anak jalanan

By Nayla Nuha - Agustus 22, 2009



anak jalanan, kata yang familiar untuk dibayangkan atau diungkapkan.

anak jalanan identik dengan penampilannya yang kumuh, sering dijalanan dan juga selalu menimbulkan masalah apapun di jalanan.

setelah, ikut wawancara kemaren bersama adek-adek kelas saya, jadi membuka sedikit inspirasi untuk menulis jawaban-jawaban dari bapak narasumber pengurus rumah singgah di bogor.

Katanya, anak-anak jalanan kebanyakan berasal dari keluarga yang terpecah belah atau istilahnya anak Broken Home. Orang tuanya mungkin sering berselisih, sehingga kehidupan dia tidak lagi terurus, dan kemudian jalan satu-satunya adalah lari ke jalanan, da n kemudian terjun dalam kehidupan jalanan yang menyeramkan.

Ada juga anak-anak jalanan yang bukan hanya korban broken home, tapi korban penyiksaan orang tuanya. Penyiksaan itu merupakan akibat dari kemiskinan di keluarganya, sehingga orang tuanya depresi, dan kemudian melampiaskannya ke anak. Anak tersebut jarang mendapat perlindungan ataupun bisa dibilang tidak sama sekali mendapat perlindungan. Alhasil, jalananlah yang menjadi jalan terakhir mereka.

Faktor utama yang menjadi pemicu adanya anak jalanan memang tak lepas dari kata 'kemiskinan'. lihat saja para pengamen dijalanan, yang didominasi oleh anak-anak, sebagian mereka bekerja menjadi pengamen karena faktor kemiskinan. mereka ingin menimba ilmu, sedangkan orang tuanya tidak cukup untuk membiayai mereka sekolah. dan pada akhirnya mengamen adalah jalan alternatif paling mudah bagi anak-anak, sementara orangtuanya juga mempersilahkan anak-anaknya bekerja.

Dunia Jalanan, Bukan Dunia yang baik

Terjun ke dunia jalanan, sebenarnya bukanlah hal yang baik. Dunia jalanan mengandung banyak unsur yang bisa dikategorikan 'berbahaya'. Pemerintah sebenarnya sudah membuat undang-undang perlindungan anak. Tapi pada kenyataan yang ada, anak-anak jalanan memang tergolong anak-anak yang susah diatur.

Dituturkan oleh pak Barok yang kemarin menjadi narasumber kami, bahwa anak-anak jalanan pada umumnya keras kepala, mereka susah diatur, maunya cari keributan di jalanan. Tak heran banyak anak jalanan yang sudah merasakan rokok, minuman beralkohol dan narkoba.

Pendidikan pada anak jalanan juga merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap anak jalanan, akan tetapi sekali lagi, anak jalanan tidak lagi berfikir tentang pendidikan. Anak jalanan yang sekolah juga kerap kabur dari sekolah dan berkeliaran di jalanan kembali, untuk mencari uang.

Inilah yang harus menjadi perhatian banyak orang-orang ataupun masyarakat. Kembali pada pola pikir mereka, pola pikir yang terlanjur sudah dirasuki oleh para preman-preman yang suka memeras hasil jernih payah mereka, ataupun pola pikir yang telah dibuat para orang tua mereka yang kebanyakan tidak mengenyam pendidikan yang layak.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar