Cetak-cetakan

By Nayla Nuha - November 17, 2012

Mungkin untuk kedepan saya bakalan jadi tukang cetak mencetak, atau mungkin saya bakalan beli itu alat cetak mencetak segala macem termasuk Banner!

Oke, setiap ari, setiap ada acara kampus, yang bikin desain saya, yang nyetak pun harus saya -__-" memangnya gak ada yang bisa bantuin apa -_-

Jujur, awalnya saya ndak pernah tau apa itu masalah cetak mencetak dan percetakan. Jujur banget, meskipun orang-orang bilang saya jago desain, selalu  main sama photoshop corel.. saya sama sekali belum pernah nyetak hasil desainnya sendiri T^T

Yang tiba-tiba harus terdampar di kota yang katanya metropolitan yang menyeramkan dan amat sangat membutuhkan perjuangan. Mana saya tau tempat percetakan, mana saya tau jalur angkot, nama jalan dsb. Saya cuma tahu stasiun dan kereta. Itu pun pertama kali cuma tahu manggarai, busway dan metro mini *norak

Mungkin dari sini, saya musti berjuang sendiri. Apalagi ketika rasa toleransi itu gak terkandung dalam sebuah organisasi. Perjuangan yang sesungguhnya pun dimulai. Dari harus berkecimpung dalam dunia orang-orang yang punya rasa toleran, peduli dan kekeluargaan yang tinggi sampai dunia orang-orang yang amat individualis. Dan dari sinilah, ketika pertama kali menginjak dunia yang toleran, lalu kenal dengan banyak orang dan tiba-tiba merasa jadi merepotkan orang lain dalam hal cetak mencetak.

Dari yang gak tahu musti atur resolusi desain gimana, yang sampai sekarang gak pernah nganut desain pakai sistem CMYK -karenasayagaksuka dan pas nyetak ujug-ujug warnanya berubah jadi beda ngahahaha -__-"
Bingung mau tanya siapa, saya hanya berbekal koneksi internet dan browsing.
Dari komputer saya masih keren dan easy loading sampe udah aneh begini dan RAMnya keisi gambar-gambar yang banyak banget.

Lalu pernah juga saya akhirnya bikin akun 4shared buat kirim-kirim banner yang ukurannya melebihi kapasitas memori email (25 MB) terus begadang ampe malem nungguin 3-7 jam upload -__- *sedih

Kunjungan ke percetakan cuma sekali - dua kali, itu pun di bogor. dan saya ndak paham apa-apa >.<
Oke, untuk ukuran orang awam yang ndak pernah tau cetak mencetak emang ini aneh banget, ga ngerti celotehan saya atau apa hahaha
Tapi jujur, saya sebenarnya juga masih awam.

Dan untuk pertama kalinya, beberapa hari yang lalu, saya bersikeras buat ke percetakan sendiri. Dari yang gak tau jalan, nyasar, cuma berbekal tanya-tanya ke orang. Dan dari sinilah saya mengukur tingkat keramahan orang Jakarta. Tidak ramah. Tidak peduli dan individualis sekali.

Berpanas-panas. Membuang rasa malu dan terus nanya-nanya ke setiap percetakan. Udah kaya orang bodoh saja, -begitumungkinanggapanorang-orangdisana. Kerjaannya cuma nanya, nanya kertas, nanya harga yang paling murah >.<

Lalu salah cetak. Sudah amat sangat cape. Saya sendiri yang turun, dan splaaash! tiba-tiba dijatuhkan begitu saja. Amat sangat diremehkan. Memang kalian bisa? Memang kalian sanggup? memang kalian mau?
Dan pada akhirnya saya tetap bertahan dengan posisi ini, posisi yang sudah biasa. Dijatuhkan oleh mereka-mereka : orang-orang egois tanpa tahu tujuannya.

Lalu saya juga pernah beberapa kali merasa merepotkan seorang kakak kelas UNJ yang punya percetakan. Dan apa kata mereka -_-
mereka begitu tidak peduli apa arti minta tolong, pertemanan dan hn.. begitulah semacamnya. Amat sangat merepotkan. Satu hal yang menjadi prinsip saya ketika mengirimkan bahan cetak adalah : Tidak nyetak hari Jumat! dan mepet sama waktu deadline -.-

Oke, masalah seorang desainer ketika 'harus' mendesain acara adalah menunggu keputusan yang lain. Entah itu anak acara, entah itu ketuanya atau yang lain. Oke, dan selalu memang harus sakit hati, miris dan putus asa =.=

Seperti sekarang, ketika menjabat 'kembali' menjadi seksi publikasi yang amat sangat akan selalu berurusan dengan semua masalah desain. Yang tiba-tiba saya merasa di manfaatin banget, di sepelekan banget dan dijatuhkan banget. Oh dear, semua orang masih punya kesibukan yang lain bukan? Ya... mungkin ini salah saya, murni kesalahan saya, tapi ada satu yang harus diketahui dan disadari oleh teman-teman yang lain, entah itu 'mereka' yang memilih apa itu publikasi atau mereka yang merasa dirinya membutuhkan bantuan seorang yang mampu mendesain adalah : MENCOBA!

Setiap manusia punya keterbatasan dan kelebihan. Lalu, apakah ketika kita.. katakan saja sudah terlanjur masuk dalam sebuah kotak yang penuh rentetan tanggung jawab atas suatu tugas khusus, lalu merasa tidak mampu dan lantas hanya diam. Kalian tidak berani mencoba. Satu dua kali, saya memberikan kesempatan untuk memilih, bertanya dan meminta tolong. Tapi ya apa? Tidakkah kita harus bergerak cepat? Kemudian ketika saya bekerja cepat sendiri, saya disalahkan. Saya di cemooh dan ah ya saya ini apa T^T hanya membuat orang lan merasa tidak bergunakah?

Kalian tidak mau mencoba. Hal-hal baru agar tahu. Siapa saya? kalian pikir saya ini hebat maslaah cetak mencetak? semua memang butuh pengorbanan! Semua butuh keberanian. Saya ini tidak handal cetak mencetak, tapi saya berusaha untuk cari tau -__-
Apa gunanya berkecimpung pada hal-hal yang luar biasa macam ini (publikasi, desain) kalau tidak mendapatkan apa-apa. Ada internet, ada fasilitas~

*kok jadi ngelantur

Yap, terakhir, saya amat sangat kesal. Ketika tiba-tiba ada rencana membuat Banner diluar jobdesk. Dan ini terjadi di akhir long weekend.

Yang mengharuskan saya pulang, yang saya disuruh cepat-cepat pulang. Sebagai seorang perantau, meskipun jarak Jakarta-Bogor itu dekat, kepulangan seorang anak pastinya selalu diinginkan oleh para orangtua bukan? Apalagi keluarga kami ini bukan keluarga yang sering sekali ngumpul sama-sama dirumah. Bukan keluarga yang cuma ada dirumah. Weekend pun ada saja kegiatan, apalagi saya yang selalu di'ceramahi' ketika membawa urusan kampus ke rumah >.<

Suatu hari itu, saat saya sengaja survei berdua ke senen, nyari tempat nyetak paling murah agar menghemat biaya, saya menemukan satu percetakan. Yang bisa dikirim via email.

Dan ternyata percetakannya gak bilang kalau bayar pake transfer. Nyebelin banget kan -_- Ibu saya sakit, nggak bisa naik motor jauh, ayah saya lagi pergi ke luar kota. Otomatis nyari bank susah >.< lalu, ndak ada yang bisa dimintain tolong lagi, karena mereka 'sengaja' sibuk dengan urusannya masing-masing. Tidak pernah ngerti dan tidak mau mengerti.

Satu lagi yang bikin jengkel adalah, layanan percetakannya yang aneh =.= banyak ngasih jawaban palsu yang menyebalkan -__-" Ngasih layanan kok gitu -.- bolak-balik musti telepon, beda orang, gak ngerti dan bla.. bla.. lama-lama saya masa bodo aja dah ni sama acara besok~ aaaarrgh!

Oy~ buka percetakan sendiri aja dah. Kalau saya punya banyak waktu, bisa naik dan punya kendaraan, mungkin ndak sesulit ini >.< dan tentunya kalau saya punya uang~

Mungkin saya harus terus belajar, ya... tidak semua orang selalu ingin 'perfeksionis'


*NB : dua hari ini makan cuma dua kali sehari, itu pun kalau sangat sangat lapar. Padahal dirumah, ada makanan tapi males makan. Rasanya cukup kenyang dengan beban-beban jadwal yang tiba-tiba selalu dihancurkan oleh ketidakadilan dan tidak berperikemanusiaan orang-orang itu

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar