Seuntai kata, yang semula aku akan pungut lewat dedaunan yang jatuh karena angin melemparkannya. Aku yang duduk sendiri dibawah pasir, menggenggam ranting kering. Menggores diatas tanahnya.

Ada sesuatu yang mendesiir di hati, mendesir setiap saat. Ada pelangi yang membayangiku terus menerus, dan hujan seolah tak pernah menerjang.

Aku bingung, bingung sekali, seperti burung-burung yang berkicau di siang hari untuk mencari kemana makanan untuknya.

Ada rasa yang mendesir itu, bingung? Mengapa rasa itu mendesir? Kenapa pelangi itu selalu membayangiku bersama senyuman seseorang.

Terkadang aku tertawa sendiri. Sambil terus memahami untuk apa aku menciptakan seuntai kata, kata yang masih kucari artinya pada seseorang yang terkadang menemuiku. Menemuiku dengan tatapan, ucapan dan singkap yang membuat burung-burung itu ikut bingung juga...

Dan akhirnya, aku temukan sesuatu yang tak pernah kusangka, untaian kata yang menjadi untaian cinta.

”Apa aku Jatuh Cinta?”