menyadari sesuatu hal, bahwa tanpa kalian, TEMAN, saya terdekap disini, diam memandang gelap ataupun lampu warna-warni yang tak ku tahu lagi artinya.membaca setiap bait-bait puisi lama
Bahkan tanganku diam, tidak lagi ingin menggerakkan walaupun hanya satu jari
Bahkan tatapanku kosong, menelurusi jalan yang tak bisa ku bedakan, dimana pepohonan, dimana kursi-kursi yang berjejer, dimana burng-burung yang menanti makanan, dimana orang-orang
Tanpa kalian, TEMAN, tanpa mendengar cerita kalian, tanpa melihat senyum kalian, atau sekedar canda tawa kita, aku tak bisa merangkai kata, mengisahkan kembali cerita kalian yang kadang membuatku malu pada diriku sendiri.
Sedang apa kalian disana? sibukkah? terlalu sibuk untuk mengucap salam di pagi hari untukku, terlalu sibuk sekarang sekedar bertanya kabar, bahkan bercerita lagi.
Sedang apa kalian disana? Tiba-tiba merindukan masa-masa kita pernah bersama, Aku pernah punya TEMAN seperti kalian, yang benar-benar terikat dengan persahabatan. Aku pernah punya banyak cerita tentang kalian.
Apa kabar kalian? Kini kita sudah berbeda jalan, bahkan sekarang ketika kita masih di kota yang sama, antara kita tak pernah berrtukar kabar. Kuharap, aku bisa mendapatkan cerita lagi dari kalian. Cerita yang membuatku hidup dengan rangkaian kata, cerita yang mampu membuatku dekat dengan kesunyian kita.
Tanpa kalian, aku hanya diam. Sekedar menatap langit sendiri, atau menatap iring-iringan dedaunan yang jalan di tempat diterpa angin, sekedar mendengar riuh namun tak kudapat lagi arti, sekedar melihat wajah-wajah yang tak kutemukan inspirasi. Tanpa kalian, aku tak bisa bertukar ide. Apa Kabar kalian? apa yang kurasa sama?
Hari ini, ketika rasa tak lagi dirasa
0 komentar