Kembali Ke Kampus
Kembali ke kampus adalah kembali pada kenyataan yang tidak bisa dihindari. Keharusan untuk menyukai sesuatu yang masih dipaksa disukai. Keharusan untuk bercerita, menciptakan tawa dan memulai obrolan yang kadang membingungkan. Keharusan untuk memikirkan bahwa hidup bukanlah tentang diri sendiri, hidup harus punya manfaat untuk banyak orang. Orang-orang yang harus dan masih terus bertambah untuk mempertemukan diri. Keharusan untuk selalu menerima apa-apa yang berubah dan keharusan untuk terus melihat waktu yang tidak akan pernah berhenti berjalan.
Kembali ke kampus adalah kembali pada hari-hari yang selalu terburu-buru. Jam-jam yang kemudian memberikan banyak pilihan. Seperti kamu menunggu seseorang yang datang dengan cerita-cerita lucu atau hal-hal yang membahagiakan -tapi dia benar-benar tidak akan pernah datang. Seperti kamu bertemu dengan seseorang yang akhirnya sempurna menahanmu pulang; bercerita -tapi esok dia tidak akan pernah datang lagi.
Kembali ke kampus adalah kembali pada hal-hal yang tidak beraturan dari aturan-aturan yang pernah dibuat. Seperti kamu merencanakan hal-hal menakjubkan di kampus untuk melalukan banyak hal setelah singgah di rumah sementara, tapi kamu terlalu lelah, atau terlalu banyak ide yang tidak bisa kau ungkapkan, dan pada akhirnya kamu membuat rencana itu berlari begitu cepat.
Kembali ke kampus, kembali meninggalkan aturan-aturan jam makan. dan hasilnya mungkin kau akan lihat sendiri. Jam makan yang kembali tidak beraturan, berlari dari jadwal mungkin akan menjadi hal yang begitu menyakitkan untuk orang-orang yang punya gangguan pada pola makannya. Mungkin akan lebih banyak meluangkan waktu menegak pil-pil dan membelok arah sebelum pulang ke apotik dan membeli satu strip obat.
Kembali ke kampus adalah kembali pada kenyataan. Bahwa seseorang tidak pernah akan disamping kita selamanya, dan kita tidak bisa selamanya menanamkan ketidaksukaan seperti kecemburuan, kebencian atau bahkan mencintai?
0 komentar