Berlari

By Nayla Nuha - Juli 09, 2015

Hai, 

Apa kabarmu?

Sekarang sedang berhenti sejenak untuk melihat-lihat langit lewat pinggiran kaca jendela.
Kenapa kamu masih disini? 

- gadis di sisi jendela tengah bungkam. Ia sering tertidur pulas atau tertidur seraya menutup mata dengan tangannya. Biar tidak terlihat apa yang tersembunyi disana. Biar pipinya tidak basah dan repot untuk menghapusnya 

Dan dia bertanya, kamu tahu artinya berlari? 

Lalu dia kembali diam sambil menutup matanya. Biarlah, biar ia bermimpi sedang berlari-lari. Meski ternyata hanya berputar-putar dan bertemu kembali di titik yang sama. 

Sementara itu, aku tengah sibuk mencari-cari arti berlari. Lelah.
Bukan, bukan itu yang ia maksud.
Mungkin berlari setelah aku lelah menunggu. 

Berlari mencari hujan. Sebab hujan katanya sudah mengucap salam perpisahan; tapi tak kudengar.
Berlari mencari tempat untuk mencorat-coret hati yang terlampau kosong. Sehingga makna dari setiap kata tidak bisa menyatukan prosa. Ah coretan abstrak, semakin abstrak semakin rumit. 

Kamu tahu arti berlari?

Sekarang aku yang bertanya sendirian. Gadis di sisi jendela itu semakin terlelap.
Ia disana, mungkin ingin berlari. Ingin melarikan seluruh perasaannya, melarikan setiap tanya yang tidak pernah tersampaikan. Ia berharap setelah berlari, semuanya akan pergi. Tidak kembali. 

Hey, ketika hendak berlari, aku lupa untuk membuat pilihan. Atau aku akan mencoba memasuki salah satu dan menerimanya... 

#Bogor,
#Ramadhan ke22

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar