NEGERI 5 MENARA

By Nayla Nuha - April 25, 2010

akhirnya, pemirsa! novel NEGERI 5 MENARA, selesai saya baca dengan sukses. Sore ini saya membombandir daya cepat membaca saya, karena rasanya belom menyelesaikan baca novel, seperti ada beban yang masih menunggu. Selain penasaran sama jalan cerita, malu juga kalo setiap hari bawa-bawa buku itu, tapi belom selesai dibaca. Inilah membaca paling lama yang saya alami, 2 MINGGU!

Negeri 5 Menara, tak lain adalah buku bertemakan mimpi dan persahabatan.
Tak ada persahabatan yang tak punya mimpi :p *itu kata saya*, setiap persahabatan pasti punya impian, punya tujuan bersama, punya target bersama, dan punya support untuk bersama :) *ih keren yah saya*

Negeri 5 Menara, berlatar cerita pondok, yang kata saya, ini sebenernya nyeritain pondok pesantren GONTOR di Jawa Timur. Seperti pondok-pondok yang biasa saya dengar, dan cerita ini membawa saya *lagilagi* ke kawasan yang seperti 'REAL' dalam pondok pesantren, membawa saya menjadi bagian dari kisah novelnya.

Paling menegangkan, adegan mengepung pencuri di pondok. Keseharian di pondok yang serba membagi, kerinduan kepada sanak saudara yang jauh. hmm, membawa saya pada tantangan. dan buku ini juga menjelaskan, bagaimana sekiranya kita memang harus merantau, ini adalah hadist loh!

yang bikin saya sedikit terharu, adalah kenangan Baso *ini nama orang*. Ibu dan ayahnya ternyata udah meninggal. dan akhir ceritanya kya di Laskar Pelangi tentang Lintang, yang berhenti pondok, terus pulang ke kampungnya merawat neneknya, menjadi guru ngaji dan hafidz quran (woot), tapi cita-citanya kuliah di AL AZHAR MESIR, kesampean juga :)

mereka menyebut diri mereka berenam adalah SAHIBUL MENARA: ALIF *tokoh utama*, SAID, RAJA, BASO, DULMAJID, dan ATANG. Mereka berasal dari daerah yang berbeda-beda, bahkan jauh sekali.

Inilah buku perjalanan hidup yang inspiratif, di dalamnya terkandung ilmu-ilmu ISLAM yang wah keren banget, semangat tinggi, tips dan mimpi-mimpi.

Dalam buku ini sering disebutkan 'man jadda wajada', yang artinya, sengan kemauan semua pasti bisa! ada juga tentang keikhlasan, ternyata jurus ampuh melakukan segala sesuatu ya ikhlas, keren banget :)

*sip, perlu diketahui aja, tempat paling banyak saya baca buku ini ya di angkot, dan hari ini, tetep saya baca buku tidak bergeming, rasanya kalau belom membaca penuh satu bab saja, mata gamau lepas dari baris-baris cerita, mau orang ngajakin apa kek, ngajak ngobrol, ga saya gubris. (keren yah)*

buku inspiratif banget, betul deh kata orang-orang dalam buku ini!

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar