Lelah itu...

By Nayla Nuha - September 16, 2012

Bismillah, 

Menunggu petang, 
menunggu yang kembali #apadeh

Sedikit bercerita tentang bagaimana hidup itu..
Bagaimana kerja keras itu dan bagaimana pengorbanan itu..
Ini adalah salah satu dari tulisan terbengkelai, lantaran waktu-waktu yang beruntun tidak berhenti pun ditambah pelajaran yang sudah dimulai, dengan berbagai macam presentasi kelompok maupun individu. 
Seperti masuk ke dunia yang sudah lama tidak disinggahi, merasa sedikit asing, merasa sedikit ingin meninggalkan (lagi) dunia belajar itu. Jadi saya kuliah itu untuk apa? *entahlah


MPA (Masa Pengenalan Akademik) Fakultas

MPAF, diadakan tanggal 28 Agustus 2012. Setelah Pembukaan se-UNJ tanggal 27 Agustus 2012. Saya termasuk panitia MPAF? Bukan. Saya hanya diamanahkan untuk jadi Kabim, Kakak pembimbing. Ingat tulisan saya ketika Briefing MPA? yah seperti itulah.

Namanya MPA, mahasiswa barunya harus datang pagi-pagi buta. Terlebih lagi Kakak Pembimbing dan Panitianya. Kenapa ya saya mau aja jadi kabim? Padahal kan.. saya masih begini, ah ya lupakan #gapenting

Datang pagi-pagi, jam setengah 6 sudah di kampus. Sekedar mengarahkan kepada mahasiswa bimbingan atau Mabim waktu shalat dhuha dan ngobrol-ngobrol lagi. Banyak dari mereka yang belum sarapan rupanya. Ada juga yang masih sibuk meminta tanda tangan. Oke, sejujurnya saya adalah orang yang nggak banyak ngomong. Tapi mau gimana lagi? Terpaksa untuk urusan ini saya musti tanya-tanya. Memakai sebuah permainan agar mereka nggak bosan atau apalah itu namanya.

Alhamdulillah, sebuah kemudahan rupanya Allah kasih. Untuk MPAF ini saya hanya berperan sedikit, maksudnya hanya datang ketika jam-jam tertentu. Waktu pagi, dhuha dan waktu siang, makan siang dan shalat dzuhur.

Siapa yang mengira hari ini pekerjaan sedikit? Tidak. Ingat, saya ini juga diamanahkan untuk jadi koordinator acara MPA Jurusan. Yang jatuh pada tanggal 30 Agustus 2012. Dua hari lagi dong? iya banget. Dan apakah kendala yang ada? Ada banyak. Saya belum bikin plakat, 2 plakat. dan tidak pegang uang dari bendahara. Oke, terlanjur saya harus talangin. Alhamdulillah, untungnya saja masih ada staff yang bisa bantuin, alhamdulilah :)

Bukan hanya itu, ketika itu juga saya merangkap menjadi HPD sebuah acara FSI-KU. Acara besarnya yang harus disosialisasikan ketika MPAF. Yaitu SHOW FBS. Sesuai jadwal harus sebar pamflet. dan alhasil saya musti bolak-balik fotocopy-an. Wuaa~

Tidaklah begitu mudah. Menghadapi banyak karakter orang disini. Ada yang bersedia bantu, namun terbatas waktu. Ada yang cepat kesal namun cepat menyadari kesalahan. Oh ya, banyak juga yang belum mengerti apa itu arti pengorbanan yang sedikit, sedikit saja... daripada diam di rumah.

Kabim dan MPA

Banyak yang tidak menyadari arti pentingnya Kabim dalam MPA. Meskipun kelihatannya Kabim tidak banyak ambil andil dalam agenda MPA, sebenarnya ada arti tersendiri menjadi Kabim.
Mungkin banyak yang mengira, kabim cuma buat mengumpulkan kelompok, kabim cuma buat ngadain mentoring yang ah ya masih banyak orang yang tidak suka mentoring -.-

Pernah saya di 'jleb' kan dengan sebuah sms dari seorang panitia MPAJ :
"Emangnya kabim itu apa sih, yang nentuin itu kabim, atau panitia?"
Oke, saya diam. dan saya minta maaf.
Mungkin saya dan beberapa teman saya adalah tipe orang yang bergerak cepat dan tidak menyadari bahwa komunikasi tidak berjalan lancar. Tolong ya -.-

Kabim dan MPA. Adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Apa arti Kabim?
Menurut saya, Kabim berperan banyak dalam mempererat mabim antar kelompoknya. Mabim bisa terbantu dengan bertanya banyak hal dari Kabim.
Meski jadi Kabim tidaklah mudah.
Kita harus punya banyak pulsa, kita harus punya banyak informasi dan kita harus punya banyak kesabaran.
Tidaklah mudah jadi kabim, harus mencontohkan yang baik.
Dan jadi kabim bisa tau, sedikitnya apakah mereka puas dengan MPA Fakultas maupun Jurusan.
Karena Mabim banyaknya curhat ke kabim :p

Lupa, MPA Jurusan

Jatuh pada tanggal 30 Agustus 2012. Diberi kemudahan yang luar biasa. Padahal malemnya saya tidur jam 12.00 malam demi membuat roundown acara MPAJ bersama kakak tercinta #lohsejakkapanpunyakakak?

Lalu, paginya terbangun dan dibangunkan dan langsung bangun. Untuk sampai di kampus jam 5 teng akhirnya kesampean juga. Bukan hal yang mudah ketika mengarahkan para panitia briefing. Ada yang acuh dan ada yang musti langsung memantau Mahasiswa Baru yang datang.

Oke, tidaklah mudah menunggu kunci ruangan dibuka. Yang lain seprti mau eksis melihat mahasiswa baru yang datang. Hanya duduk-duduk sekedar dimintai tanda tangan, sementara saya sibuk dengan laptop di pangkuan membuat wallpaper untuk MPA Jurusan nanti yang mengandalkan laptop saya.

Oke, setelah kunci ruangan dibuka. Dengan segera saya merapikannya. Tidak mudah pula, ada yang tidak mengerti dan ada pula yang ngabur ke lapangan, sekedar duduk-duduk ngelihat jalannya hukuman para mahasiswa baru.

Belum lagi peran Kabim yang ngarahin untuk dhuha. Teneeeng~
saya kedapetan dua kelompok untuk pagi ini. Tapi itu KDSP ndak teliti >.< yasudah~

Sebagai koordinator acara, begitu banyak yang nggak ngerti pekerjaannya. Begitu banyak amanah yang harus dipertanggungjawabkan. Lalu, syaa juga jadi HPD ICA dan musti disebar ke MABA. Ada acara formulir ketinggalan, siang-siang cari tumpangan dan akhirnya keambil dan fotocopy juga. Tidak banyak yang mau membantu, jadi ya harus rela bolak-balik cari print-an, cari fotocopyan di siang bolong begitu.

Tidak mudah memang, dan jika ingin segera, harus bergerak sendiri. Beginilah, beginilah..
Harus ikhlas nay, :D 

Dan, kenapa saya harus ingin berlelah-lelah jadi panitia?
Apakah untuk sebuah nama? Apakah untuk sebuah popularitas?
Jelas bukan itu, kadangkala banyak yang nggak kenal saya. Karena saya mainannya di belakang layar. Jelas bukan tujuan untuk dikenal banyak orang.

Dan, kenapa saya harus ingin berlelah-leah jadi panitia?
Sederhana saja, saya hanya suka jadi panitia. Saya hanya suka cari pengalaman baru, mengenal banyak orang baru, mengenal banyak apa itu dunia organisasi.
Sedrhana saja, saya hanya ingin membuat dunia lebih baik, mungkin dengan serangkaian hal kecil ini
Sederhana saja, saya hanya ingin menyalurkan hobi desain saya, biar ada kemajuan desain dengan mahasiswa. Jadi gak musti mahasiswa jurusan seni atau art atau desain aja yang bisa ngedesain bagus, disini juga bisa kok :D
Sederhana saja, saya ndak betah kalau berlama-lama di rumah, saya ndak betah kalau cuma diam dan tidak tahu apa-apa
dan sederhana saja, ketika kita meniatkannya karena Allah, ingin membawa manfaat bagi orang banyak. Bukankah itu suatu kebaikan yang tidak pernah terukur jumlahnya?

Dan ikhlas, hal yang kadang saya abaikan, yang kadang saya lupakan atau saya hiraukan.
Ikhlas, semuanya karena Allah :) Maka apapun ketika kita lelah, kita bergantung hanya pada-Nya. Bukankah Dia yang memberikan jalan ini untuk kita? Tentu dengan maksud dan tujuan. Untuk sebuah hal yang baik.

Banyak sekali mereka, yang dalam berorganisasi hanya berpatut pada tujuan kesenangan. Ketika disuruh memilih apa itu datang dan tidak. Mereka memilih tidak, lari dari tanggung jawab, meskipun kecil. Lari dari sebuah amanah, dan kadangkala bertanya 'apa arti pengorbanan sesungguhnya'

"Lelah Itu Nikmat!"

Ada seseorang yang berkata dalam lelahnya, 
dimana, kapan akan hidup tenang...

ah ya, apakah ini tidak cukup tenang? Disini sedikit waktu untuk berguna bagi banyak orang.
Kita berhenti itu nanti, nanti... Nanti sampai kapan? Harus terus jauh dari istirahat yang lama?
Nanti ketika semua sudah baik-baik saja, ketika semua sudah punya hasil, nanti ketika kaki-kaki kita telah menginjak surga-Nya di jalan-Nya.

Karena kehidupan tidaklah pernah lurus, hidup penuh perjuangan, hidup perlu pengorbanan, hidup perlu perjuangan. Dan hidup tidaklah hanya kita. Kita butuh dia, kita butuh mereka. Kita butuh Sang Maha memberi Kekuatan.

"Lelah itu Nikmat!"

Bersyukur, 
Ikhlas,

-tulisan yang tertunda, Agustus 2012-

  • Share:

You Might Also Like

2 komentar