Hai. Februari.

By Nayla Nuha - Februari 01, 2015


Hai.
Apakah sapaan kecil ini bisa membuatmu sejenak menoleh padaku?
Kemarilah, biar kukancingkan jaketmu yang terbuka dikerahnya. Nanti kamu bisa kedinginan.
Kemarilah, duduk disebelahku. Biar ada hangat yang terjalin antara kita.
Sebab diluar hujan tak berhenti lagi bercerita.
Ia sedang senang, membagi kisah pada matahari yang tidak sempat mengabari kalau sebenarnya ia juga bahagia.

Bagaimana dengan kamu?
Ada sebotol yang kau isi untuk bekal Februari.
Ya, terlalu cepat rasanya menyisakan perpisahan untuk Januari.

Katanya Februari bulan cinta ya? Ah bagiku sama saja. Setiap bulan aku punya cinta untuk dicintai. Bahkan mungkin akan terus dicintai.
Ya, coba kamu dengar lagi sapaan-sapaan ini. Cuma salam yang bisa jadi membedakan kadarnya.

Hai Februari.
Hujan akhir-akhir ini terlalu mencintai tanpa menyelipkan romantisnya.
Aku lebih suka begini, senandung yang kuciptakan sendiri, dalam imajinasiku.

Hai Februari. Selamat datang, :')

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar