Senin?

By Nayla Nuha - November 25, 2013

Selamat malam,
hari ini saya frustasi. Diem aja ah~
biasanya pengen garuk-garuk tanah, banting-banting barang atau peluk-peluk tembok *gila semua #plak
Nggak. Ini akan terjadi disaat-saat seperti ini.

Saya hanya ingin mengubahnya, rasanya mengatasi semua frustasi, depresi, putus asa, saat ini harus tenang... setenang air... tapi kadang-kadang kamu boleh tersenyum getir atau tertawa terbahak-bahak dalam hatimu. Melihat orang-orang disekitarmu. Yang belajar mati-matian, tapi pada akhirnya saling mencontek atau yang tidak peduli sama sekali -sepertisaya, atau yang pura-pura peduli tapi tidak tahu apa-apa sebenarnya.

Lalu, saya sudah merencanakannya. Setelah gagal dihari sabtu karena mood tiba-tiba hilang. Mengantuk diperjalanan, menonton di perjalanan dengan posisi kurang menyenangkan dan melebur bersama kemacetan jalan di hari sabtu. Saya gagal buat nyetak pamflet di bogor dan saya akhirnya masuk ke rencana C. Hari ini nyetak sendiri saja ke senen~ :v

Bukan. Saya mungkin cuma tidak ingin memberatkan siapapun. Selagi saya bisa sendiri, mencetak dan memasangnya. Buat apa dicetak tapi gak dipasang? Rasanya saya harus punya tanggung jawab yang lain, terlebih saya sudah tidak mau tahu dan tidak mau tanggung jawab tentang Bemj, saya hadir ketika saya diperlukan saja. Membawa uang, nagih uang seperlunya dan duduk-duduk tidak berguna di ruangan sempit itu. Ketika ada sesuatu yang lebih bisa saya bantu, saya akan menanggungnya. Ya, setidaknya saya ingin ada untuk orang lain >.<

Lalu, di sore hari, setelah melewatkan masa frustasi, depresi dan keputusasaan, saya bunuh diri *ehsalah
saya berangkat kesana; mencetak. Ya, selalu seperti ini. Tidak ada waktu yang tepat untuk sampai. Jalanan macet, angkot ngetem, dan matahari senja masih ingin berpanas-panasan diantara toko-toko besi dan barang-barang bekas.

Sejujurnya saya ndak tau menahu tentang nyetak banner atau nyetak pamflet. Saya ingin banyak bertanya-tanya. Ya, ini saja yang bisa mendorong keberanian saya. Tapi, tidak semuanya akan dijawab atau terjawab. Mungkin mereka minder atau syok gegara : whooaaa ini anak *masihanak? kok tahu banyak?! #dilemparcetakan

dan disana, saya bingung. Ngambil antrian ._. naek keatas, nunggu antrian *muka2polosgakberdosa dan saya sebel kenapa semua mas-mas percetakan nggak ada yang santai pas ditanya, mas ini kertas apa? harganya berapa? kalau yang ini kaya gimana? kalau yang bahannya itu gimana? semeter berapa? ._. kita kan konsumen~ nanya gak salah dong... atau nanya mas ini Photoshopnya dapet darimana *yanginimungkinudahketerlaluan.

kyaaa~~ rasanya kalau udah jadi cetak itu senengnya bahagia~ dan aroma-aroma tinta itu kadang2 membuat gila. Ketras, tinta, warna aaaaa dunia apa ini /kambuh lagi T^T"

dan sore mengantar kami. ya, menunggu angkutan lalu berpisah di tengah perjalanan.
dan yang saya bawa itu berat sekali --, untungnya ndak bawa pulang banner >w</
Petang ini melelahkan, bahkan untuk menjadi anak kostan di hari senin. Mengambil laudry, membeli peralatan yang sudah habis, membeli makanan dan membawa banyak barang dari rumah macam charger dan antek2 lainnya.

Yosh! saya sedikit punya semangat membara untuk membalas dendam. ndak mungkin saya terus-terus depresi, ndak mungkin terus-terusan saya membenci orang-orang disekitar yang berusaha mendapatkan nilai. setidaknya saya ndak sendiri *ihganyambung

bay bay,
selamat malam ^^/

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar