September segera usai,
seperti permintaanku, September terasa begitu cepat. Sudah akan berakhir
Banyak hal yang terjadi ya,
banyaknya kehilangan orang-orang yang dicintai.
Begitulah dunia terus berputar. Kematian dan kelahiran
Akan ada yang datang ketika seseorang pergi,
Semoga rasa sabar, tabah dan ikhlas selalu menyelimuti kita
Tidak banyak hal yang perlu ditulis di bulan September.
cuma itu, ucapan perpisahan yang tidak akan pernah tergantikan,
rasa memiliki yang begitu besar.
Benar ya, kita kadang merasa memiliki ketika dia sudah pergi, jauh...
Akhir tahun tinggal 3 bulan lagi. Yah, menyusun skripsi dan memperbaiki diri, menyusun rencana di tahun depan. dan.. apa kabar harapan? Saya masih tidak mau tahu atau tidak mau menyusunnya begitu rapi. Kan sakit kalau harapan yang sudah tersusun rapi harus dibakar muahahaa,
Selamat datang Oktober,
September kali ini mungkin akan terkenang menyedihkan.
Banyak hal dan orang-orang yang sudah mendahului disana ... :')
Aku masih mencoba untuk menulis semuanya tentangmu.
Aku masih mencoba membuka mata saat terbangun, bahwa hari esok ternyata akan tetap berjalan. Tanpa kamu.
di jalan-jalan, di tepian jendela, atau kala menunggu sesuatu tanpa seseorang, tanpa pesan pribadi, tanpa pekerjaan-pekerjaan lain yang sebenarnya tengah menunggu.
Aku memukul-mukul wajahku sendiri. Kamu sudah tidak ada.
Bahkan di sujud-sujud do'a kenapa wajahmu yang pertama terbayangkan.
Kemarin, saat terakhir kali aku melihatmu, kamu begitu cantik, seperti melepaskan semuanya. Rasa sakit, rasa kecewa dan rasa bahagia.
Melihatmu terbaring disana, aku ingin sekali memelukmu, berharap kamu hanya tertidur sesaat, lalu terbangun sambil berkata "Aku gakpapa,"
Lihat, begitu banyak orang yang menangis, tak kuasa membendung kesedihan. Keluargamu, teman-teman sekolahmu, teman-teman sekelasmu, teman-teman sejurusan, teman-teman fakultas, teman-teman mainmu, teman-teman organisasimu. Kamu yang tidak pernah memilih-milih menyayangi siapa, dan kamu memang disayangi semua orang.
Tapi, diatas itu, kamu lebih menyayangiNya, sampai kamu berhasil untuk bertemu lebih dulu denganNya.
Masih teringat jelas pertama kali kita dekat. Kita saling bicara karena sering bertemu dalam satu organisasi yang sama. Lalu, kamu bercerita tentang masalah teman-teman kita, yang pada akhirnya kita menjadi saling dekat.
Kita sering berbicara tentang masa depan demokrasi kampus kita. Kamu begitu menggebu, bersemangat dan selalu beranalisis. Bercerita tentang seseorang yang diam-diam kamu kagumi. Sampai seringkali aku kena marah. Marah yang aneh. Lalu kamu, yang selalu merendah, padahal kamu benar-benar mengikuti jejak abimu, selalu berjuang di kampus.
Kamu yang selalu jadi peganganku di saat tinggal kita berdua yang tersisa. Aku selalu mengakui kan, tanpa kamu aku tidak ada apa-apanya. Tidak pernah jadi apa-apa.
Pertama kali, kamu bergurau, untuk membuatkanmu gambar. Gambar kamu dan aku. Juga aku yang selalu ingat, warna kesukaanmu: kuning.
Aku bahagia sekali, karena orang yang pertama kuhadiahkan gambarku adalah kamu.
16 Februari,
ternyata, sebelum aku genap mengumpulkan uang untuk membeli bingkisan yang akan kuhadiahkan kepada beberapa teman -termasuk kamu-, kamu sudah menerima hadiah yang lebih indah. Ah, cuma cangkir itu yang pernah kuberikan. Mungkin masih kau simpan rapi dikamarmu.
Hm, aku perlu menghela nafasku beberapa kali di setiap jeda. Yang selalu terselipkan kamu.
Rasanya aku masih seperti akan menungguimu datang. Dengan riang, yang selalu datang diakhir pelajaran akan dimulai, yang ada dengan cecengesan lalu duduk sambil mengipaskan diri, yang sering nyeletuk kala pelajaran, atau yang tiba-tiba sering hilang karena harus kejar-kejaran sama deadline.
Kita sering menghabiskan malam bersama, di tempat yang jauh. Yang sering mengingatkanku akan keluarga disana. duduk didepan halaman rumah sambil menatap gemerlap lampu-lampu. Bersenda gurau atau sekedar diam sambil sesekali takjub dengan malam. Kamu tidak pernah merasa dingin kan?
Ah, juga pada malam-malam yang mengingatkanku sebuah cerita. Kukira mujahidah itu tidak ada di kalangan kita. Yang menyerahkan seluruh jiwanya untuk dakwah sampai ia sakit. Tapi malah ternyata kamu yang mengikutinya. Persis seperti cerita yang membuatku merinding. Kamu adalah orang yang paling amanah yang kukenal. Kamu selalu menyempatkan hadir meski banyak masalah lain yang harus diselesaikan, dan kamu juga selalu memaksaku ikut dengan segala pengorbananmu.
Kamu sering tidak tidur saat kita ikut dalam kepanitiaan. Merangkap semua jabatan demi kelancaran acara. Kamu yang maju duluan ke depan, lalu disaat semua orang ingin memujimu, kamu justru mundur kebelakang. Pergi. Tidak ingin dielu-elukan atau dipuji berlebihan.
dan kamu selalu menganggapku sebagai sahabatmu. Walaupun kadang aku cemburu dengan teman-teman yang selalu bersamamu. Tapi justru setelah aku memaknainya, aku memang bukan teman biasa dan sahabat biasa seperti yang mereka yang sering bersamamu.
Kamu bisa mendapatkan tempat dimana saja. Dikelas dengan teman-temanmu, di organisasi dengan mereka, dan denganku. Disini. Jauh di dalam hati ini.
Mereka ternyata tidak tahu banyak tentang aktivitas keluargamu. Tapi aku tahu. Mereka tidak tahu persis apa yang sedang kamu perjuangkan untuk dilupakan. Tapi aku tahu. Mereka tidak tahu persis apa yang ingin kau capai dari banyaknya berlelah-lelah ini. Tapi aku tahu. Mereka tidak tahu makna apa yang sering kudapat dari setiap tulisan-tulisanmu.
Hey, kita begitu dekat ya?
Bahkan untuk urusan yang sama-sama sering kita sesali, kita takutkan, yang sedang kita jalani, kamu hanya bercerita kepadaku. Juga pada seorang kakak yang selalu kita kagumi ke-shalihannya.
Sudah banyak menulis ini, aku masih membayangkan akan bertemu kamu. Di ujung pintu saat kita masuk kuliah. Tapi itu tidak akan mungkin lagi bukan?
Aku jadi tidak bisa membaca jelas layar laptopku ini.
Ah, aku sebenarnya lelah menangis lagi, ingin aku panggil namamu, seperti ngobrol biasa. Tapi mengingat itu aku semakin ingin menangis.
Menangisi kamu terlalu lama tidak akan pernah jadi membaik, bahkan mungkin akan memberatkanmu. Ya, tolong... aku juga tidak ingin menangis.
Ketika aku membuka sosial media, pasti yang kulihat cerita orang-orang tentangmu. Kamu begitu berarti di hati mereka. Makanya, dulu kamu jangan pernah bilang mau pergi jauh dan memulai hidup baru. Kita sudah benar-benar kehilangan kamu sekarang.
Melihatnya, aku semakin ingat. Semakin ingat, semakin aku ingin menulis setiap detik yang pernah kita habiskan.
Ah, aku tidak pernah kehilangan teman sedalam ini.
Waktu kamu masih sakit, kamu masih sempat mengingatkan aku. Kata-kata yang membuatku tidak sanggup membalasnya. Kamu tidak ingin membuat aku jadi kamu yang sekarang. Kamu mau aku terus maju tanpa kamu.
Tapi mengingatnya aku baru menyadari. Aku tidak bisa apa-apa tanpa kamu. Lihat, sekarang orang-orang disekelilingku sibuk membicarakan jalan-jalan, tugas dan mengajar. Mereka tidak lagi peduli acara-acara dikampus.
Pasti kamu akan sedih.
Aku pun juga merasa sedih, ternyata setelah kepergianmu yang tiba-tiba, aku masih diam disini. Mengingatmu lalu menangisimu.
Ya, aku akan mengumpulkan kekuatan disetiap doaku, yang sekarang selalu ada doa untukmu. Doa untuk orang-orang yang sangat kehilangan kamu.
Aku harus berusaha untuk bisa berdiri tanpa kamu.
Suatu saat, aku akan bilang padamu, bahwa sudah kutemukan kebahagiaanku disini, seperti kau yang berbahagia disana :')
Hey, aku belum sempat mengucapkan terimakasih.
Terimakasih jek, sudah mengajarkan banyak hal, terimakasih sudah menemani ketika lelah ini menghampiri. Terimakasih selalu menganggapku berharga mengenal kamu. Terimakasih untuk nasihat-nasihat yang kadang menjadi konyol bila kita lanjutkan :')
Lyrics : Ryosuke / Ryo
Composition : Ryo
Release Date : 2014.08.13
Album : Your Hands
Barakamon Ending Theme song
"It is five o'clock" an evening-glow tells me
A treasure of our memories, it's become empty
somehow
You held out a small hand, Smiling, like to you it
was so natural
It may have no meaning but it is something I
can not do
Sekarang pukul lima, cahaya sore
memberitahuku
Harta dari kenangan kita, entah bagaimana itu
menjadi kosong
Kau mengulurkan tangan kecil, tersenyum,
seperti dirimu itu begitu natural
Mungkin ini tidak memiliki makna tetapi ini
adalah hal yang tidak bisa aku lakukan
You touched my hand without thinking but it
was nice for me
Kau menyentuh tanganku tanpa ragu, tapi itu
bagus untukku
All the time that we believed that the world was
in our hands
We were wrong, maybe it wasn't
I just wanna hope so when I'm holding your
hand
genggaman kita
Kita salah, mungkin tidak..
Aku hanya berharap begitu ketika aku
menggenggam tanganmu
"Would you hold my hand?" Could I have ever
said that?
I can't remember (I can't remember)
Why is it unclear? I guess I'm just not who I
used to be
"Maukah kau memegang tanganku?" Pernah
bisakah aku mengatakannya?
Aku tidak bisa mengingatnya (aku tidak bisa
ingat)
Mengapa itu tidak terlihat jelas? Kurasa aku
bukanlah aku yang dulu
At times I cried and cried, and at times I smiled.
Kadang aku menangis, dan kadang pula aku
tersenyum
All the time we could not believe that the world
was in our hands
We were wrong, in fact it was
'cause you're holding my hand now.
Selama ini kita tidak bisa percaya bahwa dunia
ada dalam genggaman kita
Kita salah, kenyataannya memang benar
karena kau menggenggam tanganku sekarang
We've always been part of the world and the
world has never changed.
How about you? How about me?
We just know that we have changed.
All the time that we believed that the world was
in our hands
We were wrong, maybe it wasn't
'cause you're holding my hand now.
Kita selalu menjadi bagian dari dunia dan dunia
tidak pernah berubah
Bagaimana denganmu? Bagaimana denganku?
Kita hanya tahu bahwa kita sudah berubah
Sepanjang waktu kita percaya bahwa dunia
dalam genggaman kita
Kita salah, mungkin tidak
karena kau menggenggam tanganku sekarang
We've always been part of the world and the
world has never changed.
How about you? How about me?
We just know that we have changed
At every moment, everywhere
I can believe, I can believe
when I'm holding your warm hand
Your warm hand
Kita selalu menjadi bagian dari dunia dan dunia
tidak pernah berubah
Bagaimana denganmu? Bagaimana denganku?
Kita hanya tahu bahwa kita sudah berubah
Setiap saat, dimanapun
Aku bisa percaya, aku bisa percaya
saat aku memegang tanganmu yang hangat
Tanganmu yang hangat..
At times I cried and cried, and at times I smiled.
Kadang aku menangis dan menangis dan
terkadang aku tersenyum..
Kamu tahu. Ini semacam mimpi yang dipaksa bangun.
Menyakitkan. menyedihkan. Tidak percaya.
Kamu tahu? Aku sudah membayangkan akan bertemu kamu, melihat kamu tertawa. Bahkan kita akan masuk dalam obrolan2 sehari2 seperti dikelas.
Tapi, di perjalananku yang salah arah tadi, aku mendengar kabar dari seseorang bahwa kamu sudah pergi. Tanpa pamit. Tanpa pula memberi pertanda. Aku jatuh, aku tidak bisa membendung apa apa yang menjadikanku begitu berduka.
Kamu pergi, tanpa bilang.. kamu pergi tanpa sempat kita bertemu
Allah memang begitu sayang ya,
bahkan tanpa memberikan waktu sblm berpisah dengan kita.
Aku ingat perbincangan di suatu malam di sebuah warung nasi goreng. Kamu tahu apapun tentangku. Kamu begitu menggebu mengajakku ikut mabit waktu itu.
Banyak hal yang membuat aku bertahan, karena kamu. Kita pernah menjadi duo aktivis. Rasany tak pernah lengkap tanpa kamu.
Ada banyak hal yang sering kita bagi. Pun juga rahasia kamu dan aku. Rahasia kita jek, tentang hidupmu, tentang mimpimu, tentang cita-citamu juga tentang cintamu.
Kadangkala jarak yang memisahkan kita ternyata tidak pernah mengurangi kadar persahabatan kita...
Ada banyak hal yang sudah kita lewati brsama. Kebersamaan yang membuat aku kuat, senyuman yang membuat semangat juga panggilan hangat yang membuatku merasa dekat.
"Ingetin aku ya nyu, kalau lagi males liqo" itu yang sering kamu bilang setiap kali akan datang Liqo. Dan iya... aku akan selalu nyemangatin kalau kamu males liqo...
Aku belum sempat marahin kamu lebih galak lagi. Perihal kamu sering pura2 kuat dan tangguh padahal belum makan yang sibuk sana sini sampai lupa diri sendiri. Yang kadang sakit tapi masih bisa senyum dan mengerjakan semuanya.
Sore tadi, aki ingat kamu. Aku ingat minuman favorit kamu, aku tiba2 ingat waktu kita suka menghabiskan waktu istirahat yang sebentar untuk makan disini. Lalu, kenapa waktu sekarang menghilangkan tempat kita bersama...
Terakhir kita bertemu kita berbicara banyak. Walaupun kamu benar2 tidak bisa tertawa. Kamu yang masih pura2 kuat, tapi pasti dapat banyak doa dari orang-orang yang menyayangimu.
Kamu, yang mencintai ummi abimu melebihi apapun. Ternyata kamu lebih disayang Allah. Ternyata cintaNya memang tidak bisa melebihi cinta-cinta kami.
Kamu yang pertama kali memanggilku itu, yang juga pertama kali menghilangkan jarak diantara kita, yang menemaniku dijalan dakwah ini, jalan perjuangan yang ingin terus kau rintis.
Kita belum bisa sama2 lulus jek... tapi insya allah kamu sudah lulus dengan nilai terbaik dari Allah...
Rasanya kaya mimpi ya, ini mimpi banget ya,
Selamat jalan kakak terhebat, sahabat terbaik, yang tidak pernah mengeluh lelah meniti jalan Allah, sahabat terkeren, tertangguh dan tegar...
Kini tulisan-tulisanmu akan jadi kenangan, senyumanmu akan selalu diingat, langkah semangat, panggilan terhangat,
Kita semua sayang kamu, selamat jalan.. selamat jalan..
Kita akan bertemu di surgaNya ya jek, tunggu kami :''))
Semoga Allah menempatkanmu ditempat yang paling baik di sisiNya
Baik-baik ya, Zakiyyah Humairoh :')
err saya belom beli kado. ngerencanain kapan beli aja enggak :v
saya sakit sih,
terus ada yang tiba-tiba jadi perhatian //hayoloh besok besok dia gak mau nanya lagi loh// ampuun jangan tinggalkan aku T^T /ini lebay bet dah ah/
Hari ini saya ngerampungin bikin dua undangan. Mabok dah... undangan walimahan semua. Untung belum ada yang nanya, "undangan sendiri kapan Nay?" itu kan bikin jleb banget kan ya .__. miris emang kadang-kadang.
Apalagi kalau clientnya minta request ganti warna, udah bikin gambar, eh taunya maunya cuma satu /sakitnya tuh disiini T-T/
Lama tidak menulis, rasanya... tetap hambar.
yang pada akhirnya saya sakit jugak haha.
Ini baru sih namanya kena penyakit baru, yang kerjaannya cuma tidur-melek-makan-tidur tapi alhamdulillah berat badan gak nambah karena yang dimakan cuma sesuap nasi dan pisang juga sop.
Kalau ditanya, "kabarmu baik?"
saya bisa diam sesaat dan lantas mengangguk ragu, sambil dipaksa tersenyum.
Ah, mendefinisikan kabar diri sendiri pun rasanya sulit. Bahkan untuk sekedar berbohong dengan anggukan saja tidak bisa secepat kita yakin bisa makan dengan lahap ketika lapar.
Hai.
Ternyata september berjalan seperti yang saya duga. Minggu depan sudah akhir, cepat sekali ya.
Saya pun segera merasa asing dengan bulan depan: Oktober.
Banyak yang akan berbahagia rupanya. Tapi, untuk saya satu kelegaan /bukan kebahagiaan/ masih berada di akhir November. November lalu Desember. Ah, 3 bulan lagi sudah tahun baru.
Saya bisa minta stak di bulan Desember? Entahlah. Sepertinya ketika akan memasuki tahun baru nanti, akan ada banyak tuntutan dan pertanyaan. Kapan saya akan lulus, dan kapan akan membangun *niiiiitt* /disensorajaya, sayalagisensi/
Hai.
mungkin saya kelelahan, mungkin juga banyak yang sedang menggerogoti di dalam sini.
Bukankah yang lebih menyedihkan adanya sakit di dalam daripada sakit fisik?
Iya, saya akan berusaha. Saya akan mencoba terus berusaha melawannya ...
Mungkin bulan depan saya bisa nulis lagi, saya bisa menyelesaikan dan menjawab semua hal-hal absurd yang sering saya tanyakan pada diri sendiri. Mari membaca, jangan baca postingan blog saya terus hahaa
/lama ga ngeposting
Sebab saya sedang kehilangan selera. Apalagi selera makan.
Yang dijalanin gini aja.
Berangkat pagi, pulang malem
Depan laptop kalau ndak ya donlot film sambil ngerjain proyek yang ternyata tidak berhenti-berhenti.
Dalam keadaan kaya gini. Ternyata mengerjakan hal yang asyik pun tidak mudah. Ditambah lagi kentika sudah bikin jadwal, konsekuensi dan nyatanya tidak ada yang berhasil dikerjakan.
Ya mungkin semacam hidup yang seperti ini. Harum tapi ternyata pahit. Seperti kopi ya.
Saya juga kembali ndak pernah ngerti. Apa yang harusnya dicapai.
Apa yang harusnya diceritakan
dan apa yang harusnya diminta
Kalau kata seseorang, kadangkala kita harus menghindari orang-orang yang bikin kita senang. Tapi gue gak ngerti masuk golongan apa. Ah ya, mungkin kesenangan yang menghabiskan waktu dengan hal sia-sia ya ...
Tadinya judul ini memang bakalan bahas siklus hidup. Siklus hidup yang saya temui hasil perjalanan-perjalanan.
Tapi, kayanya otak lagi ga sinkron menuliskannya.
Boleh gak saya gak semangat terus saya minta disemangatin? Tapi gak deh, saya cuma bingung harus pasang sikap apa.
Entahlah kangen apa. Tapi kayanya saya lagi kangen masa kecil.
Akhirnya hari ini berakhir sudah. Saya lelah.
Saya pulang ke rumah -dengan biasa saja
Saya menyadari bahwa saya harusnya tidak pernah iri melihat orang lain. Kabar terbaru, adik saya akhirnya berhasil ke Jepang!
Iya, bahwa kita tidak bisa menuntut keadilan, kenapa kita dilahirkan. Kenapa kita seperti ini, dan kenapa jalan yang kita tempuh seperti ini. Menyedihkan, iya.
Dan saya gak ngerti, kenapa saya merasa hidup saya menyedihkan. Seperti memang menikmati kesedihan itu, persis kaya orang gagal move on karena ia menikmati kegalauannya T-T
alhasil terus saya apdet status di perjalanan. iya, sebenernya gak ngerti, itu status buat diri sendiri kok. Di perjalanan tadi, saya tertidur dalam perjalanan pertama, dan bangun ketika di tengah perjalanan /tol semua/
Hari ini saya lelah. Lelah bengong dan mengutuk diri, serta mengutuk orang-orang dalam diam. Sendiri. Bukan, bukan saya cuma seorang diri di sekolahan itu. Tapi saya merasa sendiri. Meski ada orang, ada temen -gak tau deh mereka anggep gue apa-
Tapi saya semakin menyadari. orang pendiem, pendiem aja. Gak perlu bilang kalau pendiem jugak udah tau pendiem. dan saya gak bisa pura-pura jadi orang yang sok asik, sok akrab, sok rame apalagi sok cantik. Aseli, kalau ngomongin fisik itu jauh banget. Bahkan saya sering gimana gitu, liat orang perhatian sama orang yang cantik doang, ngasih duduk ama yang cantik doang, nyapa ama yang cantik doang /plak/ -gue bukannya iri loh ya- cuma gimana gitu, mereka cantik emang mau terlihat cantik di mata orang. Padahal aselinya beuuh~ dandannya aja 3 jam, sedetik bedak luntur, dipoles lagi. Gak puas sama bedak, ujung-ujungnya beli kelly *eh*
Menariknya dunia emang gak ada habisnya. Sama kaya orang-orang yang berlomba-lomba mempercantik parasnya, mengasah nada suaranya biar dibilang merdu #eaa
Balik lagi. Saya cuma gambar, tapi saya gak bisa denger mereka ngobrol. Sebenernya gak masalah-masalah amat, kalau saya gak nanya 'apaan sih' terus mereka jawab 'gapapa'. Atau waktu orang lain liat mereka ngobrol dan saya diem gajelas zzz. Daripada menunggu yang gak pasti, juga akhirnya jalan sendiri. Jalan sendiri bikin saya keliatan jutek banget, terus kalau tetiba terjadi kecerobohan saya malu sendiri. Ia, seperti itulah yang terjadi pada hari ini. Saya gak suka. Bener deh, rasanya pingin cepet pulang, tapi apadaya saya harus menunggu bel pulang berbunyi.
Kemasabodoamat-an saya seperti juga akan berlanjut. Yang penting mereka ngerti, gak peduli mau berisik apa engga. Gak peduli mereka mandang saya apaan. Gak peduli gue T^T
Saya kangen.
Jadinya saya pulang jalan kaki. Entah kenapa lihat ilalang yang biasa jadi jalan pintas dulu, tempat memburu embun pagi #eaa atau capung berterbangan atau menjadi orang aneh karena siang-siang, sore-sore sedang main umpet-umpetan sendiri di tengah ilalang. Tapi sebentar lagi semua akan musnah. Tidak ada lagi jalan setapak, lapangan bola ataupun ilalang.
Saya kangen.
Makanya saya jalan kaki santai, karena udah ashar sebelum pulang. Sayangnya langitnya belum jingga. Sayangnya juga saya cuma sedang mood jalan sambil dengerin lagu ketimbang melihat sekitar dengan nanar.
dan udah. Saya jadi amnesia.
yang pasti judul hari ini : alone everywhere :v
Selamat rehat!
Kamu itu beneran sakit nay,
udah gak bisa ngelak lagi. Istirahat sana!
Besok pasti sembuh kok, harus sembuh~
mencintainya dengan kadar biasa saja.
Hai! Malam ini hujan.
Belum berhenti, jadi pingin ngeteh...
Saya mau cerita tentang rumah saya. Yang baru ditinggali belum 10 tahun. Rumah yang akhirnya rumah sendiri. Lebih baik daripada rumah kontrakan atau pun rumah yang dulu ditinggali.
Rumah yang tahun demi tahun akhirnya ada kolam ikannya. Juga pohon mangga yang suka berbuah setelah kami tinggali.
Saya mau cerita tentang ruangan baru. Kira-kira dibangun 2 atau 3 tahun lalu. Ada 4 ruangan. Tepatnya disamping rumah. isinya ada tivi serta kulkas jualab yoghurt. Ada tempat jemuran beserta mesin cuci lucu. Juga kamar mandi cadangan kalau ada tamu atau keadaan darurat.
Air showernya jugak lebih besar dan airnya lebih dingin. Kamar mandinya kecil sih. Dan yang horornya itu, lampunya. Lampunya suka konslet. Naasnya sering banget pas sore hari, disaat matahari tidak lagi terang benderang, saya mau mandi. Lampunya malah mati... dan pas saya gamau make, lampunya iduup.. gue salah apa sama nih kamar mandi T.T
Mungkin kabel listriknya yang kudu dibenerin kali ya.. /plak
Dan semalam, entah kenapa. Pas saya mau tidur, pintu kamar tetiba kebuka sendiri. Saya diem, saya celingak celinguk... dirumah cuma berdua semalem. Sama ibu saya doang. Lantas saya tutup lagi. Trus beberapa saat kebuka lagi /inihoror. Terus jadi dingin wuuusss ada angin mungkin.. tapi maren2 pintunya kaga pernah kebuka sendiri.
Oke, saya bukan orang penakut-penakut amat kok. Masih berani nonton horor kalau ada temennya. Masih berani ke tempat jemuran kosan malam hari sebelum mendengar cerita-cerita horor senior, masih bisa melupakan kejadian beberapa tahun lalu di waktu maghrib kok /malah diinget2/
Sampai ketika saya akhirnya tertidur dengan keadaan pintu kebuka dan emang rumah lampunya dimatiin semua, saya kebawa mimpi sama pintu kebuka sendiri. Terus malah mimpi masuk dunia teka-teki, semacam lagi wisata uji nyali /plak. Anehnya itu ada adegan pintu kebuka-tutup sendiri dan masuk ke kuil di thailand /iniapabangetmimpi/ trus harus ngikutin jalan teka-teki semacam pesan beruntun dan harus punya botol racun buat menetralisir masuk ke ruangan berikutnya lewat lubang. Lubangnya kecil...
Namanya mimpi ya, tetiba jadi ada di sebuah ruangan, terus nunggu loading-an game yang akhirnya saya gak perlu jungkir balik masuk lubang buat menyelesaikan itu wisata.
Eh kok jadi manjang gini. Yah, intinya cuma mau nulis aja, mumpung inget dan mumpung berbau horor sedikit.
Lama-lama saya jugak nyadar. Kenapa malam hari di rumah saya yang sejuk ini kadang dingin. Ternyata saya suka lupa nutup jendela kamar! Haha
Oke, saya mulai kambuh, migran lagi. Selamat tidur!
Bukan temennya momotaru. Apalagi adiknya, apalagi ibunya. Dia cuma orang lewat yang kebetulan seperjuangan *loh*
Pagi ini, kembali bangun dini hari, setelah tidur yang gak nyenyak. Dan nyenyaknya baru menjelang tengah malam.
Biasanya pagi-pagi udah diantar naik mobil. Tapi hari ini pake motor. Naik motor di pagi buta tanpa helm dan cuma pakai sweter abal-abal buatan ibu saya itu dingiiin dan bikin mata perih serta muka yang rasanya ditampar-tampar angin. Iya, saya gak punya jaket. Sekalinya punya itu jaket kampus dan kegedean .___. Dan entah dimana sekarang /seseorang tolonglah belikan saya jhakeheeeet~/ #plak
Karena berangkatnya gak seekstrim selasa kemarin, pas nyampe setasiun udah rame. Tapi gak serame senin selasa. Dan tetiba kereta syudah datang terlambat. Jam 4.15.
Oke. Saya tinggal mengontak seseorang dan memintanya bareng. Eh ga bareng jugak gapapa sih sebenernya... kemarin saya sudah uji coba menaiki metro mini dan sampai sekolahan jam 6.00
Oke. Selamat berjuang~/apadehyaini/
Motohiro Hata - Himawari no Yakusoku (ひまわりの約束, Janji Bunga Matahari)
Ost. Stand By Me Doraemon
Doushite kimi ga naku no.. mada boku mo naite inai noni
Jibun yori kanashimu kara tsurai no ga dotchi ka wakaranaku naru yo
Garakutadatta hazu no kyou ga futari nara takaramono ni naru
Mengapa kau menangis? padahal aku masih belum menangis
Betapa menyedihkannya aku, bahkan aku tidak tau apa yang salah dengan diriku
Hari ini akan menjadi harta karun bagi kita berdua
Soba ni itai yo kimi no tame ni dekiru koto ga boku ni aru kana
Itsumo kimi ni zutto kimi ni waratteite hoshikute
Himawari no youna massugu na sono yasashisa wo nukumori wo zenbu
Kore kara wa boku mo todokete ikitai
Koko ni aru shiawase ni kidzuita kara
Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk berada disampingmu?
Kau dan aku selalu tertawa, itulah yang selalu ingin aku lihat
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatan
Sekarang aku juga ingin memberitahumu
Karena aku sudah merasa bahagia disini
Touku de tomoru mirai moshimo bokura ga hanarete mo
Sorezore aruite yuku sono saki de mata deaeru to shinjite
Chiguhagu datta hazu no hohaba hitotsu no you ni ima kasanaru
Kita bahkan sering menyapa masa depan dari kejauhan
Aku percaya masa depanmu akan lebih baik jika seperti ini
Aku selalu mengharapkanmu sebagai satu langkah yang aku tempuh
Soba ni iru koto nanigenai kono shunkan mo wasure wa shinai yo
Tabidachi no hi te wo furu toki egao de irareru you ni
Himawari no youna massugu na sono yasashisa wo nukumori wo zenbu
Kae shita ikeredo kimi no koto dakara mou juubun da yotte kitto iu kana
Jangan pernah lupakan saat-saat kau berada disini disampingku
Kau tetap tersenyum saat berjabat tangan sebelum kita berpisah
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatan
Bila kau ingin kembali, bisakah kau mengatakannya dengan cukup yakin?
Soba ni itai yo kimi no tame ni dekiru koto ga boku ni aru kana
Itsumo kimi ni zutto kimi ni waratteite hoshikute
Himawari no youna massugu na sono yasashisa wo nukumori wo zenbu
Kore kara wa boku mo todokete ikitai
Hontou no shiawase no imi wo mitsuketa kara
Apakah aku masih memiliki kesempatan untuk berada disampingmu?
Kau dan aku selalu tertawa, itulah yang selalu ingin aku lihat
Kau yang lembut seperti bunga matahari dengan semua kehangatan
Sekarang aku juga ingin memberitahumu
Karena aku sudah menemukan arti kebahagiaan yang sebenarnya
Ceritanya lagi bikin project wedding.
Walaupun gak tahu bakal dapet berapa XD
Tapi hari ini asyik aja kayanya~
Tapi tetep aja butut ini T^T
Alhamdulillah, project terbaru jadi. Ini namanya apa ya, orang bilangnya Pop up. Nyoba bikin karena liat jualannya mba Tika yang master banget dan hasilnya keren-keren banget >.<
Ini sebenarnya buat orderan salah satu dari sekian project yang menunggu di Bulan Agustus-November. Dan saya senaaaang sekali~ bisa merealisasikan ini dan hasilnya ndak mengecewakan. Harganya hm, dibilang terjangkau nggak juga. Tapi kakaknya baik :3 ngasih harga yang fantastic banget! Ya, orang kayak begitu kan jarang-jarang, yang mengapresiasi karya orang lain melebihi apapun. Daripada yang suka bilang, "Ah, gambar kan gampang" Gampang gampang ndasmu~ '3' /esmosi/
Dan, setelah ini, saya tinggal mencari tempat jualan frame unyu kaya gini. Kalian kalau lihat barangnya langsung pasti juga terkesima. Saya aja yang bikin gak rela buat dijuaaal *loh*
Yak, setelah beberapa saya mencoba dan ada yang mengapresiasi, macam minta dibikinin dan tetiba ngetransfer uang itu rasanyaaa saya akan mencoba bisnis ini,
Oke, saya mulai buka orderan. Gambar untuk wisuda, wedding, ulang tahun. Handmade, jadi gak bisa sama. Jadi inget chat-an sama Mba Dinar yang jago doodle :3 sekarang orderannya makin laku dimana-mana. Hayolah~ mulai mengembangkan dan mendukung kreativitas anak negeri. Apalagi buat dakwah, iya gak ? :D
Oke, silakan hubungi saya di bbm aja yak : 79F5E9CA
/Ini promosi di blog sendiri apa deh maunya -_- haha
Hai September!
Hari ini langit tidak sedang biru atau mendung. Tapi setengah-setengah.
Tidak panas juga tidak hujan, tapi tidak sejuk juga
sebulan kemarin, terasa lama sekali ya,
Semoga bulanmu ini tidak terasa lama, biar ada banyak cerita yang segera kuselesaikan tanpa ada beban
Hai September!
Bulanmu akan ada yang selalu istimewa, tidak kalah istimewanya dengan bulan-bulan yang sudah terlewat
Hai September,
aku sudah menepati janjiku pada Agustus, akhirnya aku menulis juga di bulannya.
Biar rumah terasa ramai. ah, mungkin karena itu aku merasa Agustus terasa lama?
Padahal aku sudah menungguinya cepat usai
Hai September,
rasanya lama sekali aku dicari, dicekoki banyak pertanyaan atau dirindukan (?)
Mungkin kamu bisa membawaku pada sinar matahari yang menyilaukan mata,
Hai September! Selamat datang~