Ikutlah Bersamaku :D

By Nayla Nuha - Februari 04, 2010

ikutlah bersamaku, dalam derasnya hujan ini. Ikutlah bersamaku dalam beriaknya sungai yang akan kita arungi.

ikutlah bersamaku agar aku bisa berkisah padamu, tentang hidupku dan hidupmu dulu dan sekarang.

ikutah bersamaku, kita akan berlayar dengan angin di laut lepas sambil kita saling bercerita.

jangan lepaskan tanganku di tengah jalan, karena kau tidak akan bisa mendengarkannya untuk kedua kali lagi.

jangan engkau menoleh ke belakang lagi, karena aku benar-benar ingin membawamu pada masa depan.

dengarkan aku sekarang,

ingat deras yang pernah kau tunggu redanya, bersamaku. Dalam segelas teh hangat di ruang keluarga. Engkau pernah bercerita tentang sang Kodok, yang setiap hujan dia selalu bermain dengan riangnya. Kemudian kau mengajakku untuk mendengarkan nyanyian mereka. Llau, kita bernyanyi bersama setelah hujan reda, kemudian terlelap dalam irama senandung para kodok.

Ketika dinginnya malam membawaku dalam dekapan selimut, engkau menghampiriku dan memluk erat tubuhku agar aku tidak kedinginan, engkau menghapus semua mimpi burukku dan membawaku pada bunga tidur yang selalu kukenang setiap waktu.

Rinai mengguyurku saat aku beranjak dewasa, kemudian engkau datang disaat yang tepat untuk mendengarkan semua keluhanku. Kembali aku merasa tenang, engkau meredakan tangisku dalam setiap perkataan sahaja yang kau haturkan.


Dengarkan aku lagi sekarang,

Lama aku mengarungi perjalanan yang diiringi angin. Mereka saling berbisik akan jalan mana yang harus kutempuh. Ada banyak jalan yang harus ku pilih. Angin itu saling berbisik padaku,membuat bimbang kemudian aku merasa takut untuk memilih salah satunya.

Engkau memilih salah satu bisikan angin itu untukku, memilihkan padaku jalan mana yang harus kujalani. Engkau memilihkan jalan itu yang penuh rintangan dan cobaan, tapi engkau katakan padaku, jalan inilah yang bisa membawaku pada kehidupan yang sebenarnya.

Engkau katakan, harapanku dan segala hasil yang bisa menolong kita, ada dalam jalan ini. Dan engkau mengajariku untuk memilih bisikan para angin dan bersama menantang segala terjangan badainya.

Pada akhirnya, dalam mengarungi segalanya, aku bisa melihat hasil itu perlahan-lahan muncul dalam setiap senyummu. Penyemangat itu, ucapan itu, dan petunjuk itu. Membawaku pada angin yang terasa sejuk membelai jiwa kehidupan.

Dengarkan lagi,

kala lampu temaram,laron-laron urung menyapa sinarnya. Engkau membawa cahaya lain, yang berbeda, yang sinarnya lebih terang dari sinar apapun di dunia.  

  • Share:

You Might Also Like

3 komentar