15 Maret 2010

By Nayla Nuha - Maret 15, 2010

 Curhatan Belaka :) 
dia

Setengah hari ini kira-kira sebagian jam habis di depan komputer, melihat beberapa sering koneksi internet yang kian jam kian nyambung. Menyalakan lagu, yang jejeran lagunya hanya lima lagu. Yang sejak awal bulan selalu diputar setiap saat. Mungkin orang lain selain saya sudah pasti bosan denger lagu itu-itu terus yang diputar.

Dua hari terakhir ini rumah hening, sejak pagi hingga menjelang sore.
Hanya yang bikin nyaman suasana rumah yang bersih diiringi lima lagu tersebut.

Seharusnya waktu hening begitu, aku bisa banyak merenung segala hal, tapi entah segala hal yang hendak kutuang dalam lembar-lembar catatan malah membisu tak bisa terurai.

Sejenak, derai hujan terdengar, namun kembali terik kemudian. Ah, cuaca yang aneh. Sudah melewati batas kewajaran ilmu geografi yang dipelajari di bangku sekolah menengah pertama.

Hari ini, koneksi internet sejak kemarin sore mulai gak konek lagi. Setelah menghubungi pusatnya, yang saya tahu kerusakan ada di anak pusat yang tempatnya gak jauh dari rumah saya. Beribu kekesalan menghantui hati saya. Apakah saya memang ditakdirkan untuk ber'jodoh' dengan koneksi internet? sampai kesal begini.

Tak heran, jika ibu saya selalu men'caci maki' saya kalau saya selalu nempel sama sama layar komputer. Kalau koneksi internet gabisa, saya jadi uring-uringan. Dan jelas sekali, bahwa sebagian waktu saya dirumah kebanyakan berselancar di dunia maya.

Bukannya, saya tidak membatasi aktivitas di dunia maya, Tapi ini udah jadi ketergantungan.

Hmm, saya ambil positif semua dari dunia maya. Di dunia maya, saya bisa bercerita sesuka saya, bercerita semuanya, menciptakan diksi kata yang bisa dinikmati teman-teman. Menceritakan semua rahasia saya.

Well, rahasia saya ada di sini semua. Termasuk pemuja rahasia saya juga bisa tau segala sesuatu saya di dunia maya.

Saya memang orang yang tak banyak bicara. Enggan bercerita panjang lebar pada sembarang orang. Apalagi teman yang baru dikenal. Sebenarnya saya memang tidak gampang mempercayai orang, apalagi menceritakan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan janji.

Hari ini, kegiatan saya cuma ngoprak-ngaprik folder. Cari-cari data dan merapikan data saya yang berantakan.. Dan ga nyangka kalau file-file puisi saya banyak yang berceceran di sembarang folder. Selain ngoprak-ngaprik folder, saya juga iseng ngeditin foto-foto lama. Foto-foto khusus saya waktu kelas 1 yang sudut fotonya banyak yang ga jelas karena dulu saya ga terlalu terobsesi untuk mendalami fotografi.

Selain itu, saya sedikit instropeksi. Apa yang saya perbuat dalam karya puisi serta foto dan cerpen-cerpen saya yang dulu. Ternyata, berjalannya usia memang memaksakan saya harus berpikir lebih realistis, lebih cerdas, dan lebih bagus.

Karya-karya saya yang dulu terkesan rancu, tidak ada makna dan terkesan memaksa untuk diciptakan. Tapi untuk karya sekarang, segalanya yang sekarang saya bisa mengungkapkan segala yang ada di dalam hati. Saya coba berbicara semuanya dengan hati, bukan suatu yang dipaksakan, tapi mengalir begitu saja. Jadi terkesan di dalam setiap karya tersimpan memori-memori dan cerita-cerita tersendiri.

Menjelang sore, saya tergerak untuk membuka novel 'perahu kertas' yang semenjak hari sabtu ada di tangan saya belum sedikit pun tersentuh untuk dibaca.

Sebelumnya, saya udah baca sebagian Novel Perahu Kertas dengan hikmat di TOKO BUKU. Kira-kira sampai bab 5.

Dan, tahukah apa yang terjadi?
Novel Perahu kertas menjadi salah satu jajaran buku terbaik di benak saya, dan baru pertama kali saya ngakak sekaligus terharu sekaligtus senyam-senyum terus.

Entah, karena sudah lama saya tidak disuguhi novel-novel tebal indonesia, karena selama ini saya menekuni novel luar negeri : ERAGON dan ELDEST.

Okey, bisa disimpulkan bahwa sampai saat ini, saya berhenti baca novel tersebut di halaman 365, masih terngiang segala cerita. Dan, sepanjang baca buku itu kebanyakan saya menitikkan air mata. Betul, betul fantastis banget gak sih tuh buku?

Tokohnya mampu membawa imajinasi saya berjalan layaknya menonton film atau sebenarnya sayalah yang terbawa menjadi sang tokoh utama.

Karena tokoh utama, keduanya sama-sama di kata 'unik' yang bahasa umumnya orang bilang 'aneh'.

Dari baca buku itu, saya jadi bangga dengan julukan teman-teman saya yang bilang saya 'aneh'. hahaha
Dan dalam hati sejak tadi saya berharap bahwa izinkan saya saja yang dijuluki 'aneh'. haha *aneh bener*

Memasuki usia 17 tahun di Bulan Mei nanti, saya menyadari bahwa banyak sekali hal yang berubah dari saya.

Banyak rasa bersalah yang saya rasa,
banyak inspirasi yang saya dapat
banyak aktivitas baru yang saya kerjaakan
banyak cerita yang patut saya ceritakan
banyak kenangan yang rasanya sulit untuk dilupakan

Dan, saya merasa bahwa persahabatan baru di tahun ini, merupakan persahabatan yang banyak kenangan. Banyak cerita yang dibagi, banyak masalah yang dibagi.

Walau banyak perbedaan, bahwa saya aneh dan mereka sedikit aneh *haha*. Tapi kebersamaan kita gak bisa tergantikan.

Saya jadi banyak menangis akhir-akhir ini. diliputi banyak perasaan bersalah, entah pada apa dan siapa.
Saya belum banyak membantu mereka, memahami mereka. Namun, mereka sudah bisa memahami saya walau bukan seutuhnya, karena yang bisa memahami kita cuma ALLAH saja.

Perlahan, dalam diam dan keheningan, saya mengarungi segala langkah yang telah dilewati selama 16 tahun ini.

Ketika awalnya saya menyukai Bintang dan langit malam, kemudian menyukai senja dan rembulan.
Saya mulai berbicara tentang cinta dan kerinduan
Saya banyak menangis sendu atau haru
Saya ingin merasakan angin di kesendirian
Saya mengingat kematian
Saya sekarang banyak bercermin dari kisah-kisah yang tegar
Saya mulai bermimpi lebih banyak
Saya membuat target
dan ketika saya merasakan hadirnya teman bicara dan kebeersamaan
Ketika orang-orang banyak yang mengsupport saya

Huft, banyak sekali yang berubah dari saya yang dulu menjadi saya yang baru. Yang sekarang berani mengekspresikan semuanya.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar