lama aku berjalan, menatap dedaunan yang setiap kali jatuh ditiup angin yang tampak berserakan di jalanan.
ah, aku jadi teringat rasa itu. mengenangnya dan oh ternyata aku telah memendam rasa itu hampir 5 tahun! ya Tuhan seberat itukah rasa itu musnah? ataukah aku yang terlalu setia untuk menyimpan perasaan itu?
dia, salah satu orang yang bisa membuat aku menciptakan ragam kata-kata menjadi bait-bait puisi. Dia, yang dengan senyumannya mampu mengajak inspirasiku terbang kemana saja arah bahagia itu.
5 tahun, waktu yang lama. Aku memandangnya, aku mendekatinya dan kemudian aku mempimpikannya. Oh tuhan.... sampai sekarang aku tetap belum bisa menghapusnya dihatiku.
Perjalanan pulang itu, aku memandang langit. Dialah yang mengingatkanku pada bintang yang selalu bersinar diatas sana. Dialah yang mengingatkanku bahwa senandung para burung ternyata terdengar sangat syahdu, dia yang mengingatkanku bahwa angin akan membawa kabar tentang sedih dan senang.
Dia yang pernah buatku tersenyum selalu, dia yang pernah membuatku takut bertemunya, dia yang buat aku menciptakan segala karya hingga aku juara.
Ah, aku teringat lagi 5 tahun itu. kemudian bertanya-tanya sendiri kenapa masih aku jaga perasaan itu sampai 5 tahun. Sedangkan sekarang, sudah hampir dua tahun aku meninggalkan dia, tempat dia sering termenung, tempat dia sering ngumpul.
5 tahun... musim hujan berganti kemarau, angin berganti badai.
rasa cinta itu, sedalam apakah yang ada dihatiku ini Tuhan... ?
Catatan Hati Penghujung Tahun 2021
-
Dear Diary virtualku,...
Hari ini penghujung tahun 2021, langit tampak sedikit berawan meski
sesekali cahaya surya terlihat seolah enggan absen menyinari...
2 tahun yang lalu
6 komentar