Disapa Hujan

By Nayla Nuha - April 03, 2015

Alloha!
Lama gak mencurahkan kata-kata mewakili hati.
Kemarin saya bertemu hujan, mungkin ia terlalu senang atau memang marah karena saya tidak lagi sering membicarakannya. 

Tidak sedang duduk dipojok kaca jendela mobil, tapi saya tengah berjalan-jalan memilih bingkisan untuk seorang sahabat yang akan berulangtahun. 

Dia datang menerbangkan apapun diluar sana. Bahkan payung antik ini pun tidak serta merta langsung menyambutnya. 

Akhirnya kami memutuskan untuk duduk-duduk sambil membicarakan obrolan kecil, dengan sepasang donat dan satu buah ice chocolate. 

Ini adalah kedua kalinya mengunjungi perpustakaan dengan buku-buku Arab naik kereta. Pulang-pergi bogor-jakarta. Akhirnya untuk kunjungan kedua kalinya, banyak buku yang benar terfotocopy. 

Setengah jam berlalu, hujan masih bercerita dengan menggebu-gebu. Mungkin minta ingin ditanggapi, bukan sekedar dinikmati. Akhirnya, langkah-langkah ragu pun berhasil bersentuhan dengan hujan, yang meskipun berjalan dibawah payung serupa jamur, baju tetap ingin bercengkrama langsung dengan percikan-percikan hujan. 

Lalu, dalam perjalanan dengan langkah hati-hati yang lumayan panjang itu, sampailah kami di stasiun -sebut saja stasiun pasming- dan sholat ashar dengan keadaan baju setengah basah kuyup.
Sesekali memperhatikan orang-orang yang kebanyakan alergi dengan rintik-rintiknya. Atau memilih duduk manis di kursi sambil menikmati kudapan. 

Hujan itu menyenangkan, meski terkadang menjengkelkan.

Ah hujan, seandainya datang bukan ditempat seramai ini :'' mungkin saya akan betah berlama-lama tenggelam dengan baju basah ini... 

Dan ternyata dinginnya melebur bersama hujan ditambah dinginnya pendingin dikereta bikin mengigil. Ah, tidak sakit kok. Hanya kedinginan :)) 

hey, hujan terimakasih, sudah menyapaku dan meninggalkan jejak basah di perjalanan pulang ;) 

#Bogor, April 2015
Cerita diawal April~

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar