Pekerja di Indonesia

By Nayla Nuha - Juli 19, 2009

pengemis
pencopet
pencuri
pengamen
tukang jamu
tukang asongan
penjual kaki lima
tukang obat
tukang bangunan
tukang angkot
tukang parkir
buruh
petani
nelayan
makelar
guru
dokter
photografer
penyanyi
aktor


semuanya merupakan profesi yang mewarnai dunia pekerjaan di negara kita ini.

Pekerjaan dari yang terhormat hingga yang samasekali tidak sangat terhormat, malah menjatuhkan martabat diri sendiri serta negara.

Setiap hari, semua warga dengan berbagai pekerjaan diatas berbaur dimana-mana, ada yang terlihat bersemangat ada juga yang terlihat sangat melelahkan.

Hampir sebagian masyarakat Indonesia, berprofesi tidak mendapat hasil yang menentu, bahkan sangat kurang untuk memenuhi kehidupan mereka sendiri.

Ada yang pernah bilang bahwa Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam, tapi pada kenyatannya, hampir sebagian masyarakat Indonesia tidak menikmati hasil pangan Sumber Daya Alam Indonesia.

Contohnya saja, Indonesia banyak memliki lautan. Lautan yang didalamnya kaya akan flora-fauna dan pangan yang mengandung banyak protein. Akan tetapi, hasil yang didapat oleh para nelayan indonesia apa? sebagian besar masyarakat Indonesia hanya mendapat hasil kekayaan laut berupa ikan-ikan kecil yang mengandung banyak bahan pengawet dan sedikit akan protein.

Contoh lainnya, kita bisa melihat dari hasil pertanian. Pada pemerintahan sebelumnya, Indonesia yang katanya kaya akan pertanian dan lahan hijau malah menerima import beras dari Filiphina, tapi baru-baru ini, Indonesia sudah bisa kembali menghasilkan beras sendiri, Akan tetapi beban yang dipikul para petani sekarang adalah sulitnya menerima pupuk yang bagus karena harga pupuk yang berkualitas sangatlah mahal. Penyejahteraan petani, belumlah maksimal dilakukan. Begitu pula dengan para penghasil bahan pangan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan yang kenyataanya, karena tanah Indonesia tidaklah sesubur dahulu, para petani memakai pupuk yang murah yang banyak mengandung bahan kimia.

dulu, hidup para petani sangatlah makmur. Tapi, sekarang setelah kemajuan globalisasi, petani semakin dilupakan.

Dua contoh diatas merupakan sedikit contoh profesi di Indonesia yang sekarang bisa disebut tidak bisa berharga sama sekali, banyak orang-orang besar yang melupakan jasa mereka, sehingga kesejahteraan mereka terlupakan. Itu artinya, masih banyak masyarakat dengan profesi seperti itu yang tetap saja melarat hidupnya.

Kita beralih ke profesi lain.

Di jalanan, pasar, tempat ramai lainnya, sudah tak luput dari kita pekerjaan yang sering dilakukan masyarakat Indonesia : Pengamen, Pengemis, Pencopet, Pencuri.

Ya, pekerjaan itu merupakan golongan pekerjaan yang dianggap sangat merugikan orang lain dan samasekali bukanlah pekerjaan terhormat.

Seorang pengemis. Kenyataannya, pengemis-pengemis yang suka duduk dipinggir jalan, berjalan di jalan raya ataupun yang meminta-minta pada rumah-rumah mewah merupakan pekerjaan berkelompok yang dipimpin seseorang, Layaknya perkantoran, hanya bedanya, para pekerja yangbekerja menjadi pengemis itu setiap sorenya mereka menyerahkan uang hasil meminta-minta kepada bos mereka.

Lain halnya dengan profesi yang satu ini : Pencopet. mereka biasa beraksi di tempat ramai; pasar, tempat hiburan, mall. Pekerjaan inilah yang sangat membuat sebagian orang jengkel. Bukan hanya mereka mencuri barang orang lain, tapi merusaknya dan bisa saja membahayakan korbannya. Pencopet zaman sekarang ini bahkan sangat lihai untuk mencari taktik mencopet barang korbannya. Ada yang beraksi di angkutan umum dengan berbagai cara mengalihkan perhatian sang korban dan ada juga yang menggunakan teknik hipnotis. Nah, sebenarnya para pencopet ini lihai sekali dan cekatan melakukan tindakan, akan tetapi media yang mereka gunakan adalah media yang salah. Andaikan saja, Bangsa pencopet itu mencopot jabatannya menjadi pencopet, dan beralih kepada pekerjaan yang bisa berguna bagi masyarakat banyak dan negara. Pastilah Indonesia bisa menciptakan pekerja-pekerja berkualitas dan bisa semakin sejahtera.

Profesi pengemis lama kelamaan mejadi profesi yang wajib diperankan oleh suatu masyarakat. karena apa? mereka menganggap menjadi pengemis itu mengasyikkan, mereka tak harus bekerja keras, untuk mendapat uang. Dengan menjadi pengemis, mereka tak harus cape untuk bekerja menghasilkan uang, tapi hanya memasang wajah memelas, akibatnya orang-orang akan merasa iba padanya dan memberikan uang kepada mereka.

Lain lagi, profesi yang kini menjadi warna di sebagian kawasan metropolitan, di kota manapun. Pengamen, yang selalu mendendangkan musik dan suara mereka di pinggir jalan, pasar, angkutan umum, rumah-rumah atau pertokoan. Pengamen merupakan pekerjaan yang sedikit dipandang ketimbang pengemis. Tapi sayangnya, sekarang banyak pengamen yang didominasi anak-anak. Bukan hanya masalah anak-anak yang bisa menjadi sorotan pengamen, tapi lagu-lagu yang mereka dendangkan lagi-lagi bukan lagu untuk anak-anak. Seharusnya, anak-anak jalanan yang berprofesi sebagai pengamen ini, diberi arahan untuk menuntut ilmu, bukan malah diseuruh ngamen dijalanan. Jadi, jika selalu dibiarkan anak-anak sebagai pekerja seperti ini, tidak heran jika penerus bangsa Indonesia tidak akan bisa membuat maju Indonesia.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar