Molla~

By Nayla Nuha - Juli 22, 2016

Aku tidak tahu, tepatnya tidak mengerti
kenapa harus ada alasan yang membebani pikiran lalu memberatkan niat hati

Ada banyak rencana dan imajinasi yang sebenarnya aku takut untuk membayangkannya. Kadangkala yang buruk dan menyedihkan terhadap hati sendiri malah seperti menjadi kenyataan.

Kenyataan yang selanjutnya? Aku tidak bisa meneruskannya, kadangkala aku tidak bisa mengatasinya, apalagi tentang peristiwa-peristiwa selanjutnya yang seringnya aku tidak bisa bertahan.

Meski kalimat 'kuat' itu menguatkan, pasti ada satu momen yang memakan waktu semalaman, dua malam atau malam berminggu-minggu yang menghabiskan air mata. Ya, kuat itu umpama menangis sepanjang malam sambil akhir waktu berdo'a 'harus kuat'

Seperti apa yang kuimpikan disini? Aku tidak begitu tahu. Mungkin karena rasa ragu selalu memenuhiku, atau hatiku yang tidak cukup kuat untuk bertemu cerita-cerita lain yang mengubah rencana.

Aku pun tidak lihai membuat rencana cadangan dan mengambil peluang. Seringnya, peluang mengetahui rahasia oranglainlah yang kupunya. Dan itu sungguh menyiksaku.

Menjadi seorang yang sering berpura-pura. Lebih parahnya aku merasa berpura-pura telah mengetahui tentang diriku sendiri. Tentang pertanyaan yang tidak pernah habis kutanyakan dalam otakku, tentang hilangnya kata-kata ketika aku sedang berpikir, tentang kegilaan-kegilaan yang kubuat sendiri sampai orang bisa terpingkal-pingkal karena celotehanku.

Aku siapa? Bertanya itu membuatku tambah mengerti.
Perlahan-lahan aku menyusuri waktu dan menghabiskannya untuk mengingat skenario apa yang sedang kujalani. Manusia itu terbatas. Terbatas pula mencari jawaban kenapa kita ada disini, kenapa orang lain ada disini.

Aku tidak mengerti tentang standar dan layaknya seorang manusia dalam mempunyai keinginan. Seberapa layak ia bisa meminta sebuah harapan hingga dikabulkan? Seberapa baik dia harus berusaha, layak disebut baik itu dimana? Sedang diluar sana, banyak orang yang tidak perlu punya kelayakan seperti yang orang-orang terdekatmu bilang. Apa harus sebegitu sulit menyamakan dengan standar orang-orang yang memang lebih punya kemampuan dariku?

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar