Selamat,

By Nayla Nuha - Mei 06, 2015


Hai,
Selamat!
Satu hari itu sudah lewat, dengan terlalu melankoli.
Padahal sudah tahu, akan begini, tetap saja tidak siap apapun yang terjadi.
Hari itu seperti sulit untuk menatap wajah orang-orang yang ditemui, mengunyah renyah tawa dan melukis senyuman.

Hari itu, rasanya ingin cepat-cepat duduk di dalam perjalanan, menyematkan apapun yang bernada dan berirama, yang bisa bikin bernyanyi, yang bisa bikin menatap jendela luar sana indah, atau yang cukup membuat mimpi-mimpi.

Tapi, tidaklah demikian. Jendela yang dirasa bisa dipandang indah cuma pemandangan gelap. Ketika mencoba menutup mata, lalu menyelusuri pilihan-pilihan yang ingin dirasakan, yang terdengar malah gemuruh hujan.

Padahal, aku mencari-cari, memasangnya, menulisnya, dan mengejanya : M-e-i
Hanya untuk menyimpan ingatanku, dan menyambut janji-janji baru mereka. ya, mereka. Bukan aku. Sama sekali bukan.

Selamat!
sehari itu sudah terlewatnya dengan banyaknya ucapan terimakasih dan senyuman yang dipaksakan.
Terimakasih sudah menyimpan tawa yang renyah ini, terimakasih sudah menyisakan ruang untuk mengatakan terimakasih dan seulas senyuman tiada arti, terimakasih untuk doa-doa yang secepat mungkin ku aamiin kan, terimakasih sudah membuat hari itu tidak berlangsung lama-lama diatas lamunan-lamunan yang percuma.

Hai,
Selamat!

Anggap saja hari ini, kamu sedang merayakannya sendirian. Dan ketika perjalanan pulang, kamu malah ingin memuntahkan makananmu barusan. Ada hal gila yang sedang ingin kamu rencanakan sendiri, sayangnya di etalase sudah berganti. Kamu gagal membuat bingkisan untuk kamu nikmati sendiri~

ah sendiri~

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar