...

By Nayla Nuha - Mei 12, 2013

angin malam sedang menusuk resahmu ya?
ya, dia lebih dingin dari angin kipas dikamarku.
bahkan aku memutarnya untuk menghindarinya
lalu kenapa kau tidak kenakan mantel untuk pergi ke atas genting?

bagaimana melankolinya?
aku sedang memutarnya. sederhana saja, di kamarku.
apakah ada yang mengalahkan melankolinya hujan?
ah, aku menyerah dengan simfoninya
hm, bahkan kau tidak mengangguk atau berkata padaku
melankoli yang kau dengar disana, sepertinya lebih syahdu dari semuanya.

aku sedang membaca kalimat demi kalimat
untukku? secara tidak sengaja kau memang berkata ya,
bukan. ini jelas tulisanku. yang kusalin satu persatu dari pesanmu
kau membaca apa di langit sana?
bukankah bintang selalu tersembunyi setiap tertanam harap.
ah, sekarang pun kau berkata mampu membacanya tanpa ada kerlipnya.

hey,
mataku ingin terpejam
angin akan menusukmu lebih menyakitkan resah
tunggulah sampai besok benar-benar ada.
kau boleh menyapanya (lagi)

#jakarta, 12 Mei 2013

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar