Kenapa kita harus punya kelompok-kelompok kecil dalam kelompok besar.
Kenapa ketika kita disatukan dalam satu kesatuan yang harusnya menyatu, malah ada yang membuat kesatuan kecil semua
Inilah yang membuat runtuh sebuah pondasi untuk bangunan yang kokoh.
Inilah yang membuat kita merasa ada keeksklusifan
Saya selalu bingung sama orang-orang pintar di kelas. Kadang bisa jawab pertanyaan dosen dan bilang mengerti sedangkan kita tahu banyak dari kita yang mengerti. Kadang juga pura-pura tidak bisa jawab dan semuanya di cap tidak bisa. Kadangkala sombong sekali mengajar selembar pelajaran yang belum kami mengerti, hasilnya kami tetap menjadi kami yang dipaksa belajar mengerti. Atau mungkin kami terlalu bodoh untuk diajari. Bukannya bodoh itu manusiawi, sebab kita tidak belajar seperti kalian -yangpintar
Lalu kenapa kita tidak mau membaur, menerima, dimulai dari kesatuan sederhana ini. Yang terhimpun dari pertemuan satu tahun lalu di Universitas Negeri ini. Lalu kenapa kita sulit mencerna karakter dari masing-masing anggota sederhana ini. Yang ada 3 orang laki-laki dan 18 perempuan. ah ya, sulit sekali mempertahankan janji atau obrolan yang dulu pernah berurai airmata.
Saya paham, adalah manusiawi jika kita berkumpul dengan orang-orang yang sepaham. ah ya, dalam kesatuan sederhana seperti ini saja sulit menyatu, bagaimana kesatuan besar yang penuh dengan banyak karakter?
Terimakasih sudah memberi banyak insipirasi, lewat cibiran, keluhan, ocehan, obrolan, forum bahkan yang tidak bisa mereka katakan lewat perkataan, bahasa isyarat, wajah-wajah bosan, sinis, bahagia, haru dan sedih.
Kesatuann sederhana, ah ya apakah suatu saat kita akan tahu satu sama lain?
Kenapa ketika kita disatukan dalam satu kesatuan yang harusnya menyatu, malah ada yang membuat kesatuan kecil semua
Inilah yang membuat runtuh sebuah pondasi untuk bangunan yang kokoh.
Inilah yang membuat kita merasa ada keeksklusifan
Saya selalu bingung sama orang-orang pintar di kelas. Kadang bisa jawab pertanyaan dosen dan bilang mengerti sedangkan kita tahu banyak dari kita yang mengerti. Kadang juga pura-pura tidak bisa jawab dan semuanya di cap tidak bisa. Kadangkala sombong sekali mengajar selembar pelajaran yang belum kami mengerti, hasilnya kami tetap menjadi kami yang dipaksa belajar mengerti. Atau mungkin kami terlalu bodoh untuk diajari. Bukannya bodoh itu manusiawi, sebab kita tidak belajar seperti kalian -yangpintar
Lalu kenapa kita tidak mau membaur, menerima, dimulai dari kesatuan sederhana ini. Yang terhimpun dari pertemuan satu tahun lalu di Universitas Negeri ini. Lalu kenapa kita sulit mencerna karakter dari masing-masing anggota sederhana ini. Yang ada 3 orang laki-laki dan 18 perempuan. ah ya, sulit sekali mempertahankan janji atau obrolan yang dulu pernah berurai airmata.
Saya paham, adalah manusiawi jika kita berkumpul dengan orang-orang yang sepaham. ah ya, dalam kesatuan sederhana seperti ini saja sulit menyatu, bagaimana kesatuan besar yang penuh dengan banyak karakter?
Terimakasih sudah memberi banyak insipirasi, lewat cibiran, keluhan, ocehan, obrolan, forum bahkan yang tidak bisa mereka katakan lewat perkataan, bahasa isyarat, wajah-wajah bosan, sinis, bahagia, haru dan sedih.
Kesatuann sederhana, ah ya apakah suatu saat kita akan tahu satu sama lain?
0 komentar