Terimakasih,

By Nayla Nuha - April 27, 2015

Kamu tahu, jangan biarkan rasa syukur itu terlupakan. Salah satu yang bisa membuatmu bahagia itu adalah rasa syukur. 

Kamu lebih baik daripada mereka. Kamu masih hidup normal, masih bisa berpijak dan punya orang-orang yang dikenal, yang bisa diajak bicara, yang bisa jadi tempat keluh kesah atau sekedar membuatmu tertawa.

Bersyukurlah. 

Sejenak, kamu akan tahu, untuk apa banyak pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan dirimu. Kamu akan tahu, ada banyak pertanyaan yang sebenarnya sudah memberikan jawaban. 

Akhirnya, ada yang membuatmu berubah untuk lebih terbuka. Sekedar bilang 'ingin menangis' lalu kamu mendapatkan pundak yang kokoh sambil memelukmu, juga ada genangan airmata di sudut mata ibumu.
Ya Allah, terimakasih.

Bersyukurlah, kamu lahir dari orang-orang hebat ini. Mereka hanya punya satu Kekuatan. Yakin. Mereka hanya selalu punya satu tumpuan. Yang Maha Pemberi kekuatan dan Yang Maha Mendengar. Mereka punya hati yang kokoh, juga rasa semangat yang tidak pernah padam. 

Meski biaya yang ditanggung tidak pernah sedikit, mereka selalu memberikan tempat yang terbaik untuk anak-anaknya. Mereka hanya yakin pertolongan Allah akan datang, pun biaya bersekolah di sekolah terbaik. 

Mereka terus berdoa, supaya kelak bisa menempati rumah sendiri di tempat yang lebih baik. Lalu, Allah memberikan kemudahan, lebih cepat dari target. Kemudian keberanian-keberanian lain mulai membara.

Mereka perlahan-lahan mulai menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk siapa? Untuk anak-anaknya. Kelak di masa depan. Tidak ada lagi yang harus merasakan phk, atau terkekangnya bekerja dari pagi-malam demi oranglain yang upahnya tak seberapa. 

Mereka bekerja keras. Meski tertipu, meski harus jatuh bangun. Mereka luar biasa bukan? Sangat luar biasa :" 

Masing-masing saling mendukung, membantu dan memahami.
Ya Allah terimakasih.

Meski bagaimana pun, mereka tetap tulus menyayangimu, juga adik-adikmu. Mereka begitu bahagia melihatmu sekarang lebih banyak tersenyum dan tertawa, bercerita, atau menangis di pundaknya.
"Menangislah, disini, daripada kamu menangis di tempat lain yang tidak bisa kita jangkau"

Terimakasih,

Sebab dirumah ini ada sepetak kecil surga, yang semoga masih sempurna hingga nanti. Sampai ada rasa bahagia yang lain yang bisa kamu berikan... 

Disini, ada percikan semangat yang semoga bisa membuat apimu menyala lagi.
Allah lebih melihat proses. 

Ya Allah maafin, karena belum sepenuhnya merasa dekat dengan-Mu. Padahal sekecil apapun, ketika hati merasa begitu dekat, pasti selalu diberi kemudahan... 

Ya Allah, terimakasih :"" 

/bogor, 27 April 2015
*maap yang punya blog lagi butuh curhat*

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar