Langit (2)

By Nayla Nuha - Juni 19, 2013


Kamu menepuk-nepuk bahuku
disuatu siang
ketika awan sedang berpentas ria tentang operet barunya

aku tetap diam,

langit terus berputar,
dan lamat-lamat aku lupa serupa apa awan tadi
sebanyak apa tepukanmu memukul bahuku
bahkan sekecil apa suaramu memanggilku

Lalu, matahari menjadi amat benderang; silau sekali
sepertinya dia bahagia
awan-awan menampakkan operetnya

hei, dan kemanakah anginnya?
asyik bertiup sejuk di tempat persembunyiannya.
Membiarkan awan,

kamu masih menepuk-nepuk bahuku
disuatu siang yang membentuk gradasi sore

ah ini terlalu melenakan~


 #Bogor, 18 Juni 2013

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar