Keikhlasan
Keikhlasan,
Ada apa dengan kata 'keikhlasan'? Tempo hari saya asyik berbincang-bincang dengan ibu saya di ruang makan. Mungkin seusai makan, dan tidak sengaja obrolan tentang keikhlasan ini terlontar. Mungkin karena saya sejak kemarin banyak bercerita tentang seorang teman yang saya kenal, yang saya kenal dia hebat sekali. Baru jadi mahasiswa baru sudah bisa menjadi panelis, moderator dan pembicara di acara-acara. *Keyeeen~
saya kenal dia sewaktu jadi peserta 10 Besar Lomba menulis Ceritera Remaja Islam (novel CERIS). Menurutku dia orang yang luar biasa, mampu membangunkan semangat orang-orang lain. Punya cita-cita tinggi dan waaw~ sejuta prestasi ternyata banyak diraihnya... Alhamdulillah waktu Lomba CERIS saya dihadiahi kejutan yang besar, saya gak nyangka dapat juara lomba novel se-nasional. Dan teman saya itu, alhamdulillah dia dapet juara 9 :)
Itu hal pertama yang membuat saya senang tak terkira. Namun, kenyataan memanglah kenyataan. Alhamdulillah hadiah juara 2 itu sangatlah banyak menurut saya. Bahkan banyak teman-teman seperjuangan CERIS yang nanya, uangnya mau dipakai apa? Saya hanya mencoba tersenyum, walau hati miris sekali, mengingat uang sebesar itu bukan untuk saya saja kawan, harus dibagi rata dengan sekolah -__- padahal sekolah ga nyumbang apa-apa -___-
eits, sudah... ini sudah berlalu setahun yang lalu, hampir 2 tahun memasuki Agustus 2012 nanti.
Dan, ibu saya tak berhenti mengingatkan tentag keikhlasan mendengar ke 'tidak ridho'an saya terhadap hal ini. Padahal kan udah mau hampir 2 tahun ya, saya susah sekali mengikhlaskan...
Kata ibu saya, semua yang kita lakukan tanpa keikhlasan itu semua sia-sia...
Yang membedakan sesuatu hal yang dilakukan orang lain itu hanya keikhlasannya, dan keikhlasan itu tidak bisa dilihat, cuma Allah yang tahu..
wuaa~ Ibunda... saya ingin coba ikhlas menerima semuanya~
dan saya seperti tertampar keras sekali #plaaaaaak! jeger! *lebay nay.. -__-
dan berceritalah dia tentang Bilal, tau Bilal kan? Sahabat rasul yang pertama kali Adzan?
Suatu ketika seorang sahabat rasul yang lain, yang suaranya bagus sekali kalau baca quran, meminta izin kepada Rasul untuk sekali menggantikan Bilal adzan, Tapi rasul menolaknya, belia berkata : "Ga usah, Bilal saja", esoknya sahabat rasul ini datang lagi dan terus meminta sekali saja menggantikan Bilal, dia berkata : "Sehari saja rasul saya menggantikan Bilal, " Tapi Rasul tetap menolaknya..
Setelah setiap hari sahabat rasul in imemohon terus ingin menggantikan Bilal adzan, akhirnya Rasul mengizinkannya sekali saja..
Saat sahabat rasul itu adzan, suaranya memang sangat bagus, membuat masyarakat yang tadinya jarang ke masjid jadi terpukau dan ke shalat ke masjid karena adzannya sangat bagus...
Setelah rasul selesai shalat dan pulang kerumahnya, Jibril datang padanya dan bertanya,
"Ya Rasul, aku tidak melihatmu menunaikan shalat ashar padahal waktu ashar sudah daritadi.."
Rasul kaget dan menjawab,
"Wahai Jibril, aku tadi sudah sahalat ashar, kau tidak mendengarnya?"
Jibril kemudian berkata lagi,
"Tapi adzan ashar tadi aku tidak mendengarnya dari atas langit tadi.."
Ya, yang tadi ashar adzan bukanlah Bilal. Walaupun suaranya indah sekali~...
Ternyata pemirsa.... keikhlasan Bilal mengalahkan semuanya, mengalahkan suara adzan yang indah itu. Adzan Bilal terdengar sampai langit, didengar oleh malaikat. Salah satunya mungkin karena keikhlasan Bilal membela agama Allah. Ingat waktu Bilal ditumpuki btu besar diatas badannya? Ia sama sekali tidak mengeluh, ia hanya bilang "Ahad.. Ahad... Allah yang Ahad," Begitu ikhlas kecintaannya pada Allah :D
Subhanallah,
Ya Allah, maafkan aku... aku lalai menjalankan apa yang Rasulullah ajarkan..
ini hanya sebuah keikhlasan.. Sepertinya ini hal kecil, tapi kenyataannya, sulit sekali dilaksanakan >.<
Nay, kamu harus belajar ikhlas ! :D
0 komentar