Aku tidak tahu, seberapa yakin untuk sesuatu yang sedang kurencanakan pun sedang kujalankan

Aku juga tidak tahu, seberapa yakin kamu meyakini sesuatu yang mungkin akhir-akhir ini banyak hal baru yang terjadi

Aku juga tidak tahu, seberapa yakin mereka pada kita, seberapa yakin mereka tentang rencana-rencana yang sedang mereka terka.

Aku juga tidak tahu, seberapa jauh ukuran sesuatu sampai dikatakan 'Yakin'

dan aku sedang belajar,
untuk menyakini diriku,
bahwa aku yakin akan diriku sendiri, kehidupanku dan mimpiku
terutama yakin akan kita -dalam setiap do'a akan kusebut yakin itu

mungkin juga aku harus meminta agar kamu segera meyakinkan dengan penuh percaya diri tentang apa-apa yang meragukan, atau aku sendiri yang harus berusaha untuk membuatmu yakin -dengan bantuanNya tentunya :"))

Yang tidak akan pernah kulepaskan, Yakin pada Tuhan :))

Mencintai itu,
Hanya ada dua pilihan yang harus segera dipilih
Kamu coba meraihnya lalu mengajaknya bersamamu selamanya dalam ikatan halal segera
Atau kamu harus mengikhlaskannya ...

Cerita cinta juga beragam,
Ada yang tercipta dan bisa diceritakan kemudian bisa terabadikan
Ada yang tercipta, bisa diceritakan tapi tidak bisa terabadikan
Atau ada yang tercipta tapi tidak bisa diceritakan dan tidak terabadikan

Setiap orang pasti ingin punya cerita indah yang serupa.
Tapi ada juga beberapa orang disana yang tidaklah mendapat yang serupa

Meski serupa,
Kita tidak pernah sama menjalaninya, tidak ada yang sama bagaimana awal dan akhirnya

Hm,
Mungkin cinta juga menyingkirkan ego,
Tentang pilihan ketika kita mencintai orang lain.
Bagaimana pun, ketika kamu memilih untuk membawanya bersamamu, jangan ciptakan ruang tunggu yang lama sekali, jangan...

Meski kamu punya alasan yang realistis.
mungkin... kamu lupa, cinta itu kadang tidak realistis, perasaan yang tibatiba tumbuh saja kadang tidak bisa dijelaskan secara realistis.

Pun, keajaiban-keajaiban yang Tuhan berikan, siapa yang tahu?
Memutuskan untuk hidup bersama-sama kelak tidak menutup impian-impian yang -sebut saja sedikit terlambat-

Mungkin kamu musti banyak mendengar cerita-cerita orang-orang yang mensegerakan menyambut cinta tanpa menundanya dengan banyak kekhawatiran...

:""

Akhir-akhir ini, dan tahun-tahun ini dengan usia yang termasuk matang untuk membicarakan jodoh, tak melulu cinta yang cinta-cintaan, pernikahan, rumah tangga dan sejenisnya.

Ada banyak momen yang diciptakan orang-orang di sekitar kita. Entah itu teman sekolah, teman main, teman kuliah atau teman yang baru kenal sebulan dua bulan. Moment bahagia mereka. Seperti langsung nyata sekejap apa-apa yang mereka katakan dan rencanakan.

Bahkan ada pula obrolan yang dulu direncanakan, diandaikan tidak berjalan semestinya. Seperti 'siapa yang akan menikah duluan' hehe

Tapi dari sekian banyak moment pernikahan yang mengundang kita hadir, atau yang tengah kita lihat berseliweran di timeline-timeline media sosial rasanya terkesan mewah wah wah.

Seperti mereka tengah berlomba-lomba siapa yang lebih bahagia, siapa yang lebih beruntung dan siapa yang lebih mewah acara pernikahannya.

Hingga terciptalah trend Bridal Shower, Engagement Day apalah itu.

Padahal sunnahnya Pernikahan adalah, sembunyikan khitbah, umumkan akad.

Jadilah lingkungan kita lambat laun punya paham bahwa menikah itu adalah harus mewah agar terlihat paling bahagia.

Banyak tersebar video pernikahan dari persiapan calon pengantin yang cantik nan tampan, banyak tersebar foto-foto pre wedding dengan menyewa fotografer handal dan tempat yang bikin iri orang-orang lain, banyak tersebar foto-foto candid nan indah.

Entahlah... Pernikahan tiba-tiba menjadi sulit karena contoh-contoh yang mewah. Terlebih ketika masih banyak orang-orang yang gengsi, termakan sindirian dan omongan orang, terlalu takut dicap jelek dalam satu moment oleh masyarakat. Jadilah momen sakral ini menjadi ajang perlombaan siapakah yang paling mewah diatas senyuman-senyuman bahagia.

Inilah satu hal yang tiba-tiba membuat ciut hati para laki-laki untuk memantapkan hatinya menuju ikatan suci nan diridhoi. Sebab tak jarang hati para perempuan punya banyak ekspektasi tinggi akan momen pernikahan. Tidak terlepas dari sifat perempuan yang mudah terbawa omongan dan iri terhadap perempuan yang menurutnya lebih beruntung.

Padahal hakikatnya, meskipun pernikahan dianjurkan untuk diumumkan dan dirayakan, sejatinya bukan kemewahannya yang menjadi tolak ukur untuk dirayakan. Tapi esensinya adalah diumumkannya momen bahagia, bersatunya dua insan dengan ridho Allah dalam pernikahan agar tidak terjadi fitnah, sehingga orang-orang sekitar memang tahu mereka sudah halal hehe...

Jadilah penundaan-penundaan dengan banyaknya alasan karena memikirkan finansial sekedar untuk momen pernikahan terasa berat diantara keduanya. Apalagi pihak laki-laki.

Belum lagi proses lamaran, khitbah, ada seserahan dan mahar yang diharapkan mahal.. Kadang perlu merogoh kocek yang waw, tidak bisa dibayangkan.

Padahal, sebaik-baiknya wanita adalah yang meringankan maharnya.

Ah, terlalu banyak bukan omongan-omongan orang lain, share moment orang lain yang mempengaruhi kita, membuat kita berekspektasi tinggi tentang kelak datang hari pernikahan kita.

Meskipun pernikahan adalah moment sakral yang hanya sekali seumur hidup dan pembuka lembaran baru di hidup kita, yang musti diabadikan sebaik mungkin, harusnya kita ingat tujuan pernikahan itu sendiri.

Bukan malah berpatok pada gengsi, pamer dan hal lain yang mungkin tidak kita sadari.

Padahal islam sangat memudahkan  pernikahan.

Tapi masyarakat sekitarlah yang membuatnya sulit.

Kalau lihat beberapa pesta pernikahan di luar negeri itu rasanya lebih sederhana. Tidak banyak tamu beratus-ratus, tidak ada cederamata yang wah, tidak ada banyak sekali makanan, dan tidak ada yang sampai 7 hari 7 malam pestanya seraya ada panggung-panggung :""

Ah mungkin karena budaya indonesia yang ramah, sampai seluruh kampung diundang, mungkin pula pola-pola kemewahan sudah merajalela sehingga lupa esensi dari sebuah pernikahan yang dianjurkan sederhana.

Yang terpenting itu akad ketimbang resepsi
Yang terpenting niat karena Allah dalam pernikahan bukan karena sebatas saling mencintai
Yang terpenting kehidupan setelah pernikahan ketimbang merayakan pernikahan
Yang penting percaya dan yakin akan banyak kemudahan diatas niat-niat baik :")

Ayolah, sederhana saja.
Toh kalaupun sederhana kita bahagia,
Toh kalaupun sederhana, tujuan pernikahan itu lebih barokah

Selamat menempuh hidup baru semuanya!
Selamat menunaikan ibadah-ibadah lagi untuk menyempurnakan diri,
Doakan semoga saya menyusul segera~ *eh haha

Bogor, ditengah hujan di malam hari, 20 November 2016, ketika hari ini melihat beberapa foto pernikahan orang-orang terdekat, dekat maupun jauh, dan teringat beberapa hal yang telah dilihat di masyarakat tentang pesta pernikahan yang luar biasa

Hai, Kamu emang ga kangen aku gitu?

- sisi random yang mulai berani bilang

Kadangkala hati perempuan itu rumit sampai ia pun tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Bisa saja suatu waktu hatinya meledak-ledak, menginginkan ada seseorang yang mendengarkan keluh kesahnya

Hatinya juga rentan akan banyak kekhawatiran dan ketakutan. Manakala ia menyimpan segalanya sendiri, ia menjadi takut dan membendung air matanya sendiri.

Ia juga tahu, seperti suatu keadaan dimana orang-orang sejenisnya yang memiliki hati yang sama tengah gelisah juga pun bersedih.

Ia hanya bisa menerima dirinya sebagai tempat mendengarkan oranglain, tapi tidak untuk menjadi cerita bagi oranglain.

Kadangkala hati perempuan yang lain pun sama rumitnya, maka ia membendung ceritanya sendiri bersama airmatanya.

Hei perempuan, ada banyak kekhawatiran menyelimuti rautmu, pun hari-harimu menjadi hampa tanpa kabar-kabar baik.

Dan satu tak berkabar pun hati dan pikiranmu sudah menjadi kekhawatiran yang berlebihan.

Tapi mungkin memang hati perempuan serumit itu, ia kadang tidak tahu kondisi apa yang sedang dirasakan orang-orang yang dicintainya, ia juga dilanda kebingungan karena menyimpan semuanya sendirian, ia juga tidak tahu apa yang ia lakukan untuk orang-orang yang dicintainya.

*terimakasih untuk pagi dini hari, sebab ada cerita yang akhirnya sampai padaNya

Akhirnya dapat balasan pesan yang gak terlalu singkat aja aku udah senengnya luar biasa, rasanya kayak ada yang dorong buat semangat lagi dan mulai mengalihkan pikiran-pikiran yang mengganggu. Masa kamu enggak ?  

Jang Jae In ft. Cho Hyung Woo
[OST. Shopping King Louie]



eoneusae geudaega eotteon mal-eulhaedo
amuleohjido anhneyo
oneul-eun hamkkehaneun-i sigan-i
jogeum gilge neukkyeoji neyo
geudaeneun ani gessjiyo

jogeum-eun mianhan deusdohande ijen
geuleol pil-yoneun eobs-eulkka
majimag mannam gat-eun-i sigan-i
neomu swibge neukkyeoji neyo
ilaedo gwaenchanh-eulkkayo

And I’m So Fine
huimihan chueogdeul So Fine
nachseol-eun pyojeongdo So Fine
aswiumdo-eobs-i So Fine
cham seulpeugedo I’m So Fine

ijeneun byeonhae beolin uli sai
neomu meolge neukkyeoji neyo
al-abol sudo eobsneyo

And I’m So Fine
huimihan chueogdeul So Fine
nachseol-eun pyojeongdo So Fine
aswiumdo-eobs-i So Fine
cham seulpeugedo I’m So Fine

jinjja amuleohji anhnayo
son-i tteollyeo onayo
but jabji anh-eul geo gessjyo
michin cheog geudael jab-eulkkayo
Would You Be Fine
dwidol-aganeun sungan
idaelo kkeut-ieyo

I’m Not So Fine
doedollil sun-eobsneun geolkka
dwineujge nae mam-i apa
majimag ne nun-eulboda
geuleohge na dwidol-aga

gomabdaneun mallo So Fine
ulineun idaelo Fine

Translate
I don’t feel anything
Whatever you say
The time I’m spending with
You seems a bit long
I don’t think it’s the same for you

I do feel a bit sorry
But maybe I don’t need to
This moment is like the Last encounter but seems too easy
Is this okay

And I’m So Fine
Faint memories So Fine
Unfamiliar expressionsSo Fine
Without feeling sorry So Fine
So sadly I’m So Fine

Our relationship has changed
It feels so distant
Can’t even recognize it

And I’m So Fine
Faint memories So Fine
Unfamiliar expressions So Fine
Without feeling sorry So Fine
So sadly I’m So Fine

Is it really fine
Are your hands shaking
Probably won’t hold me
Should I hold on to you as if I’m crazy
Would You Be Fine
The moment you turn back it’s over

I’m Not So Fine
Can I take it back
My heart feels hurt so late
Looking at your eyes for the last time
I turn back like that

With words of thanks So Fine
Like this Fine

Katanya, diet itu gampang-gampang susah.


Terus saya udah beberapa kali nyoba, tapi gak konsisten

Sekitar satu tahun lalu akhirnya saya coba untuk konsumsi herba dari HPAI. Katanya untuk menurukan berat badan. Semenjak kuliah terus jadi anak kosan malah makin makmur, makan ga terkontrol tapi maag tetap jalan, sumpah ga sehat banget. 

Dan pas liat-liat foto kisaran semester-semester akhir pas KKN ke Malaysia, ya ampun badan gue T-T *baru nyadar haha.

Lalu, apakah diet saya berhasil? Oh tidak juga, haha. Karena saya ga imbangin pake olahraga rutin dan pola makan bak diet. Tapi yang berhasil adalah sembuhnya Maag saya yang menjelang kronis :D

Lalu, apakah saya gak pernah kepikiran pingin diet?
Ugh, kepikiran terus dan selalu ingin saya lakukan.
Terbukti yang sekarang sudah berkurang beberapa kilo dan belom mau turun lagi, stak men ampe segitu doang T-T

Berat emang. Ga ngerti lagi kenapa ada orang diet bisa turun drastis gitu. Padahal yang di konsumsi sama. Padahal saya juga bukan tipe orang yang banyak makan dan banyak jajan.

Berat saya sekarang stabil, naik terus turun kalau ga makan wkwk. Aneh kan T^T
Dan sekarang lagi terus di usahakan buat turun huhu..

Pernah mau coba diet 6 hari, tapi hari kedua gagal karena ibuk bikin sambel enak haha
dan pernah juga hampir sebulan setiap pagi joging tapi tak kunjung turun drastis tis tis hiks

Usaha saya udah banyak banget kan ya haha, tapi memang sepertinya butuh usaha ekstra melebihi orang lain.

Dari sarapan gak kalap kalau makan berat sampai gak pernah makan kelewat jam 7 malam.
Oh God, please berat badan saya turunin lagi sih sedikiit aja gapapa :"" 

Ayok mangat Nay! Istiqomah yang sekarang jalanin terooosss ~

Awal November, saya rasa banyak kejadian yang bikin semakin banyak terus menerus meningkatkan doa dan interaksi sama Allah.

Dan ini adalah salah satu status di Facebook saya, yang saya rasa sedang mewakili banyak hal dan tumben gitu banyak yang ngelike (padahal cuma puluhan :"") menurutku udah banyak dan emang gak bisa disamain sama postingan foto gambaran hehe.

Status ini mewakili banyak hal.
1. Yang pertama mungkin yang terkait hari ini, 4 November 2016 yang kelak akan jadi hari bersejarah masyarakat Indonesia dimana hari ini seluruh umat muslim di Indonesia berkumpul mengecam salah satu sikap petinggi Negara yang melecehkan Agama Islam. Jelas, kita harus geram dan bertindak! Tapi sayang, saya gajadi datang ke Jakarta bergabung sama mereka. Lihat berita dari teman-teman dan media sosial bikin merinding, apalagi kalau kesana :""

dan yang bikin saya geram adalah sikap beberapa teman di media sosial yang bikin sedih menyayat hati. Beberapa nyinyir dan menyalahkan aksi ini, beberapa lagi malah membenarkan pendapat-pendapat yang kalau ditelusuri sumbernya gak punya alasan yang kuat dan hanya mengandalkan pemikiran manusia. Padahal manusia itu terbatas :(

Yang bikin sedih lagi, ketika saya baca postingan beberapa orang yang nyinyir perihal 'Dana dan Sponsor aksi hari ini'. Ya, betul judul yang tertera 'Aksi besok disponsori langsung oleh Allah' Ada yang salah? menurut saya tidak. Betapa Allah begitu baiknya, dan mereka yang mengatakan itu betapa besar keyakinannya sama Allah.

dan yang nyinyir, saya sedih, kok mereka sampai sombong sekali. Padahal mereka juga Islam. mereka lupa, darimana rezeki mereka selama ini, darimana kesempatan waktu yang diberikan sampai detik ini mereka masih bisa main share klik komen di media sosial. Ya, semua itu intinya dari Allah. Allah yang ngasih kesempatan hidup, Allah yang kasih juga rezeki, mereka belum mengerti mungkin. Allah kasih rezeki dari tangan-tangan hambaNya yang lain, gak mungkin juga plek langsung jatuh dari langit. Begitupun dengan aksi hari ini, Allah yang menggerakkan hati orang-orang dan mereka cuma-cuma berbekal membela Agama Islam meninfaq-kan hartanya untuk sesama :""

Saya mengalami langsung banyak kejadian seperti ini semasa jadi mahasiswa dulu. Agenda-agenda keislaman yang mungkin sudah sunnatullah-nya kalah dengan acara musik-musikan kadang susah dapat dana besar sekali. Tapi Allah itu gak pernah tidur, bahkan di akhir usaha-usaha kita yang maksimal di hari yang udah mepet sama Hari H, tak terduga ada aja Rezeki dari Allah, karena kita percaya "Ada nanti dananya dari Allah," Bukan dapat langsung dari langit, bukan.. tapi ada aja hati yang tergerak :'')

Jadi, mboknya jadi manusia jangan sombongnya begitulah :"" Jangan lupa ibadah dan syukur juga mengingat betapa baiknya Allah ngasih banyak kemudahan padahal kita masih sering lalai :""

2. Status itu sebenernya juga bermaksud buat nyindir client atau konsumen saya.
Mereka berkali-kali kasih revisi, berkali-kali minta dikasih diskon, setiap hari nagih dengan revisi berbeda hehe.

Mereka memang belum ngerti, betapa lelahnya hasil yang dibilang 'kok gitu' disejajarkan dengan bahan seadanya dan contoh enggak jelas mblas atau deskripsi yang kelewat lengkap tapi gak singkron sama harga. Atau yang tiba-tiba galau dan plin plannya tingkat akut sampai gak sadar kalau saya lagi sensi kata-kata revisiannya itu nyelekit dan pingin banget bilang "situ kerjain aja atuh ya sendiri :"(" 

iya, mereka belum ngerti lelahnya waktu, sepetnya mata, hilangnya selera makan atau bertambahnya berat badan garagara duduk mulu mantengin laptop dan rasanya ngegenggam mouse mulu *eh apa coba wkwk*

3. Buat beberapa teman yang akhir bulan lalu menjadi salah satu anggota tambahan di acara Jalan-jalan yang sudah direncakan jauh-jauh dari Bulan Ramadhan silam. Mereka sama sekali gak bersikap dewasa untuk menyikapi sikap mereka sendiri malah nyalahin kita-kita yang sudah berjuang semaksimal mungkin agar bisa bareng-bareng. Sampai di saat kita yang akhirnya jadi jalan-jalan, memutuskan untuk meninfaq-an *bahasanya infaq, biarin* sisa uang jalan-jalan kita untuk nambahin uang mereka yang sudah terpakai sesuai kesepakatan awal untuk dikembalikan.

Sungguh ironi. Mereka sama sekali tidak ingin disalahkan, tapi menyalahkan. Mereka sama sekali tidak mau bertanggung jawab atas sikap dan kelalaian mereka sendiri. Mereka sama sekali gak mau peduli kepedulian teman yang lain. Miris. Jadilah sekarang seperti ada jeda haha. Canggung mungkin atau lebih jauh lagi. Entahlah.

Allah yang tahu. Allah yang bakalan ngasih kita rezeki lebih ya teman-teman :)) Semoga pekerjaan kita yang sekarang lebih berkah dan Allah mengganti uangnya untuk jalan-jalan selanjutnya. The best bangetlah tiga teman saya ini :""

4. Untuk orang-orang yang lagi-lagi Allah kirim untuk menguji keluarga saya. Rasanya kalau diingat-ingat saya ketemu banyak kejadian yang bikin saya merasa orangtua saya begitu sabarnya, begitu kuatnya dan begitu percaya Allah selalu ada bersama kebenaran.

Ada cobaan bertubi-tubi memang membuat kita lebih kuat, membuat kita belajar dari pengalaman. dan membuat kita semakin memperbaiki kualitas Ibadah dan keimanan kita. Suasana pernah sempat memanas dan memuncak, tapi akhirnya ada hati yang lega, ada pula banyak pelajaran yang setiap anggota keluarga kita bisa ambil.

Meskipun lagi-lagi hanya bisa Ikhlas, dan percaya Allah bersama kebenaran di akhirat kelak :" dan semoga juga rezeki nya diganti dan ditambah sama Allah.

Sekolah kehidupan itu benar adanya ternyata. Banyak tangga-tangga menuju jenjang lebih tinggi dengan banyak ujian pula. Ujian kehidupan tidak ada habisnya :) Maka sertakan Allah disetiap langkah, maksimalkan apa yang perlu diusahakan maksimal membela yang benar. Sisanya serahkan pada Allah. Karena tidak ada yang tidak mungkin dengan tangan Allah.

Sampai saat ini, melihat kerja keras abi dan ibu saya, masih pula diberi kesempatan buat jalan-jalan atau nge-iyain adek beli barang online, Allah ngasih kecukupan untuk seorang pekerja serabutan kayak saya itu udah Alhamdulillah banget. Seiring berjalannya waktu, semoga masalah keluarga ini cepat diberi banyak kemudahan :))

Delapan tahun lalu,
ku bangun rumahku dengan salam singkat dalam sebuah puisi
yang kurangkai patah-patah tanpa tahu isi buku-buku sastra
yang kusisipi pesan sederhana dan mudah terbaca

Delapan tahun lalu,
kuputuskan untuk hidup disini
bercerita dengan bisu
dan akhirnya jemariku lihai berbicara tanpa suara

Delapan tahun lalu,
aku sibuk hanya memperhatikan tampilan dan menata rumahku sendiri

Lalu, kukunjungi hampir setiap hari
kutulis dan kubaca ulang semuanya

Beberapa tahun belakangan ini, aku menyadari, setelah melihat profil di rumahku sendiri. Kita tidak pernah merayakan Anniversary dear. 
Seperti yang dilakukan tuan rumah lainnya.
Sebab, aku begitu payah untuk mengingat seberapa detail angka kejadian itu.
Bahkan, mungkin kalau saja tanggal lahirku tidak berurutan dengan saudaraku, aku sudah tak pandai mengingatnya.

Lalu, dua hari ini terlewat sudah. Aku lupa untuk membuat satu tulisan tentangmu, dan tentang kita.
Begitu banyak perjalanan yang kutulis ya, bahkan sampai hari ini yang berubah konten berisi lirik lagu haha.

Aku tahu, aku sudah banyak berubah.
Tidak sering membaca buku, apalagi menulis puisi dan prosa.
Aku butuh waktu untuk mengembalikannya, seperti waktu membuatku menghilangkan kata-kata.

Selamat hari jadi ke-8
sudah lama ya,
semoga sebentar lagi ada episode baru yang akan kuberikan padamu,
juga sekumpulan buku berisi prosa-prosa kita yang kini isinya cuma picisan belaka.

Maaf karena ku terlalu sibuk menggambar dan mengumpulkan uang yang kutak tahu berapa jumlahnya. Tapi semoga cukup untuk kugunakan di masa depan :""

Oktober hujan bertamu, 

Dingin,
Tapi tak sepandan dengan kata-kata yang tidak ikut jatuh.
Kita terlalu banyak menaruh khawatir di peghujung hari, menyelipkannya pada salam setiap pagi, dan penutup disetiap malam.

Selamat datang November,
yang ditutup liburan lagi di Oktober.
Tiba-tiba ada banyak gagasan dan rencana yang kuinginkan di Bulanmu, sembari terus menunggu.

Aku tidak pernah dimintai untuk menunggu kok, ini benar hanya inginku. Biar kutunggu dengan setia di tempatku. Sebab, akulah yang memilihnya. Meski bagiku, menunggu adalah satu hal yang membosankan. Maka dari itu, dalam penantianku seraya ku tulis mimpi untuk kelak.

Selamat datang November,
semoga hujan yang datang tidak mendinginkan hati, semoga hujan yang datang mendekatkan kita dalam doa-doa yang turun bersamanya.