Kadangkala kamu memang datang
Tanpa memberi kabar; dan bertemu di waktu -yang tidak kuhendaki
Kemudian menghalangi jalanku,
ya kau seperti menjebakku
Tiba-tiba
Kadangkala kamu memang datang
lebih memuakkan dari rindu-rinduku pada awan
atau langit yang setia menampakkan birunya,
Kamu memang datang,
tak seperti sama dengan melankolimu,
atau menanamkan embun di kaca jendela
Sepertinya, kau memaksa
agar jemari ini lebih peka menyentuhmu
melemparkan payung-payung hitam
lalu membuat tanah basah, harum -katamu
Selalu jatuh,
dalam bunyi yang gemuruh
atau sunyi yang membuat tanah selalu menerima,
mengalir,
kemudian bercerita
Tapi kali ini kau memaksa,
untuk bertemu, sedikit waktu; yang membuatku ingin bersembunyi.
#Bogor, 15 Juni 2013
-entahlah, mungkin aku hanya ingin melihat sisi lain darinya
Tanpa memberi kabar; dan bertemu di waktu -yang tidak kuhendaki
Kemudian menghalangi jalanku,
ya kau seperti menjebakku
Tiba-tiba
Kadangkala kamu memang datang
lebih memuakkan dari rindu-rinduku pada awan
atau langit yang setia menampakkan birunya,
Kamu memang datang,
tak seperti sama dengan melankolimu,
atau menanamkan embun di kaca jendela
Sepertinya, kau memaksa
agar jemari ini lebih peka menyentuhmu
melemparkan payung-payung hitam
lalu membuat tanah basah, harum -katamu
Selalu jatuh,
dalam bunyi yang gemuruh
atau sunyi yang membuat tanah selalu menerima,
mengalir,
kemudian bercerita
Tapi kali ini kau memaksa,
untuk bertemu, sedikit waktu; yang membuatku ingin bersembunyi.
#Bogor, 15 Juni 2013
-entahlah, mungkin aku hanya ingin melihat sisi lain darinya
0 komentar