cinta-segitiga

By Nayla Nuha - September 13, 2009


aku kenal kamu pertama kali, pertama kali yang menyapa lembut nuraniku, pertama kali yang memperhatikanku. walau ternyata yang kukira mawar pemberianmu itu ternyata bukan untuk diriku.

kemudian aku mencoba untuk tidak menganggap segala perhatianmu, ocehanmu dan icehan mereka hal yang serius untuk dipikirkan. Akan aku yakin pada suatu saat, rasa ituakan hadir lewat kebersamaan kita.

aku pernah ingin membencimu, membenci semua tentangmu, namun, sikapmu itu tak bisa membekukan ketertarikan hatiku.

kita dipertemukan lagi dalam satu kehidupan. Harapku dan harapmu, mengapa bisa terkabul begini? aku bahagia dan senyumanku makin kugores setiap kali. tapi sesaat kemudian aku melihatmu dan menganggap bahwa kehidupan yang baru ini telaah mengubah dirimu, sampai-sampai jarak kita semakin menjauh.

Kau pernah bicara tentang teman dan cinta. Kau pernah bertanya padaku hubungan cinta dengan teman dan sahabat. Tapi, aku sengaja tidak menjawabnya karena cintaku datang dari pertemanan ini.

Aku terima ini, yang merasa semakin jauh denganmu. Jauh dari perhatianmu, jauh dari pandanganmu dan jauh akan celotehanmu. Hanya senyummu yang kuingat, senyuman terakhir yang kuanggap sebagai perpisahan.

Takdir berkata lain! Takdir... takdir, bisakah engkau hanya menghendaki waktu bahagia saja?
Engkau kembali, dan kemudian seseorang datang padaku tanpa pernah kuduga sekalipun. daaan... kalian memang temaan... yang selalu memandangku teristimewa.

Dia, orang itu menyapaku. Senyumannya lebih indah dari senyummu. kemudian masuk dalam pikirku. Karena ada sesuatu yang berbeda tiap kali didekatku.

Engkau kemudian marah padaku, dan mencurahkan segala isi hatimu padaku, setelah kau tahu bahwa dia sering menanyakan kabarku. Engkau cemburu kemudian mengatakan bahwa kau menyukai aku.

ah, aku tak mengerti harus berbuat apa.
antara memilih kanan atau kiri,
siang atau malam,
gelap atau terang.

aku bingung dengan pernyataanmu

kau ceritakan bahwa kawanmu itu juga menyukaiku. Nah, jawaban itu yang kutunggu untuk kupecahkan sendiri dalam pikiranku. Inilah sebab dari semua marahmu, inilah sebabnya sikap dia selalu aneh padaku.

Cinta segitiga! dan akhirnya aku memahami ada cinta segitiga diantara aku, kau dan dia.
dan, aku benar-benar ingin mempercayai hati kalian berdua, aku masih menyimpan harap padamu, agar kau bisa menerimaku. Tapi, aku juga menyimpan harap baru pada dia. dan aku tidak tahu apakah aku terpesona oleh senyumnya atau senyummu :)

  • Share:

You Might Also Like

6 komentar