Cerita

By Nayla Nuha - Mei 18, 2016

Banyak yang tidak sengaja kubaca dengan khusyuk
Bukan buku-buku yang masih menunggu, tetapi tulisan-tulisan di layar. Ada cerita yang membiarkanku membacanya sampai habis. 
Lagi-lagi tentang mimpi dan pengharapan, 

Dan, saya jadi teringat hari itu kami sedang melingkar, waktu itu baru hadir 3 orang dan kami memutuskan untuk menceritakan hal-hal paling menjatuhkan selama hidup. Iya, kalau diceritain mah sedih :"" 

dan akhir pertemuan itu, ada hal yang membuat saya 'merasakan' apa yang mereka rasakan. Sebab, saya pernah menuliskannya dalam sebuah cerita pendek yang tidak selesai. Dalam hati, saya berdoa 'Semoga saya tidak mengalaminya' Tapi, seiring bertambahnya usia tetap ada rasa takut menyelimuti diam-diam.

Ya, ini lagi-lagi tentang pernikahan. Dan disana, beberapa teman yang memang sudah senior sedang berjuang menguatkan hatinya. Sebab, mungkin pernikahan bukanlah lagi impian pertama yang mereka selalu impikan. Hal yang kurasa juga pasti menyakitkan untuk mengungkitnya.

Terlepas, itu semua adalah kehendak-Nya. Mungkin memang belum bertemu, mungkin kita perlu melewati banyak masa untuk menguatkan. Ya, mereka bercerita dengan biasa saja.

Mereka melewati serangkaian dari salah satu takdir yang membuat mereka semakin kuat bertahan (semoga). Sebagai anak sulung yang dilangkahi *istilahnya begitu*. Rasanya saat itu pingin banget 'pukpuk-in' hatinya satu-satu. Atau desakan orangtua dan orang sekitar dengan pertanyaan setiap bertemu. Berkali-kali rajin hadir di pernikahan orang lain dan sebagainya.

Saat itu saya merasa kecil. Saya merasa belum kuat. Saya masih merasa banyak bapernya ketimbang teman-teman saya disini. Jelas, mereka sudah menjalani hidup ini lebih lama. Mungkin rasa sakit itu sudah terkubur jauh disana.

Dalam akhir perbincangan kami, akhirnya saya bisa mengetahui dan merasakan sendiri apa yang mereka rasakan, apa yang bisa saya ambil dari curahan hati mereka ke dalam cerita pendek yang belum saya selesaikan.

Ah, membayangkan saja sudah menyakitkan bukan Mba? Ya. Apalagi merasakannya langsung.
Siapa yang tidak mengharapkan pernikahan? Siapa yang tidak menginginkan membangun keluarga? 
Mungkin ada banyak usaha selain ikhtiar yang sudah dilakukan. Tapi ada Jalan yang belum membukakan jalan. 

Jadi teringat juga, jamannya sekarang, banyak quotes semacam ini. Mereka hanya like dan share, lupa untuk berikhtiar, lupa.. bahwa takdir bukan semata jodoh saja. Ada yang lebih pasti yang kita tidak tahu siapa dulu yang akan menyapa.

Selamat berdoa, 
selamat berikhtiar 
Selamat Tidur, 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar