Jiwa-jiwa pagi
By Nayla Nuha - Oktober 29, 2014
ada yang mengetuk matahari
ia bilang hari masih terlalu pagi
minta teduh sampai pukul 7
lalu ia ingin jadi puitis
sepuitis nyanyian burung yang diminta tidak pernah berjeda
biar ia bisa membuka jendela kamarnya
lalu duduk dengan nyaman,
sambil mewarnai kertas-kertasnya
ia ingin jadi puitis
biar ia tahu seperti apa berbicara pada orang-orang
ia ingin jadi puitis
biar cahaya matanya seteduh embun yang jatuh dari dedaunan
biar tidak mencari sendiri jiwa-jiwa yang tertinggal malam
ia ingin jadi puitis
biar selalu menjelma menjadi pagi
pagi yang tetap terus menjadi pagi
#Jakarta, 29 Oktober 2014
pagi,
ia bilang hari masih terlalu pagi
minta teduh sampai pukul 7
lalu ia ingin jadi puitis
sepuitis nyanyian burung yang diminta tidak pernah berjeda
biar ia bisa membuka jendela kamarnya
lalu duduk dengan nyaman,
sambil mewarnai kertas-kertasnya
ia ingin jadi puitis
biar ia tahu seperti apa berbicara pada orang-orang
ia ingin jadi puitis
biar cahaya matanya seteduh embun yang jatuh dari dedaunan
biar tidak mencari sendiri jiwa-jiwa yang tertinggal malam
ia ingin jadi puitis
biar selalu menjelma menjadi pagi
pagi yang tetap terus menjadi pagi
#Jakarta, 29 Oktober 2014
pagi,
0 komentar