Lagu

By Nayla Nuha - Mei 28, 2016

Rasanya gue menemukan dunia gue lewat perantara lagu-lagu. Aneh memang, ga biasa memang. Ya, gak biasa untuk gue dan dunia sekitar gue. Tapi setiap orang boleh memilih kan?

Menurut gue, lagu adalah salah satu penyimpan memori paling baik. Memori yang kadang jadi kenangan atau mengingatkan masa lalu. Tapi sialnya, kadang masa lalu yg sering hadir, lalu lagu mengkamuflasekannya sebagai kenangan.

Sebut saja gue adalah orang yang susah move on. Dan mungkin move on beda tipis sama setia.

Kesukaan gue seringnya cuma satu-satunya dari dulu hingga kini. Sampai ibu gue sering bilang : kok kamu masih 'kumasih seperti yang dulu' *judul lagu jadullah pokoknya*

Misal, waktu beli barang, dulu gue suka banget sama model tas itu, sampai sekarang tetep aja suka yang begitu sampai sebenernya itu barang udah ga ada dipasaran. Atau beli sepatu maunya yang model buka tutup, sampai mode udah berubah jadi sepatu high heels semua gue juga masih nyari model yang itu. Makanya, itulah salah satu alasan kenapa gue jarang beli2 barang kayak orang-orang yang setiap minggu ganti-ganti hahah.

Soal memilih makanan di luar, menu gue ya itu itu aja. Sekali nemu yang cocok dan enak dimakan ya itu itu aja : soto dengan nasi terpisah, bakso di abang sana, atau mie ayam di abang situ. Udah. Ga neko-neko kan hahah

Dan yang paling setia adalah memilih minuman. Dari dulu hingga kini : lebih baik air putih ajalah~

Dan soal lagu *eh iya balik lagi kesini cuy*, gue suka sesuatu yang gak pasaran disukai orang-orang. Tapi, gue juga berharap ada orang yg suka juga, *lah gimana sih*
Kayak gue akhirnya jatuh cinta sama mas-mas Letto, yang lagunya semua nusuk ke hati #eaaa, juga Para Om Monkey Majik yang bikin suka sama lagu jepang, Abang In Guk yang lagunya nyess banget di hati, abang Hata,  mbak-abang Goose House dan soundtrack2 drakor *loh*

Udah, gitu-gitu aja terus banyaknya di playlist musik handphone. Penyakit emang, suka banget ngumpulin semua albumnya. Sebagian besar isi memori keisi sama lagu dan gambar ._.

Lagu jadi memori terbaik.
Entah, rasanya kayak nada-nadanya nyimpen banyak rol film,
kayak kalau denger lagu romioromen jadi inget di stasiun kereta nungguin kereta, lagunya Letto di album 'Cinta bersabarlah' inget jalan ke Pantai super sepi nan indah, lagu Monkey Majik jadi inget seseorang *eh, lagu in guk oppa inget masa-masa terberat dan perjalanan setiap saat Jakarta-Bogor yang waktu itu keadaan hati sangat sangat buruk dan sendiri hahaa. Lagu mas2 Letto yang bikin selalu muncul banyak kata-kata buat nulis, waktu nyelesain novel lomba, bikin puisi, atau bikin cerpen gaje yang ada banyak yang belum selesai, atau pas nulis blog ini jadi lancaar banget uneg2 yang dikeluarin lewat kata-kata.

Loh kok banyak sedihnya sih Nay? Gak sih. Ada kok yang ga sedih, tapi kalau diinget sekarang ya entah kenapa jadi senyum-senyum getir gitu hahah

Dan tiba-tiba gue menyadari. Rasa bahagia gue itu ada, kalau bersama orang lain. Gak bahagia ya kalau sendirian itu :""
Mungkin gue bahagia. Tapi gue lupa, bahagia gue disimpen dimana biar jadi kenangan indah :""

#Penghujung Mei

-lagu penutup untuk tulisan ini : Letto - Ephemera-

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar