Jadi,
diantara dua pilihan itu, atau pilihan-pilihan yang menjadi banyak -dengan kata lain kubikin menjadi banyak
Ada dua kemungkinan;
saya harus membuktikan untuk terlihat 'rajin' atau memang rajin beneran
dengan tetap mempertahankan apa yang dimiliki sekarang
atau benar-benar melupakan apa yang dimiliki dan disukai sekarang dan fokus pada satu 'proyek' untuk membuktikan saya bisa bertahan disini. Berada disini, dan menjadi lebih baik dalam hal-hal yang berpatokan pada nilai.
ah, rasanya sedikit menyakitkan. Seperti apa ya menyakitkan?
Selalu mengenyampingkan hal-hal yang berkaitan pada kesenangan diri sendiri.
Tekad diri sendiri dengan suatu pilihan yang rasanya telah 'menjebak' jauh.
Apakah ini namanya menyesal?
Apakah ini yang disebut tidak punya masa depan?
Terlalu mencampurkan nyata dan yang tidak nyata.
Ini bukan seperti dunia disana,
yang selalu ada bayang-bayang dunia permen, dengan warna-warni langit,
atau bayang-bayang dunia nyata; pegunungan dan laut
Disini cuma ada berbagai pilihan,
dan waktu terus mengambil sisa-sisa harapan
Apakah ini namanya hidup untuk orang lain?
Padahal, hal ini bisa diselesaikan semudah pikiran positif.
Bahwa yang membuat bahagia hidup kita adalah perasaan kita,
bahwa yang membuat semua terasa menyenangkan adalah rasa menyenangkan dari hati kita sendiri.
Ya, ini selalu dicoba,
mencoba menikmati apa yang seharusnya dinikmati.
Mungkin jalan yang ditunjukkan.
hn, tapi siapa tahu ada jalan lain yang tidak pernah terduga; ah ya seperti itukah pikiran seorang saya?
Oke!
Rasanya ini semakin membingungkan ya -_- haha
diantara dua pilihan itu, atau pilihan-pilihan yang menjadi banyak -dengan kata lain kubikin menjadi banyak
Ada dua kemungkinan;
saya harus membuktikan untuk terlihat 'rajin' atau memang rajin beneran
dengan tetap mempertahankan apa yang dimiliki sekarang
atau benar-benar melupakan apa yang dimiliki dan disukai sekarang dan fokus pada satu 'proyek' untuk membuktikan saya bisa bertahan disini. Berada disini, dan menjadi lebih baik dalam hal-hal yang berpatokan pada nilai.
ah, rasanya sedikit menyakitkan. Seperti apa ya menyakitkan?
Selalu mengenyampingkan hal-hal yang berkaitan pada kesenangan diri sendiri.
Tekad diri sendiri dengan suatu pilihan yang rasanya telah 'menjebak' jauh.
Apakah ini namanya menyesal?
Apakah ini yang disebut tidak punya masa depan?
Terlalu mencampurkan nyata dan yang tidak nyata.
Ini bukan seperti dunia disana,
yang selalu ada bayang-bayang dunia permen, dengan warna-warni langit,
atau bayang-bayang dunia nyata; pegunungan dan laut
Disini cuma ada berbagai pilihan,
dan waktu terus mengambil sisa-sisa harapan
Apakah ini namanya hidup untuk orang lain?
Padahal, hal ini bisa diselesaikan semudah pikiran positif.
Bahwa yang membuat bahagia hidup kita adalah perasaan kita,
bahwa yang membuat semua terasa menyenangkan adalah rasa menyenangkan dari hati kita sendiri.
Ya, ini selalu dicoba,
mencoba menikmati apa yang seharusnya dinikmati.
Mungkin jalan yang ditunjukkan.
hn, tapi siapa tahu ada jalan lain yang tidak pernah terduga; ah ya seperti itukah pikiran seorang saya?
Oke!
Rasanya ini semakin membingungkan ya -_- haha
0 komentar