pertengahan senang dan harap bimbang dan resah kita sekedar bertanya kabar setelah sekian hari angin menghapus jejak-jejak hamparan pasir aku sudah keliru menafsirkan pesanmu yang sesingkat itu hanya bertukar alasan sungguh kataku pagi itu bukan sepenuh hati hanya terlitas sepintas disambut dingin pagi sungguh aku yang keliru *kali ini puisi yang aneh* ...
dingin sepanjang waktu hari ini membalut duga dalam fikir jemariku terhembus kaku dari angin harap penantian dingin masih tak berujung menyemmbunyikan mentari menyambut rembulan akankah kau tutupi berbintang? seperti kau menampakkan senja kali ini hanya sebagian jalanku dalam kaku menyergapku menuai benih senyum kelu untuk bergerak dalam langkahku dingin makin membungkus hati dalam bulir keringat semakin tak terasa lelah kabur dalam pandang henti...
terik bisu terik menyiksa yang hening dan kepak burung gereja hanya nyanyian penutup bosan duduk bersandar di sudut lamunan menerawang jauh menatap terik yang bisu sepoi angin menambah penat hening menjelang siang mendayu senandung hanya menghibur bosan masih rabu di tanggal 24 Maret '10 ...
Masih Rabu, kemarin apa yang kau tangisi dalam diammu sepanjang hari apa yang kau tangisi dalam tatapmu yang lunglai malam ini takkah kau lihat rembulan bersinar terang mengundang bintang apa yang kau tangisi dalam ucapmu disepanjang kisahmu bukankah kita sudah membakarnya masamu yang bertabur pilu apa yang kau tangisi? ...
24 Maret 2010 Rabu yang penuh penat *selalu rabu* kataku sama sedang tertidur seraya bersembunyi diantara penat terik yang membisu jugakah tuli sampai angin tak ada disampingku gerak dedaunan cuma menari kaku berusaha tak mengundang kata kataku lelap dalam hening siang tak terbangun mengulum senyum tak ada hirau tak ada tarian jemari mengubah penat ini ...
menjelang petang ditengah rinai dikala harapku menanti senja ada yang berbisik lirih padaku kerinduan lagi dibasuh rinai meski guntur menggelegar mendesah gundahku meski guntur berteriak menghujam hati masih ada angin yang berbisik lirih akan kerinduan menanti senja dalam hatiku dalam rinai namun, aku tak tahu harus kubisikkan kemana balasan rinduku anginnya telah hilang setelah bisikan pertama aku menantang guntur ingin membalas rindu padamu...
terompahmu kudengar menuju kemari berganti langkah yang pelan-pelan menyusut rinduku ketika bayangmu coba dihadapku memberiku mawar bayangmu semakin jelas yang mengulas tawa senyum hatimu sosokmu duduk tepat disampingku menggenggamku menyeka rinduku di bukit kenangan ini aku dapati kau kembali semuanya langkahmu, mawarmu, dan tawamu... ...
apa aku terlalu cemburu pada hidup mereka yang penuh puji apa aku tak pantas mendapat puji dan senyum mereka apa aku tak layak berpijak pada duniaku tanpa makian apa takdirku begini semburu pada senyuman di buang dunia apa aku terlalu cemburu pada bintang-bintang mereka pada harap mereka padahal harapku telah kugantung di sudut langit tetap tak bisa melihat memang aku tak layak mengundang...
mengejarmu adalah mimpi semata yang kurajut dalam cermin-cermin kusam merindumu adalah kebohongan seperti cuaca yang sering mendusta mengenangmu bagai kobaran api membakar hatiku tak kenal waktu mencintaimu bagai luka menyayat rasa menghujam pilu pikirku mendambamu seperti deburan ombak menerjangku bukan senyumku yang kulukis tentangmu mengejarmu adalah pasir segera kuhapuskan sebelum waktu mengembalikan *masa lalu, yang harus dibakar, agar tak kembali* ...
Perahu Kertas! akhirnya saya selesai juga membaca novel tersebut. Bisa dikatakan seharilah selesai bacanya. Kalau setengah hari ditambah setengah hari lagi, bisa jadi sehari kan *maksa.com* hahhaa Awalnya dalam target saya, mengingat karena saya sangat gemar sekali membuat perahu kertas dari kertas-kertas bekas yang ada, maka dari itu saya berniat buat bikin novel judulnya 'perahu kertas'. Tapi emang bukan takdir saya yang bikin...
tak ada gaduh disini tak terdengar beriak sungai di seberang hanya saja aku juga sendiri disini tak ada suara atau ujaran yang memanggil tak ada tenang disini meski hening tetap mencekam harapku masih terselimut debu yang bertabur sendiri mencari tabir kebenaran ...
enyahlah kau pekat bosan hari ini enyahlah kau gundah sembunyikan kerinduan dan kecewa enyahlah hari ini cepat berganti esok agar ku lupa harap yang terbakar enyahlah kau penat yang menghantui pikirku tentangnya enyahlah harap yang kunanti seratus dua puluh jam berakhir tak berarti *weekend yang membosankan* ...
lekaslah lari sebelum rembulan redup tengah malam lekaslah lari sebelum burung hantu tertidur lekaslah jangan sampai benderang kunang-kunang padam lekas, lepas ucapanmu janji yang tergenggam disaksikan angkasa pekat lekaslah sebelum mentari terbangun berlarilah, sebelum sirna berbintang ...
mungkin tenggelam atau bersembunyi tawa dalam letihmu mungkin luruh mungkin terpaut lelah dalam senyummu sepanjang malam mengundang tangis pada rembulan tak akan tahu ada yang menimbun doa pada buah hatinya mungkin sekarang yang sering berdiri pada senja terus mengumpul doa di tengah rembulan masih meringkuk letih dan getir tersirat dalam senyuman meski peluknya kini jauh tanpa disadar buah hatinya mungkin ditenggelamkan hanya dalam...
beginikah kau mencintaiku namun, aku tak bisa berbuat banyak beginikah pengorbananmu namun, yang ku lakukan hanya meminta beginikah pemberianmu tak sebanding dengan aku beginikah balasku padamu hanya lewat senyum dan cerita lama begitu tak tahukah aku cinta yang kau tuang pada hatiku hanya saja, kau tak mengenal sampai kapan usiaku bersamamu ...
petang ini senja yang sama hadir seusai rinai hanya saja terasa berbeda semua tak ada jingga secerah perpisahan tak ada jingga yang terkenang seulas senyummu petang ini senja yang sama seusai rinai namun tanpa hadirmu langit berbeda ...
sekali ini ku coba menepis pikirmu sebelum terlelap namun dilema maaf, jika aku menimbang cintaku kembali aku cuma mencari kebenaran hatiku ketulusanku dan penerimaanku kucari kejujuran tuturku yang terucap padamu pada hatiku sekali ini aku coba membuyarkan bayangmu namun dilema maafkanaku, jika kuputuskan memikirkannya kembali kita tak perlu berpisah aku tak mau itu aku hanya sedang mencari hakikat hati ingin memandangmu dengan jiwaku...
rabuku kali ini tak kelabu tapi memutar renungan tetap dalam hening ketika ku baca kisah dia ada obrolan ditengah rinai bertukar bertanya keadaan ada kebersamaan yang dikenang dalam persahabatan renungan dalam senyuman dan kisah pendek menanti rinai kau damai aku resah kau gemar aku mencoba tak menepis kita bicara tentang alam kodrat alam dan nurani yang memaknai ...
kembali pada heningkudalam kelabu malam initak urungbersua dengan rembulandan berbintang heningkuhanya sendiripukul sebelas tak ada teman bicara yang membisunamun mendengarkuriuh tawa hatigelisahkuresahkupiluku heningku,merogoh nuranimemutak pikirkumengulang renungan tak bersua akupada rembulanyang entah merindu atau tertidurpada berbintangyang resah atau bersembunyi heningku,cuma sendiriterbaring disinimenuju mimpiyang tak jua menyapa ...
gerimis yang hening mengulir dalam rinai yang terbesit tiupan angin membisu luka diluluhkan hujan awal gerimis kemudian rinai berderai lebih deras gerimis yang hening mengambil siang yang riuh penuh sesak gerimis sepi temani hati walau dingin menyergap kaku mendekap jemari bogor, 17 Maret 2010 *rabu yang membosankan, dan rinai menemani renungan* ...
sepucuk daun senja gugurmelewati waktu yang tak terukurdahan-dahan lain menjulur sepucuk daun senja gugurmendekat ranah yang terbaur *belom selesai ini, bingung nyelesaiinnyaa -_- * ...
Hey hey, saya dapet award lagi, kali ini dari Isan, makasi makasi banyak yaa :) sekalian saya dapet sama PR-PRnya segala. Isi yuuuk :) 1. nama sekolah anda? SMK Informatika Bina Generasi 2. nama ketua kelas kamu? Eduardo Damanik 3. jabatan kamu di kelas? asisten sekertaris *haha ga penting* 4. guru yang paling killer ? Pa Nas 5. nama kepsek kamu? Pak Ade...
Keputusanku sudah bulat. Sore ini, aku akan melangkah jauh. Meninggalkan kalian, meninggalkan semua. Kenanganku terlalu indah disini, dan aku tak bisa melupakannya jika masih berpijak di tempat ini. Rasanya tak perlu aku mengucap perpisahan pada kalian dan pada semuanya tentang kepergianku. Yang pasti aku tak lagi akan bertemu kalian dan tak perlu mengusik kalian lagi. Cukup aku melihat senyum kalian akhir-akhir ini, yang...
Kali ini aku menantimu penuh sabar menunggu karena aku mencoba untuk mengerti dirimu diluar rinai berderai deras dan pasti kau belum pulang kali ini aku menantimu sabar namun penuh harap kali ini aku ingin mengertimu karena rasanya aku telah bersamamu bersama pengertianmu aku mau mencoba mengerti adanya kamu ...
aku tak mau mengeluh lagi akan sakitku ini yang menghujam tajam setiap saat aku tak akan mengeluh lagi akan perihku yang semakin hari mendidih dalam tubuhku aku tak mau mengeluh lagi semua penatku aku mau sendiri dulu membagi sakitku pada waktu saja menyembunyikan air mataku pada daun jendela kamarku saja aku tak akan mengeluh lagi pada semua orang dan pada hidupku Aku cuma...
Curhatan Belaka :) dia Setengah hari ini kira-kira sebagian jam habis di depan komputer, melihat beberapa sering koneksi internet yang kian jam kian nyambung. Menyalakan lagu, yang jejeran lagunya hanya lima lagu. Yang sejak awal bulan selalu diputar setiap saat. Mungkin orang lain selain saya sudah pasti bosan denger lagu itu-itu terus yang diputar. Dua hari terakhir ini rumah hening, sejak pagi hingga menjelang...
malaikat kecilku yang terbang diatas birunya langit walau mentari begitu terik malaikat kecilku tersenyum indah menghembus angin kedamaian malaikat kecilku tangan mungilmu sapaanmu dan tangismu malaikat kecilku, usah kau memunguti dedaunan kering demi seperak uang malaikat kecilku senyummu membawaku pada makna dunia yang tak selamanya indah yang tak selamanya butuh kemewahan malaikat kecilku terbanglah mendekat padaku aku ingin memelukmu membawamu padaku agar malaikat...
Tak luput aku dalam sendu pada angin yang menghembuskan ceritaku bersamamu Tak luput aku dalam rindu pada gemercik dedaunan dan bunga yang semerbak harumnya tak luput aku dalam kenangan ketika kau mengajakku melangkah perlahan melewati jalan berduri Tak luput aku memandang senyummu mendengar kata-katamu dan menyaksikan tangismu ...
...
Duduk diatas bebatuan yang terjalnya bisa memandang seisi dunia, yang bisa ku pandng senja. Akhirny alangkahku berhenti disini, kemudian bersajak seorang diri diatas lembar-lembar kertas yang dikenang dedaunan. Duduk sendiri, menatap luasnya semua. Aku terlalu kecil untuk jadi pengisah, suaraku terlalu lemah untuk mengisah pada semua. Jangan ada yang memandangku, sebab aku akan terus tertunduk melihat jurang kenangan. Tetes demi tetes, mengalir beriak...
jika cintaku memang tak bisa bersua setiap saat kumohon, sabarkan hatiku jika cintaku sebagai naungan dari kisah-kisahku kumohon, sergaplah kata-kataku jika cintaku memang perlu menimbun rindu kumohon, berilah aku kesempatan bersendiri agar aku terbiasa menjalani tanpa disisimu jika cintaku benar adanya jangan izinkan rinai berderai lagi ...
heningku petang ini menunggu benderang cahaya tangisku petang ini memeberi jawab tentang semua aku tak ingin pulang memasuki ruang-ruang yang beriak aku tak ingin pulang ke tempat penat nan gaduh langkahku ingin menyusur ombak menatap senja pandanganku ingin menatap angkasa di terjal pegunungan andai, waktuku yang sendiri bis amembawaku pada mereka sekedar mengisah pada rerumputan atau sepoi angin yang hanya bisamendengarkan 10 Maret...
10 maret di malam dalam rinai kesunyian hening aku disini masih membaca baris demi baris pesan yang sampa disetiap menit 10 maret jangan biarkan rinaiku berderai diatas kursiku untuk yang kesekian kali jangan buat aku takut merasa kehilangan jangan buat aku takut terselimuti rinai setiap saat 10 maret di tengah riaknya deras rinai biarkan aku mencari ketegaran lagi Bogor, 10 Maret 2010 ,...
sepanjang sore iniderai berkisah tentang senjakuhabiskan waktubersamamu terimakasih,telah menemanikusetiap waktutelah menebus rindukusetiap saat aku mencintaimusebisaku mencintaimuyang ada batas, tidak lebihaku mencintaimuapapun keadaanmukarena aku melihat nuranimu kau berbedakita berbeda dengan merekakita putuskan perjalanan kitabegini adanya rangkul aku,jika aku mulai terjatuhtemani aku,jika aku sendududuklah disampingkujika ceritaku masih terbendunggenggam tanganku,jika aku mulai menjauh terimakasih,segalanyapengorbananmudari derai pertama menemanikuhingga senja mengakhiriku ...
bayangmu hadir kembali dalam mimpiku bunga tidur yang dua kali mengisah sendu kemudian kembali pada suka bayangmu yang pertama, diiringi lembar-lembar kertas membungkus hatiku karena pengkhianatan ku baca baris demi baris kata demi kata kemudian tak lagi berani aku memandangmu lariku tertuju pada satu tempat yang pernah ku kunjungi untuk sendiri kugenggam selembar janjimu kemudian air mataku mulai berderai perlahan perlahan lalu deras...
award ini saya dapet dari loopdreamer dan finesamaya. hihi dapet sekaligus duaa :) makasi yaaa :) jadi makin semangat nuuliss. nah, yang bikin saya bingung sama peraturannya nih -.- ehhm, tak tahu laah sayaaa. makasii banyak ajaa :) ...
kisahku pada rinai tak pernah usai seperti rindu rinai pada kemarau tawaku pada rinai tak pernah luluh sperti gembirayang tak luluh saat berderai memoriku pada rinai tak pernah hilang seperti pepohonan disirami ...
sampai kapan aku menunggu reda bersamamu disini tanpa sepi sampai kapan kau berhenti menatapku diantara jarak kita berdua detik yang berdenting dihalau guntur menggelegar genggam erat tanganku agara kau tak nampak jauh kemudian gelak tawa terpecah dari awal senyuman dari cinta genggam erat tanganku dalam langkah kita sebelum menjauh ...
teruntuk hari ini yang terasa berbeda semuanya terik yang kelabu rinai dalam senja dan pegunungan dalam lautan teruntuk hari ini yang kiranya air mata berderai tanpa alasan yang anginnya menghembuskan hening dalam sepi aku menahannya sebisaku menerpa angin tapi malah membendung kemudian deras jatuhnya teruntuk hari ini ketika sepi tak mengubah renungan ketika beriak tak menyeka air mata ada di mana duniaku yang...
Sendiri MenyepiAlbum : Muhasabah Cinta Munsyid : Edcoustic http://liriknasyid.com Sendiri Menyepi Sendiri Menyepi.. Tenggelam dalam renungan Ada apa aku seakan kujauh dari ketenangan perlahan kucari, mengapa diriku hampa… mungkin ada salah, mungkin ku tersesat, mungkin dan mungkin lagi… Oh Tuhan aku merasa sendiri menyepi ingin ku menangis, menyesali diri, mengapa terjadi sampai kapan ku begini resah tak bertepi kembalikan aku pada cahayaMu yang...
bisakah kau menyeka air mataku untuk kali ini saja ketika aku berjalan yang terakhir kalinya menghadap mereka yang rautnya terlihat begitu tegar bisakah, kau menyeka air mataku untuk saat ini saja yang terakhir kali aku ingin mengulas senyum pada mereka rangkul aku dan berjalanlah disampingku buat aku menjadi tegar untuk kali ini saja Bogor, 3 Maret 2010, masih tentang sendu dan berharap ada ...
mungkin kau belum tahu semua yang ada di fikirku tentang hari ini dan tentang mentari yang begitu terik mungkin kau belum tahu atau memang belum memperdulikan aku lagi, aku kembali tidak tegar kembali sesak menahan tangis lagi, aku belum bisa memaknai setiap peristiwa lagi, aku belum bisa menahan air mataku jatuh mungkin kau belum peduli tentang semua yang aku pikirkan tentang hari ini...
sore ini tak ada senja rinai kembali menhilangkannya namun rinai, yang derainya makin deras mengurung hatiku untuk pulang bayang senyummu di tetes rinai hari ini detak semakin cepat tak peduli detik yang berlari rinai kembali dan kita kembali menanti dalam dingin karena kerinduan pada rembulan pasti membeku ...
katamu, rembulan malam ini sengaja kau lukis untukku ucapmu, senandungmu mengantar tidurku bayang senyummu tersirat di kalbu malam ini kembali aku merindumu yang tak pernah hadir mendekapku katamu aku menatap lukisanmu di langit lepas rembulan ...
tentang blog-blog saya, udah berapa ya? dari tahun 2006 saya udah nyoba-nyoba bikin blog di berbagai situs penyedia blog. akan tetapi, karena waktu itu emang ga niat sama sekali dan fasilitas internet dulu nggak ada dirumah jadi kurang tertarik sama blog. dan, berjalannya waktu. semakin banyak saya liat-liat blog orang-orang atau ngeliat banyak-banyak tulisan yang bisa diceritakan sesuka hati, akhirnya saya buat blog...
sengaja setiap hari kulipat selembar kertas menjadi perahu setiap hari satu perahu kemudian ku layarkan lewat lautan sengaja setiap hari kutuliskan harapku dalam lipatan perahu kertas setiap hari satu perahu hingga bisa kau lihat ada beribu perahu yang kubuat hanya untukmu ...
malamku sedang bersembunyi makin gelap makin pekat sembunyikan rembulan sembunyikan berbintang malamku sedang bersembunyi menyimpan pesan yang tak pernah sampai malamku menyembunyikan rindu yang rembulan tak bisa sampaikan malamku masih bersembunyi menyergapku ...






Terkesimaa :) waawaaa, kereeen bangeeet banget bangeeet :D *jadi keinget seseoraang, hihi mirip... mirip* ...
bertengker pada pohonmu yang buahnya senyuman menyentuh akarmu yang menjalar memasuki rongga-rongga hatiku bermain dengan dedaunanmu yang gugur namun nampak yang baru memeluk dahanmu yang kokoh penuh wibawa bersandar pada rumputmu yang mengajakku menjauhi illusi ...