Mungkin cuma hari ini,

By Nayla Nuha - April 04, 2014

Hari ini saya kuliah satu mata kuliah lagi. Dan rencananya buyar semua. Saya ingin pulang, setelah menemukan ketidakjelasan, keambiguan, dan pertanyaan yang semakin lama semakin membuat saya sakit *eh

Hari ini kampus banjir lagi, dengan waktu hujan yang cuma setengah, cukup membuat air-air tidak bisa mengalir, kotor, bau dan menjijikan. Dan kami terjebak banjir sekitar setengah jam sehabis makan di blok M yang pada akhirnya memutuskan untuk menikmati banjir -tapi lewat pinggir wkwk

Yang pada akhirnya saya melihat dan seseorang di suatu tempat yang awalnya tidak ingin saya datangi. Tapi sudahlah, saya bisa berbuat apa? Tidak mengerti dan tidak tahu, pun tidak pernah diberitahu. Tiba-tiba saya ingat mimpi saya semalam, mimpi-mimpi yang datangnya berulang kali amat menyakitkan. Orang yang tetap sama tapi keadaan yang semakin menyakitkan. Ah, itu cuma bunga tidur biasa bukan? Tapi tadi seperti kenyataan ._.

Maaf, saya akhirnya memutuskan untuk pergi dari lingkungan-lingkungan itu dengan cepat. Bukannya ingin mengatakan lelah, untuk hari-hari yang selalu memaksakan diri pulang larut dengan berbagai interaksi yang berbeda. Dan saya lupa kalau hardisk saya ketinggalan. Saya hanya ingin menikmati perjalanan pulang yang menenangkan -padahal akhirnya tidurlah yang bikin saya ndak mikirin apa-apa. Maaf, saya hanya ingin mencari suasana baru. Pulang dengan berjalan kaki saat hari masih siang. Mungkin bisa memperbaiki perasaan saya atau keadaan hati saya yang sejujurnya saya ingin sekali mencari penyelesaian-penyelesaian hal-hal yang seperti menggantung berhari-hari, berbulan-bulan dan mungkin akan bertahun-tahun.

Setidaknya, walaupun saya sebenarnya tidak pernah memperhatikan bagaimana orang lain bersikap sehingga membuat seseorang nyaman, seseorang ingin bercerita atau seseorang ingin menangis di hadapan kita, saya mencoba memberanikan berbicara yang kenyataannya membuat garing *krik krik* atau tanpa penyelesaian yang jelas. Mungkin inilah salah satu penyebab kenapa saya tidak pernah menemukan seseorang untuk membantu saya. Ah, mana orang-orang? haha

Ya, mungkin cuma hari ini, yang terasa begitu menyakitkan. Ya, yang membuat saya ingin pulang, menikmati perjalanan pulang. Lain kali ketika tidak hujan dan banjir, juga siang yang membuat saya ingin pulang, saya mau pulang naik kereta. Biar perjalanan semakin panjang dan semuanya hilang ~

Jadi ingat, memang siapa saya?
Untuk selalu peduli dengan seseorang tapi diacuhkan,
untuk sekedar bertanya atau bercerita tapi diacuhkan
ah ya, nyesek banget emang...
Apa saya cuma perlu tersenyum dan menganggukkan kepala? :')

Yah, mungkin akan ada seseorang dan bukan saya. Bukan saya, setidaknya kamu bisa merasa bahagia :'_ 



  • Share:

You Might Also Like

0 komentar