Kostan Part (keberapa)

By Nayla Nuha - Februari 18, 2014

2 tahun menempati ruangan ini. Cuma satu kali berganti teman kamar. Dan selebihnya bertahan dengan kesabaran. Yang pada akhirnya saya perlahan-lahan mengikhlaskan semuanya. Toh, sebentar lagi usai? Toh sebentar lagi berpisah? Apa salahnya mulai membuka hati untuk menerima dan membawa semuanya dalam keadaan senang?

Satu bulan tidak mengunjungi kostan rasanya seperti balik ke rumah tua dengan debu, dan itulah rutinitas melelahkan  ketika harus mulai mengambil kain lap dan mengelap barang-barang berdebu. Tapi kali ini saya malas membersihkan kipas. Saya malah fokus pada tujuan-tujuan saya ditahun 2014 yang semoga ada kemajuan dan nggak sekedar tujuan-tujuan yang ditempel di kamar kostan. Dan revolusi terbesar di tahun ini menurun dari tahun 2013. Apakah ini akhirnya saya memutuskan untuk menghadapi masa depan yang beggitu suram =.= tidak tahu~

Selain itu rutinitas nyuci pun menjadi amat sangat jarang, dan ketika hal semacam itu dilupakan, kamu akan mengalami sindrom akut setelah mengetahui baju-bajumu nggak ada untuk dipakai -_- Satu-satunya jalan hanya pulang kerumah~ KYAAAAA
atau ketika kamu lupa mencuci lantaran malas atau sakit, terus pas nyuci tiba-tiba cuaca gelap, ujan *kaya hari ini*  pakaian itu tidak akan kering dan aaaaa kamu ndak tau harus gimana -_-

Satu bulan tidak mengunjungi kostan dan punya banyak barang-barang yang ditinggalkan macam makanan simpanan, kadang berakibat buruk sekali. Ketika kamu lapar, lalu mengingat punya makanan simpanan, pas liat tanggal kadaluarsa~ Oke, dia udah kadaluarsa 3 bulan yang lalu TAT kamu lapar~

2 tahun menempati ruang ini. Tidak ada yang banyak berubah, kecuali kalender yang selalu diganti teman sekamar, atau sendok-garpu yang semakin banyak dan buku-buku yang menumpuk tidak tahu tujuan. Rasanya juga gorden ndak pernah tercuci ya, pengen sih dicuci, tapi masa kita nyuci gorden -_- gilaa aja~

Rasanya nyaman juga, 2 tahun ngekost dan kalau temen kamar gak ada itu rasanya sugoii~ Bisa gelar kasur kapan aja, dapet ide kapan aja, nyanyi-nyanyi kapan aja, dan ngomong sendiri kapan aja /plak

2 tahun menempati ini, jalan menuju kostan dan kampus rasanya menjadi biasa, bahkan bisa cuma 7 menit nyampe kampus *gue juga ga ngerti* dan rasanya berat juga kalau harus pindah kostan, walapun yang punya kadang suka jadi serem dan ndak pernah bisa masak dan makanan yang dimakan akhir-akhir ini cuma itu-itu aja.

2 tahun, dan semenjak ada transportasi serba guna yang semakin diminati orang, saya jadi bisa bolak-balik rumah-kampus dan menelantarkan kamar kostan ini. Kamar kostan terapi sejagat raya *apaan nih* yak yak lihat saja kamar yang lain, tidak ada yang serapih ini dan sekinclong ini *hahaha*

Hoi, pasti ada banyak hal yang bisa diceritakan nanti tentang pengalaman pernah 'ngekost' di kota orang *padahal jarak cuma sejam* dan kuliah di jurusan yang mematikan ini. Sampai sekarang saya masih belum tahu harus kaya gimana TAT sementara semua orang rasanya sudah mulai maju selangkah-demi selangkah. Hari ini pun saya bingung mau ngapain, rasanya buka buku bahasa arab itu berat banget TAT

dan dan ternyata melakukan semua hal itu ndak semudah yang dibayangkan. Apakah saya ini terlalu imajinatif, dan pada akhirnya say ndak bisa membedakan sejauh apa jarak imajinasi dan kenyataan. Ah, kenyataan memang menyakitkan bukan? Rasanya...

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar