali ia menahan kaki untuk lari..

 Perempuanmu,
Kalau kamu punya sesuatu yang kadangkali hanya jadi pemeran utama di tulisan picisan, berarti ia juga punya ...

Hati..
Hatinya merasa terpaut jauh..
Ia bahkan membenci hatinya yang begini ketika duduk tepat dibelakangmu. Memasang sepasang mata yang tegar dan memoles raut wajah yang entahlah...

Hey tunggu, ia bertanya akhirnya,
" aku perempuanmukah?"

#

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar