Berpisah dengan November

By Nayla Nuha - November 29, 2014

Akhir tahun.
Sebulan lagi,
ada banyak kesadaran yang tersadar harus diperbaiki. Mungkin kemarin kita merasa terlena atau begitu menganggap lelah. 4 bulan mengajar pun akan usai. Baik-baik saja. Bisa dijalani meski tidak pernah bisa sepenuh hati.

Tugas-tugas melambai-lambai ingin disapa, disentuh bahkan minta dirangkul. Hidup akan terus begini, ketika selesai urusan ini, akan ada urusan yang lain yang lebih memberatkan. Makanya, hidup selamanya jadi anak kecil itu kadang jadi imajinasi indah.

Seperti yang terjadi di akhir bulan November. Mungkin akan menjadi saat-saat menunggu hari bahagia. Ya, seharusnya saya begitu. Minggu terakhir bulan November rasanya berlalu begitu saja. Begitu saja. Tidak banyak yang diingat apa yang disisakan hari kepada hari berikutnya.

Hari senin,
yang pagi sekali -berangkat, kemudian duduk di sepetak ruangan kecil selama 7 jam sambil bercerita -yangsayatetapyangpalingdiam- kemudian lari-larian datang TM dan brifing. Hujan besar. Menikmati hujan tidak se-syahdu hujan di kota tercinta. Alhasil, baju sepatu basah kuyup seraya membawa pesanan 400 buah pin.

Hari selasa,
yang saya tidak mood untuk ke sekolah lantaran Hari Guru, dan beban nadwah, saya akhirnya memutuskan izin 'sakit' tapi pergi ke UIN yang jauhnya minta ampun. Di Ciputat. Naik kereta. Hasilnya? Nihil. Saya sudah menduganya dengan seksama. Mungkin kalau ke LIPIA dapat. Pulangnya salah ambil jalur. Naik kereta kaya ikan pepes. Terdesak-desak dan turun dengan didorong-dorong. Sadis dan Ganas emang ibu-ibu sama mbak-mbak -_-
Malamnya, saya dengar kabar kalau persiapan besok masih amat sangat kurang. Ya, memutuskan untuk menginap dan begadang dengan sekaleng kopi abalan -Nescafe- bodo ah, belum makan jugak. Yang penting gak ngantuk. Berkutat di sela-sela gunting dan kertas tugas Telaah Sastra yang bikin emosian gak ketulungan. Ah, hidup, saya selalu jadi ingat seseorang. Seorang penyuka sastra.

Hari Rabu,
Tidur jam set2 pagi dan bangun jam 4 pagi itu ekstrim banget. Lalu, lari-larian datang jam 6 mengerjakan kardus dekor dan macam-macamnya. Ah, sudah jadi kakaks~ jelek. Malu. Sumpah deh, saya malu T^T
Saya izin lagi. Tapi yang ini jujur beneran. Tapi saya harus ke sekolahan menyerahkan APKG. ah, sudahlah, mampir sebentar. Menyapa seperlunya, dan balik lagi. Acaranya lancar kakaks. cuma saya malu T^T dan saya nyadar saya tepar. Saya akhirnya tidak menyelesaikan tugas Presentasi dengan baik. Rasanya saat itu pingin nangis sambil meluk seseorang. dan saya nangis loh T-T aseli itu gak kuat banget, berat banget. Ah, sudah.. yang saya ingat saya makan malam dengan soto. Kemudian saya menemukan diri saya tersungkur diatas meja, diatas kasur dan laptop menyala sampai pagi.

Hari Kamis,
Presentasi. Bad mood. Mereka gak ngerti apa yang saya rasain. Mereka sibuk pindahan rumah, sibuk ujian PKM, sibuk galau, dan sibuk nadwah. Muncullah perandaian : andai gue adalah orang terpintar yang menguasai semua ilmu, semua pasti akan baik-baik saja. Tapi nyatanya engga. Seadanya. Seadanya.

Ingin minta keringanan balasannya nilai kita dikurangi. Habis-habisan. Ini mati telak. Kita kurang baik apa coba? Kita bagi-bagi nilai kita ke kalian? dan kalian tinggal menikmatinya di tempat nyaman sambil menyalahkan di akhirnya. Kita mah sabar, sabar banget banget banget.

Selesai sudah, rasanya saya benci. Pingin teriak di kelas itu, sambil obrak-abrik kursi-kursi  kalau perlu gue bunuh satu-satu *eh gilaaa* Ya, selesai itu, saya memang tidak sedang sehat. Akhirnya setelah membeli makan; karen kami mengorbankan ini sampe ga sarapan. Saya tidur. di BPM. Bodo amat ada orang-orang, kepala saya rasanya mau lepas /lebay/ dan saya menjauhkan diri dari dekor hari ini. Hape dimana saya dimana yang nanya dimana. Gomenasai, maafkan saya T-T Ketika mampir sejenak, saya tambah malu. Apa ini? Apa ini? :'((

Selesai sudah, sudah... abis gitu saya lupa. Abis acara selesai teh kita ngapain ya? Oh iya, ada kajian, dan saya sedang dalam keadaan harus mengirim layout buletin dan laptop serta hape saya sekarat. Minta tolong, oh dear~ tak ada yang bisa membantu. Sudahlah~
sudah tidak terlalu lelah akhirnya manghrib itu saya membeli segelas es, dan sebungkus makan yang ternyata tidak ada sambal. Yosh, harus mengganti kesalahan itu untuk esok; Hari Terakhir. nge boom medsos yang saya bisa. Tapi saya lupa tidur jam berapa (lagi)

Hari Jumat,
Sepagi mungkin harus datang! Pas datang eng ing eng masih dikonci pemisra.
Buat seadanya lalu akhirnya buat (lagi) karena yang bersangkutan datangnya telat. Akhirnya hari ini free libur. Tapi saya kepikiran ibu saya yang ribet ngurusin anak jarak jauh Bandung-Bogor yang mau pergi ke Jepang hari ini.

Selesaikan dulu, lalu istirahat. Ya, akhirnya saya istirahat ketika acaranya mulai. Ketemu Azhar~ saya deg-degan sebenernya. Pingin nanya tapi grogi, ah payah T-T gitu mulu...
Hari ini mengobati saya. Acaranya alhamdulillah lancar semua. Walaupun gak makan seharian. Ah, lelah jugak sih.
Apalagi ketika siang, hujan, angin, harus foto pakek Almet untuk jadi *tenet* dan kudu pulang ke rumah yang harus sampai jam set5 sore.
Gak keburu, udah hujan, baterai hp sekarat. Ah indah banget hari ini. Tas ketinggalan, APTB tak kunjung datang dan membuang 3.500 dengan sia-sia. Memperkejakan rodi kaki untuk jalan menyusuri kampus lagi, lalu, akhirnya saya naik bis ke Bandara seorang diri dengan harga 40000. Mahal tenaan. bete bete bete bete.
Sampai sana, sudah senja. Jingga, ah indah, saya jadi ingat waktu itu. Bandara Internasional, pesawat, Luar Negeri. Saya kepingin jalan-jalan aaa indahnya.
Oke, ternyata saya menunggu 5 jam untuk pertemuan yang hanya beberapa menit. Menghabiskan 100000 untuk makan, disini kan harganya 2x lipat. dan adik saya beneran ke Jepang! Berangkat jam 12 malam dan mereka baru sampai bandara jam set11. Emang dudul itu empat bocah. Ngaret abis!

Ya, yang saya ingat di perjalanan pulang, ada lagu Ran Dekat di Hati. Pingin apdet Path eh sinyal jelek.
Sampai rumah hanya ganti baju dan lanjutin tidur. Agendanya kacau mau buka laptop. Apalagi mau bertanya sesuatu hal yang persentase dijawabnya cuma 3%. sedih euy... tapi udahlah. Mau gimana? .___.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar