­
­

sekedar menunggumu!

By Nayla Nuha - Desember 31, 2009
hangat segelas teh berubah dingin ditiupkan angin saat menunggumu selimutku tak mampu mendekap erat dingin yang menyergapku perlahan gerakku kaku menyirat dedaunan beku tak berkutik untuk menunggumu lelahku hilang memeotong gelisah yang semakin terpisah jauh sekedar menunggumu gelasku dingin selimutku tak mampu mendekap kaku gerakku sekedar menunggumu! sekedar! ...

Continue Reading

  • Share:

Harapku

By Nayla Nuha - Desember 27, 2009
harapku cuma beralun menyebar di lantai rumahmu harapku cuma bersenandung tanpa irama yan benar karena aku memang tak mampu harapku cuma berbisik bersama angin dalam gelapmu harapku tinggal menyayat menggentungku di tempat yang kau janjikan dulu ...

Continue Reading

  • Share:

Aku Belum Tegar (2)

By Nayla Nuha - Desember 27, 2009
Jangan bangunkan aku dalam mimpiku kali ini biar aku tetap terperangkap semu aku belum tegar aku tidak tegar benar, aku masih menitikan duka di pagi hari siang dan malam ini aku bukan merasa kehilangan tapi aku hany atak bisa menyangka biar mimpiku menjauhkan nyataku biar mataku terpejam mengarungi maya aku belum tegar dalam lamunanku segalanya berubah ketika aku mencoba mengetahui segala makna kehidupan...

Continue Reading

  • Share:

Seondoek :)

By Nayla Nuha - Desember 26, 2009
  • Share:

Aku Belum Tegar!

By Nayla Nuha - Desember 26, 2009
maafkan aku, aku belum tegar belum tegar menghadapi segala kemungkinan maafkan aku, karena aku belum bisa berhati-hati kenapa setiap rahasia tidak bisa tetap terbungkam? aku telah kalah sekarang kalah oleh waktu dan pemikiran maafkaan aku, aku belum tegar maafkan aku, karena aku kini benar-benar mencintaimu maafkan aku, tangis hatiku terus mengalir tanpa aku tahu sebabnya aku cuma berada disini sendiri, menulis kisah tanpa...

Continue Reading

  • Share:

Masih ingin disini!

By Nayla Nuha - Desember 26, 2009
desir itu datang, mengetuk hati mengisi hati pejamkan mataku! agar aku mengira ini mimpi, pejamkan mataku! katakan semuanya semu matahari kemudian mencegahnya ini bukan mimpi! bukan semu; sanggahnya lalu ku tatap senyum teriknya matahari masih sama dan desir itu ada semakin garang aku tidak ingin pulang! aku masih ingin disini! memandang matahari bersamanya berkisah tentang wewangian semerbak bunga yang tersembunyi di balik tawa...

Continue Reading

  • Share:

Hampa

By Nayla Nuha - Desember 25, 2009
aku berada dalam ranah kehampaan seperti tak ada kawan tak bisa berbagi kisah walau dalam perumpamaan pikirku menjelajah setiap masa tengah masa lalu dan masa depan ranah kehampaan sehingga airmata mengalir tanpa disangka aku mencari apa? salam pikirku yang terlamun setiap saat perkiraanku ada dalam apa? ah, angin aku merindukan senandung bahagiamu ah, angin aku sendiri tak mengerti senduku ini hampaa... aku butuh...

Continue Reading

  • Share:

Ulangaaan! Semesteran -,-

By Nayla Nuha - Desember 21, 2009
update! update! ini yang ditunggu-tunggu saya buat nulis kejadian ketika menjalankan proses membaca, mendiami serta menjawab soal UAS. huaaahuuuaaa saya kebagian ruang 7, dan tahun ini UASnya disatuin sama kelas lain, jadi sebagian di ruangan lain, sebagian lagi di ruangan yang saya tempati. yaah, seperti UTS kemaren, hari pertama emang nggak enaaak banget :( nasib saya sial kembali. Bertepat di hari senin, tanggal...

Continue Reading

  • Share:

Malam Ini

By Nayla Nuha - Desember 20, 2009
ah malam ini, aku tak bisa mencipta sebait kata-kata yang tersusun dalam diksi yang bermakna ah, malam ini asaku terambil kembali dalam gundah dan amarah denting musik, pernyataan dan ocehan semua mengusikku bintang di luar sana bertabur indah, sementara aku terkurung dalam kamar dipaksa bermimpi dalam temaram sinar neon ah, malam ini sepatah kata pesan tak bisa ku kirim pada mereka disana diksi...

Continue Reading

  • Share:

Pernah menulis sebuah perjalanan

By Nayla Nuha - Desember 20, 2009
 aku pernah menulis sebuah perjalanan. yang lama aku telusuri tanpa aku tahu kemana ujungnya akan berhenti. aku mendapati segla seluk-beluk dan tujuan arah perjalanan tak pernah luput dari rintangan. aku menemui banyak sekali orang-orang, ada yang menatapku penuh kekaguman dan yang menatapku penuh kebencian. aku menerima itu semua sebagai kasih sayang, perhatian dan cobaan, dan semuanya mungkin tidak akan tahu bahwa aku selalu...

Continue Reading

  • Share:

kembali Pendidikan Indonesia ?

By Nayla Nuha - Desember 20, 2009
ngomongin pendidikan indonesia sekarang, weleeh, ga usah di omongin, diliat dan dicermati juga udah cukup untuk membuktikan bahwa pendidikan indonesia sekarang ini, sudah ngawur kemana-mana. kedekatan guru sama siswanya udah dekeet banget, kaya temen bahkan saudara. Sampai-sampai siswa pun kadang udah nggak mematuhi sifat hormat dengan yang lebih tua. Kalau kebanyakan siswa masa lampau, kita bisa lihat betapa gigihnya mereka untuk mendapatkan ilmu...

Continue Reading

  • Share:

Seperti Bintang

By Nayla Nuha - Desember 20, 2009
tuliskan aku satu cerita dalam bintang benderang di langit malam ini berikan aku makna kehidupan yang ditabur layaknya kerlap bintang malam ini tunjukkan aku jalan yang kerlap-kerlip seperti berbintang malam ini tujukkan aku perjalanan ditengah bintang yang tampak indah malam ini tabur makna tulis cerita bimbing jalanku seindah bintang Bogor, 19 Desember 2009 ...

Continue Reading

  • Share:

Hari Terakhir

By Nayla Nuha - Desember 15, 2009
 Dalam langkah kita siang itu, menuju jalanan ditengah terik dan lelah, engkau bercerita padaku akan sebuah kemarahan. Dalam langkah kita yang perlahan menuju surau, aku tetap mendengarkanmu,tapi entah apa yang harus aku katakan untuk menjawabnya. Dan engkau berkata padaku, ini perjalanan yang terakhir.Terakhir berkisah, terakhir bersama dan terakhir mengurai senja. Aku benar tak menyesal mengenal engkau, yang berbeda dengan siapapun mungkin. Aku benar...

Continue Reading

  • Share:

Serpihan

By Nayla Nuha - Desember 15, 2009
engkau, serpihan-serpihan kaca yang terbuang ketika hatiku terpecah dulu engkau, menyusun serpihan-serpihan hatiku kembali, jauh lebih indah jauh lebih baik kemudian engkau pasang sepasang sayap dalam kaca hatiku engkau rekatkan begitu erat agar aku tak mudah goyah sayap itu membawaku terbang menjauh dalam kelam mengarungi angkasa aku, cermin baruku dan sayap yang engkau pasang perlahan menghampirimu, kemudian bunga-bunga menyempurnakan semerbaknya Bogor, 14 Desember...

Continue Reading

  • Share:

berucap padaku

By Nayla Nuha - Desember 15, 2009
terjang ombak saat ini bergelombang dahsyat dan engkau berkata padaku, ini sebuah perjalanan hidup kembali cobaan dan uji serta pengorbanan yang besar kita hanya membutuhkan kepercayaan diantara dua hati kita ini terjang ombak yang tak biasa, kau berucap padaku, jika burung-burung yang mengantarkan senjaku tak terlihat, lihat lewat hatimu jika pelangi belum menghiasi rinaimu jangan kau kira aku tak melukiskannya dihatimu biar nanti...

Continue Reading

  • Share:

Surau

By Nayla Nuha - Desember 15, 2009
ketika aku berada dalam kehampaan di gelapnya malam pada buntunya malam meringkuk tubuhku di tepian lorong menunggu sinar datang ketika aku berada dalam kesunyian merindukan benderang cinta yang datang mengadah aku dalam tangisan seuntai tali mengulur padaku kemudian, secercak sinar menyeruak dari celah yang terlupakan benderang sinar itu ada dalam sebuah surau menuntunku... berucap pada-Nya Bogor, 14 Desember 2009. 15.40 ditengah surau,  ...

Continue Reading

  • Share:

Bogor, 29 november 2009

By Nayla Nuha - Desember 15, 2009
dalam setiap perenunganku aku masih berandaai pada laut yang di dalamnya tersimpan ombak, angin, bebatuan, pasir, langit, camar dan matahari sebuah perkumpulan yang mengahsilkan kesejukan segalanya... tentang keheningan dan ketenangan dalam setiap lamunanku, dari kejauhan di tempatku disini, duduk termangu aku masih berandai berada di puncak gunung mendengar harmoni, simpfoni pepohonan menikmati kesegaran yang dibawa angin segalanya, dalam alam tentang keheningan dan ketenangan...

Continue Reading

  • Share:

kunci kehidupan

By Nayla Nuha - Desember 14, 2009
mengurai waktu, berjalan dalam sebuah kehidupan saat kau sendiri, duduk menanti dalam sebuah perenungan yang kau tatap langit dan matahari jalanmu di kehidupanmu kadang gelap kadang benderang mendengar sesuatu yang syahdu atau menyakitkan lawanmu menantimu kawanmu menemanimu dimana engkau bisa memilih ketika burung yang menggiringmu tersesat tak tahu arah dimana engkau bisa memilih ketika angin bisu untuk mengucap tanyakan pada bebatuan! atau gemuruh...

Continue Reading

  • Share:

Ibunda

By Nayla Nuha - Desember 12, 2009
dalam rintiknya hujan, yang gemuruhnya menggertakkan kehidupan jangan kau tanya, akan kasihnya dari pandangan matanya yang menyimpan cinta jangan kau tanya, akan pengorbanannya di tengah guntur yang mengubah damai menjadi gelisah jangan kau takut, sebab dia datang tanpa kau minta kehangatan tanpa kau damba datang tanpa perkiraan derai airmata kehidupanmu, bukan menjadi masalah baginya untuk diurai dia mengubah hujan menjadi butir-butir mutiara dia...

Continue Reading

  • Share:

award!

By Nayla Nuha - Desember 09, 2009
hmm, interneet baru nyambung lagi, akhirnya bisa ngeblog. waaaw, ga nyangkaaa ada yang merindukaan sayaa juga :) hahaaa. aduh maaf yaaa... pas liat blog, ternyta ada yang ngirimin awaard ! heuheu makasiii ...

Continue Reading

  • Share:

hmmm.

By Nayla Nuha - Desember 09, 2009
 seharusnya aku tidak memulai semuanya atau bahkan menjalani semuanya. seharusnya aku perlu mempercayai semua perkataan orang-orang akan sebuah tindakan yang kini kuambil. bukan, aku bukan seseorang yang menginginkan kesempurnaan, aku bukan orang yang pandai dalam melihat sebuah kepribadian. aku hanya ingin kejujuran, bukan sebuah kebohongan. seharusnya aku tidak boleh banyak berharap akan jalanku ini, yang sudah kutahu jalannnya ada yang curam dan banyak...

Continue Reading

  • Share:

Rembulan

By Nayla Nuha - Desember 09, 2009
rembulanku menjelma dari harap menjadi nyata dari suram menjadi benderang dari duka menjadi suka dari kebersamaan menjadi cinta rembulanku tetaplah dengarkan aku sekedar untuk bercerita bintangku tetaplah engkau menyimpan harapku agar bertebaran menjadi lampu-lampu hati ...

Continue Reading

  • Share:

beritahu aku !

By Nayla Nuha - Desember 09, 2009
beritahu aku dalam gundah gulana ketika aku harus siap menemuimu cukup sekali saja beritahu aku bahwa aku keliru mulai mengganggapmu warna yang hadir dalam putih hitam hatiku beritahu aku arti rinai yang berderai ketika hadirnya perenungan seperti kehilangan beritahu aku mengapa rembulan datang kemudian setelah senja usai dan kelam tiba beritahu aku mengapa harus setiap senja saja aku berbahagia datangkan awan itu padaku...

Continue Reading

  • Share:

Tukar

By Nayla Nuha - Desember 09, 2009
aku dan kamu bertukar cinta yang lampunya masih gelap gulita Yang heningnya masih menyimpan lara aku dan kamu menukar kata yang suaranya masih terdengar letih aku dan kamu bertukar rasa yang masih geram dalam gemuruh ombak ...

Continue Reading

  • Share:

senin?

By Nayla Nuha - Desember 09, 2009
*baru bisa diposting hari ini!*  update diary! Update diary! pengeen menceritakan sesuatu di senin ini : 07 Desember 2009. akhiir tauun, ulangan praktek! hari ini saya berangkat kirakira pukul 08.00 dari rumah. nyampe sekolah yang pasti jam 08.30. yeaah, niatnya emang mau latian drama bahasa indonesia, karena saya adalah sutradaranya! waa, ampe sekolah. sepiii... banget. ya udah, saya ke kamar mandi dulu, pas di...

Continue Reading

  • Share:

By Nayla Nuha - Desember 05, 2009
waktunya sudah tiba dan derai rinai kembali menyambutnya aku bukan ingin sekedar kebersamaan dulu tapi kehilangan itu seketika menyelimuti guntur itu, rinai itu beri tahu aku angin, bahwa aku mengamatimu pada dedaunan aku bertanya dalam perjalanan aku diberitahu aku tidak percaya sepenuhnya pada sekedar pernyataan aku mengamatimu kau sendiri yang memintanya tapi kini, ketika rembulan mulai menunjukkan sinarnya aku bisa melihat belati itu...

Continue Reading

  • Share:

Rembulanmu

By Nayla Nuha - Desember 03, 2009
aku lihat rembulanmu yang benderang sinarnya itu pada lentera malam yang tak pernah ku duga melukiskannya aku teringat senyuman itu kembali dalam rembulan dan mereka datang bintang menghiasinya pilih aku rembulan diantara banyak bintang yang benderang sebab hanya aku yang kini merasa di dekatmu meski arakan awan malam ini tak terpandang jelas lewat kasat mata karena sinarmu benar benderang menyinari kehampaan dan kisahku...

Continue Reading

  • Share: