Night, November

By Nayla Nuha - November 03, 2015




Sudah masuk hitungan ketiga, melewatkan yang pertama dan kedua. 
Akhirnya ada sapaan yang mantap akan diucapkan pada November yang telat mengucap selamat datang -dan mungkin tidak ingin Oktober berakhir-

Hujan di November, kata orang-orang pasti begitu. Sedang aku sendiri tengah kegirangan ketika pagi tadi disambut hujan yang rintik-rintik, sayangnya tidak dapat dinikmati berlama-lama, sebab mata meminta untuk sedikit terpejam sampai langit mendung terlihat jelas.

November menyukai hujan, hujan yang sekarang diam-diam membuat jadwalnya turun di sore hari, membuat lelah menjadi luluh dan ingin segera duduk disisi jendela sambil meneguk segelas cerita hangat tentang perjalanan hari ini.

Hai, November, pagi tadi setelah aku berbisik pada hatiku sendiri tentang hujan di awal bulanmu, aku berharap ketika aku sedang berdoa hujan turun lebih lama, agar do'aku menjadi sangat panjang dan tentunya do'a ditengah turun hujan adalah waktu mujarab untuk dikabulkan.

Ya, hujan di bulanmu akan jadi teman buatku. Untuk merapalkan semoga dalam do'a yang lebih khusyu, untuk menerima apa-apa yang diturunkan seperti hujan, untuk menikmati dinginnya udara hujan dan tentunya untuk menampung hasil yang sedang dan selalu ingin aku selesaikan.

Selamat malam November, semoga hujan tidak sering membuatku tertidur ketika ingin menikmatinya. Semoga ada sisi jendela yang membuatmu menetes diiringi lampu kerlap-kerlip. Semoga hujan di November juga bertemu payung warna-warni yang sudah lama tidak membuka dirinya, dan aku bisa membuat langkah-langkah ringan penuh irama.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar