ujungminggu
By Nayla Nuha - Juni 07, 2013
Tidak berguna : ada atau tidak adanya kita, tetap tidak ada pengaruhnya.
'hey..'
Rasanya ingin menyapa seperti-seperti biasanya.
Tapi sempat terpikir : oke, memangnya bakal dibalas?
Tapi pada akhirnya saya kirim juga.. dengan segala ke optimisan, tapi tetap nihil. Haha
Atau seharusnya saya langsung dengan kata-kata yang ingin disampaikan, ah salah lagi T^T
Ya, lelah sekali. Baru kerasa lelahnya.
Ketika, 2 jam berdiri dengan kerennya tanpa ada yang mau ngasih duduk padahal saya masuk lebih dulu daripada ibu-ibu atau bapak-bapak. Biarlah orang keren harus tetap tegar berdiri *tsaaah
Nggak apa-apa, sudah biasa mempermalukan diri sendiri. Lagipula saya rasa, saya sudah cukup lihai untuk menyeimbangkan tubuh walapun pada akhirnya gak ada apa-apa malah goyah sendiri *dasar aneh #dilempar
Dan semuanya sibuk dengan urusannya masing-masing.
Hening.
Mereka berdua asyik main laptop,
dan sampai ibu gak sadar saya udah tepar tidur di sofa. Terimakasih :')
Dan memang ini bukan hanya sekedar lelah. Terlalu pahit rasanya.
Seorang yang berusaha hadir, berusaha datang tapi tidak berperan apa-apa; tidak berguna
Itu lebih menyakitkan dari ketidakhadiran.
Lebih menyakitkan; Seorang yang 'terpaksa' hadir, tapi disana seperti hanya seorang yang menghadirkan diri saja tanpa ada pengaruh apapun.
Ya, tidak berguna; lebih baik tidak hadir? Lebih baik mundur mungkin...
Refreshing.
Kata yang semakin tabu untuk dikatakan. Lenyap dalam hati atau mungkin akan segera tidak mengingatnya
pun dikala makan, yang hanya dipaksa karena lapar sudah terlewat, hanya sekedar harus mengisi perut, itu termasuk refreshing mungkin.... Membicarakan sedikit hal sambil menunggu makanan datang, atau menikmati segelas minuman yang lagi-lagi hanya untuk menghindari dehidrasi.
Seberat apapun yang terasa berat, masih lebih berat jika ada tapi teranggap tidak ada. Ada tapi diam saja. Hanya bercerita, atau sekedar duduk-duduk tanpa meringankan beban siapapun.
Maaf
Mungkin saya hanya bisa membantu lewat yang saya bisa.
yang saya bisa pun tidak pernah maksimal rasanya dikerjakan.
Harus selalu ada semangat kecil bernama 'mood'
Harus selalu ada upgrade semangat; Lakukan semua untuk Ibadah.
Maaf,
mungkin yang diyakini : Lakukan yang terbaik untuk orang lain
seperti menampar habis-habisan diri sendiri. Tidak, tidakkah itu terlalu sulit? Tidakkah itu terlalu merepotkan orang. Bahkan diri sendiri tidak pernah maksimal menghilangkan rasa takut itu sendiri.
Selalu mengelu-elukan semangat untuk orang lain,
Bahkan lupa kalau diri sendiri sering berbohong perihal semangat.
Lebih tepatnya antara sugesti positif dan negatif.
Hahaaha selalu seperti itu
andai kalau menangis pun bisa positif dan negatif. Sekejap hilang tanpa ada yang tahu. ah andai kan?
*harusnya langsung bilang aja,
Saya hanya ingin disemangati >.<*
ja!
Oyasumi!
0 komentar