Kini, hal yang perlu kita sadari dan kita pikirkan, bahwa pada kenyataannya dan ini bukan lagi merupakan sekedar pernyataan bahwa bangsa indonesia adalah bangsa yang tertinggal, mampu bertahan dalam kebodohan dimasa era globalisasi. dan tidak mustahil nantinya bangsa indonesia kembali pada masa penjajahan seperti dulu kala.

Kita bisa melihat kebodohan bangsa indonesia pada waktu pemilihan umum beberapa minggu lalu. pada waktu itu saya dan teman-teman saya yang menurut saya kami bertiga itu bepikir sangat kritis, sehingga pertanyaan-pertanyaan yang kami ajukan kepada para narasumber sulit dicerna oleh mereka. Dan jawaban dari banyaknya pertanyaan yang kami ajukan hanya sedikit saja yang menjawab penuh kepuasan dan kebenaran.

Sebut saja, banyaknya masyarakat kita yang memilih sebagai GOLONGAN PUTIH atau biasa kita kenal dengan istilah "GOLPUT" . mereka yang golput dkarenakan karena tak adanya partisipasi atau keikutsertaan untuk membangun negeri kita ini.

Banyak juga kita mendengar banyak kecurangan dan pelanggaran yang dilakukan oleh para Parpol untuk menyaring simpati warga indonesia.
Kekuasaan kebanyakan didapat dengan jalan yang begitu mudah, hanya menyogok para masyarakat dengan sejumlah uang dengan menyuruh masyarakat memilih Parpol tersebut pada pencontrengan 9 April lalu.

Nah, dari salah satu kejadian pelanggaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa kebanyakan masyarakat kita masih memlih hal yang bersifat material ketimbang pemikiran untuk mensejahterakan negeri kita untuk menghilangkan kemelaratan selamanya di Indonesia.

Parpol sekarang, makin mencirikan ingin mencapai sebuah kekuasaan semata, dan nantinya, entah rakyat yang mereka janjikan penuh keyakinan akan mereka perhatikan atau tidak.

Dari kasat mata saja, melihat para parpol yang bersikap gegabah serta tidak punya pendirian yang tetap, sudah terbukti mereka tidak akan bisa mensejahterakan masyarakat ini.


Sampai saat ini, masih banyak masyarakat dari kalangan parpol yang memprotes bahwa pemilu sekarang ini adalah pemilu terburuk selama pemilu reformasi dan meminta pemilu ini diulang, artinya mereka tidak siap kalah.

Saya heran, sampai sekarang ini, banyak masyarakat yang tidak berpikir panjang akan pemerintahan saat ini. mereka masih berpikir bahwa uang adalah segala-galanya, dan kualitas suatu partai dilihat dari banyaknya partai tersebut memberikan uang.