disuatu siang
ketika awan sedang berpentas ria tentang operet barunya
aku tetap diam,
langit terus berputar,
dan lamat-lamat aku lupa serupa apa awan tadi
sebanyak apa tepukanmu memukul bahuku
bahkan sekecil apa suaramu memanggilku
Lalu, matahari menjadi amat benderang; silau sekali
sepertinya dia bahagia
awan-awan menampakkan operetnya
hei, dan kemanakah anginnya?
asyik bertiup sejuk di tempat persembunyiannya.
Membiarkan awan,
kamu masih menepuk-nepuk bahuku
disuatu siang yang membentuk gradasi sore
ah ini terlalu melenakan~
#Bogor, 18 Juni 2013
0 komentar